Jeno melempar jaket kulit hitamnya ke Donghyuk dengan kesal. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang tertahan.
"Sakit, bego!" seru Donghyuk sambil mengelus-elus kepalanya dan menyembunyikan jaket milik kembarannya itu di balik punggung.
"Ambil aja jaketnya. Nanti gua ambil semua bola di lemari," balas Jeno ketus. Ia menatap Donghyuk dengan sangat sinis.
Sambil bergidik ngeri, Donghyuk melempar lagi benda yang sempat ia sembunyikan itu ke Jeno dan berseru, "Ambil nih kulit kerbau!"
Renjun yang sejak tadi menyaksikan kerusuhan itu pusing. Ia memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut karena keberisikan dua manusia itu.
"Bacot banget sih! Ada apaan, Jen? Lo kenapa? Gak jelas banget tau-tau ngelemparin kembaran sendiri pake jaket. Tindakan kekerasan nih!" protes Renjun tak tahan lagi.
Jeno menatap sinis Renjun dan berdecak kesal. Ia menarik jaketnya kembali dan pergi keluar tanpa alasan yang jelas.
"Lah? Cabut?" Jaemin yang tengah meraut pensil mendongakkan kepala, mengikuti arah kemana sahabatnya itu pergi.
"Biasa, masalah remaja. Motornya disita sama Papa, terus, handphone-nya juga. Makanya, gua sama dia tadi dateng ke sini dianterin," cerita Donghyuk pasal kemarahan saudara kembarnya itu.
Renjun mengernyit. Ia tak mengerti dan bertanya, "Tiba-tiba? Kenapa?"
Donghyuk mengangkat bahu, enggan menjawabnya karena suatu alasan. Ia menggelengkan kepala kuat-kuat.
"Hmm... nanti pada waktunya juga lo semua tau, kok."
***
Sanha menyentil dahi kecil Jinyoung dan berseru, "AH BEGO GIMANA MAU SUKSES BAWA TUGAS KELOMPOK AJA KAGAK!"
Perhatian kelas teralih pada manusia bertubuh tinggi itu. Mereka memerhatikan pemilik suara nyaring yang sedang mengerutkan dahi kepada sahabatnya.
"Lo juga sering gak bawa tugas. Kali-kali, gua yang gitu. Lo tuh jangan mau enaknya terus," balas Jinyoung pedas. Ia tak peduli dengan tatapan tajam Sanha yang sekarang memegangi pundaknya.
"Ah, kalah gua sama lo. Yaudah, nanti kita ambil aja bareng. Bawa motor kan?" Sanha meredam amarahnya dan kembali santai.
Jinyoung menggeleng dan menjawab, "Dipake kakak gua buat ngajak cewek jalan. Udah, minjem Jeno aja."
"Oke!"
***
Saat itu baru pukul setengah sembilan, tetapi Jeno dan kawan-kawannya sudah melakukan pertemuan di luar kelas.
Ini adalah hal yang dinamakan bolos.
"Tumben anak panutan bangsa macam trio kulkas keluar kandang? Kesambet, ya?" tanya Sanha seraya mengunyah kentang goreng.
"Ketuanya hampir gak ikutan, nih. Mentang-mentang diomelin sang cinta di meja yang sama," celetuk Donghyuk mengarah ke Renjun yang sedang sibuk menelan es krim.
Renjun menatapnya kesal dan berkata, "Jomblo diam. Makanya pepet buruan, nyinyir orang lain mulu bisanya."
Semuanya heboh dan berseru oh dengan sangat kencang. Mereka bertepuk tangan layaknya anjing laut.
"Mantap sekali bapak ketua!" seru Jaemin sambil mengacungkan kedua tangannya dan masih bertepuk tangan.
Dari kejauhan, seorang pria menatap lamat-lamat keenam siswa itu sambil menggelengkan kepala. Ia menyayangkan tingkah mereka yang membolos, padahal sudah kelas akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
freeze you | jinyoung+jeno
FanfictionCold, colder, and coldest person falling in love. Mereka adalah putra dan putri dari kerajaan es. Siapa yang akan meleleh untuk pertama kalinya? 🍀 SNHS-00 Series 2/5 [Sementara update tiap Rabu atau Kamis]