3. Biologi

126 22 0
                                    

Pagi itu, pukul 6.30 pagi, seorang anak laki-laki telah sampai di kelas 12-3. Seperti hari-hari lainnya,  tepat setelah ia menginjakkan kaki di dalam kelasnya, ia akan tidur. Persis dengan apa yang dilakukannya saat ini.

Beberapa saat kemudian, Jinyoung mengangkat kepalanya dan melirik ke meja depan. Ia menyadari kehadiran sebuah kotak susu rasa vanilla di meja tersebut. Tanpa memerdulikannya, ia kembali tidur.

"Astaga, lu udah dateng jam segini?" Siyeon terkejut tepat saat ia membuka pintu kelas. Perempuan itu berjalan pelan menuju mejanya.

Jinyoung hanya mengangkat kepalanya sedikit dan mengangguk. Kini, ia tak lagi menundukkan kepala sepenuhnya ke meja. Siswa itu menaruh kepalanya di atas tangan yang dilipat.

"Eh? Siapa yang ngasih gua susu gratis?" Siyeon mengangkat kotak tersebut sambil mengocoknya. Ia tersenyum dan membuka plastik sedotan, kemudian meminumnya.

"Awas ada racunnya, Yeon," pesan Jinyoung bermaksud bercanda. Ia tertawa pelan sebentar.

Siyeon merengut. Tangannya menyentil dahi Jinyoung yang posisinya masih sama. Perempuan itu berucap, "Gak bakal! Kalo emang ada racunnya, gua udah tau siapa yang ngasih."

"Siapa emang?" Jinyoung bertanya.

"Siapa lagi kalo bukan seorang Lee Donghyuk! Haters nomor satu gua, tuh!" jawab Siyeon sambil meneruskan kegiatannya.

Jinyoung baru ingat. Perempuan di hadapannya ini masih punya banyak masalah dengan kembaran Jeno itu. Ia hanya tertawa pelan sambil mengangguk-angguk.

Siyeon menyesap tetes terakhir susu vanilla tersebut dan meletakkan kotaknya di atas meja. Selepas itu, ia menoleh ke Jinyoung dan berbicara, "Bae, gua mau cerita!"

Seperti biasa, sesi curhat dan cerita pagi hari Jinyoung dan Siyeon akan dimulai.

"Lu tau gak sih, kakak gua putus tau sama kakaknya Jiyeon! Parah banget, padahal gua udah nge-ship mereka!" Siyeon mengawali kisahnya sambil mengerutkan mulutnya.

Jinyoung membelalakkan matanya tak percaya. Dia membalas, "Lah, putus? Ada masalah apaan emang?"

Siyeon menggeleng tak tahu. Perempuan itu berbicara lagi, "Dugaan gua sih, karena Kak Chaeyoung lagi dideketin sama tetangga gua. Tapi, kan baru dideketin doang belum ditembak. Apa Kak Jaehyun udah punya cewek baru kali ya?"

Patut diberikan siraman rohani nampaknya mereka berdua. Ini masih pagi, tapi mereka sudah menggosip. Ya, namanya juga remaja, sih.

Percakapan itu terus berlanjut meski semakin banyak orang yang berdatangan ke kelas. Termasuk Sanha, yang langsung rusuh duduk di samping Jinyoung.

Sanha menyapa mereka, "Pagi kawan! Ada apa ini kok heboh amat? Gua ikutan dong kalo ngegosip!"

Siyeon menatap Jinyoung dan membuat tanda untuk diam, tak melanjutkan percakapan tadi di depan Sanha. Mereka berdua sengaja merahasiakannya dari siapapun.

"Privasi rumah tangga."

***

"Selamat datang pangeran yang lagi pensiun naik kuda putih!" ledek Jaemin

Jeno melempar jaket kulitnya lagi ke arah Jaemin. Gelak tawa terdengar dari Renjun dan Jiyeon yang menyaksikan kejadian tersebut.

"Makanya, Jen, kalo malem tuh tidur bukannya"

Mulut Donghyuk dibekap oleh Jeno sampai ia sesak napas. Beberapa kali anak itu memukul-mukul tangan kembarannya agar dilepaskan.

Renjun, Jiyeon, dan Jaemin mengernyit bingung. Mereka antara tak mengerti dan penasaran dengan kata-kata Donghyuk yang sengaja dipotong oleh Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

freeze you | jinyoung+jenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang