Di bawah pikiran yang begitu sesak,di sela sunyi yang selalu menatap kesepian
Aku ingin kau hadir, memelukku dan lelap dalam pelukan yang kau buat
Di atas ranjang yang sama, kita seketika bernostalgia dan bahkan bersetubuh jika itu keinginanmu
Kemarilah, kan ku ajak kau bermimpi di suatu kedai dan pesan kopi pekat untuk kita berdua
Sebelumnya
Aku tahu kau bersalip uang kertas
Aku juga tahu kau seorang penghibur berahi
Kau tak lain adalah pelacur
Tapi biarlah, kau lebih mulia dihadapanku
Lebih mulia dari mereka yang diam-diam telah tak suci lagi
Tapi masih sembunyi di kerudung palsunya itu, mengatas namakan agama, keyakinan, dan harapan
Dan tanpa penghargaan telah tidur dengan beberapa leleki dengan menyandang gelar sebagai kekasihnya
Bukankah kau lebih mulia pelacurku?Rahmat Kaisar
Selayar, 1-maret-2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Singkat_Rumah Baca SAKU
RandomTulisan ini berisi tentang Karya dari anggota Rumah Baca Saku. Baik itu tentang puisi, dan lain sebagainnya