u n o

130 6 1
                                    

I like the way you sound in the morning.

We're on the phone and without a warning,

i realize your laugh is the best sound

i have ever heard

>>>>>>>>

Beep beep.

Rutinitas pagi kita, telfon menelfon.

They said when summer ends, our love will never be the same again. Apalagi mengenal jarak kami yang begitu jauh. Aku di Miami dan dia di London.

They said when summer ends, we will never be in touch again. Tapi apa? Mungkin perbedaan waktu kami berbeda sekita lima jam tetapi kita tetap menghubungi satu sama lain dan menoleransi perbedaan tersebut.

They said when summer ends, our love will end soon. Tidak dengan kami, tuh.

>>>>>

"Good morning?" Sapaku padanya.

"Hey..." UGHHH. SUARANYA. serak serak merdu ashdkskaldj. Can i just meet him and kiss all over his face already??!

"I miss you" kataku.

Tiba tiba layar iPhone ku berubah menjadi wajahnya. Wajahnya yang masih tertutup selimut setengah dan mencoba membuka matanya. SO CUTE.

"Oh my God WHEN IS FRIDAY?! I CAN'T WAIT TO MEET YOU" kataku setengah teriak.

Ya.... Dia akan terbang ke Miami jum'at ini dan akhirnya, selama delapan bulan kita menjalankan Long Distance Relationship kita ini, aku bertemu dengannya. Lagi.

"Wait for it, wait for it." Katanya seraya aku berjalam menuju dapur dan menaruh iPhone ku di depan dapur menatap ku.

"Hari ini kau akan masak apa?" Tanyanya sambil melihatku mulai mengambil beberapa bahan untuk memasak.

"Mac and cheese, kesukaanmu" jawabku sambil menatapnya lewat iPhoneku.

"Hahhh, aku tidak sabar untuk menyantap makanan buatanmu, Rochelle" katanya.

Aku hanya tertawa saja sambil melanjutkan masakanku.

>>>>>>>

"AHHH IT'S READYYYY" kataku sambil memamerkan makanan hasil bikinanku kepadanya.

"Aku akan menyantapnya, Harry" aku menyendokan beberapa mac and cheese pada sendok, "UGHH masih panas!"

"HAHAHAHAHHAH KAU IDIOT YAIYALAH MASIH PANAS ORANG BARU MATENG HAHAHAHHAH" tawanya meledak begitu melihat aku kepanasan saat makan.

Memang. Ketampanannya meningkat 50 persen ketika ia tertawa.

Hanya lima puluh persen karena aku kasih tujuh puluh lima persen jika ia memakai tux dan seratus persen saat ia sedang berenang.

"Awhh kau ini, malah menertawaiku." Cibirku sambil meniup-niup mac and cheese ku.

"Lagian kau juga aneh, sudah pasti panas lahh"

>>>>>>>ontheotherside

Benar-benar. Betapa manisnya gadis ini saat tertawa.

Aku merasa beruntung masih bisa berhubungan dengannya mengingat teman-teman kami selalu mengira hubungan kami hanyalah sebatas percintaan di musim panas.

Bullshit. Its May and i still with her. And i love her.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Into You // stylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang