Malam ini Josh sedang berkumpul dengan para sahabatnya di salah satu pesta yang diadakan teman kampusnya. Ia terlihat merenung dan tidak bersemangat. Sementara teman-temannya asik berbincang-sesekali tertawa dan meneguk vodka sebanyak-banyaknya.
Sebenarnya Josh tidak ingin berada di pesta ini. Ia kira dengan ia mengikuti ajakan sahabatnya ke pesta, pikirannya tentang Ara akan menghilang. Tapi nyatanya tidak.
Biar kuperjelas, Ara adalah mantan pacar Josh. Sekitar beberapa hari yang lalu mereka putus. Josh yang memutuskan Ara, dan lihatlah sekarang. Josh amat sangat menyesal sudah memutuskannya. Padahal ia masih cinta mati dengan gadis itu.
"Josh, ayolah. Kau belum meminum satu gelas pun! Lupakan gadis itu, kau bisa mendapatkan yang lebih baik!" kata Liam, salah satu sahabat Josh.
Josh menatap Liam sinis, "Diam kau. Dia itu yang paling terbaik!" kata Josh tajam.
"Kau gila, Josh! Lagipula apa yang kau lihat dari dia sih?! Dia hanya gadis cupu dengan kacamata besarnya, yang selalu memakai baju kebesaran, tidak memiliki teman, dan jalan selalu menunduk! Hell, aku yakin selama kau berpacaran dengannya, belum pernah kan kau menyentuhnya?! Palingan hanya berciuman, itu juga pasti garing," seru Thomas, yang merupakan sahabat Josh juga.
Josh sudah diujung tanduk sekarang. Ia tidak rela gadis pujaannya diejek seperti itu. Memang yang dikatakan Thomas benar. Tapi itu yang membuat Josh tertarik. Josh menerima Ara apa adanya. Ia mencintai gadis itu dengan tulus.
Sekarang Josh malah merasa bodoh sudah mengikuti kata para sahabatnya. Memang alasan Josh memutuskan Ara, itu semua karna paksaan para sahabatnya. Mereka bilang Josh sudah gila, ia sudah dibutakan oleh Ara. Mereka bilang Josh bisa mendapatkan yang lebih baik dari Ara, karena Ara tidak ada apa-apanya dibandingkan gadis lain.
Josh awalnya tidak ingin mengikuti perkataan sahabatnya untuk memutuskan Ara. Karena mereka masih saling mencintai. Tapi para sahabatnya memaksa jika ia tidak segera memutuskan Ara, mereka akan menjauhi Josh. Saat itu Josh masa bodoh jika ia kehilangan sahabatnya. Tapi saat Thomas meneriakkan kata bahwa sahabat lebih penting daripada kekasih, Josh langsung terdiam. Karena ada benarnya juga. Masa iya ia rela meninggalkan sahabatnya, yang sudah ada saat suka dan duka, hanya demi seorang gadis?
Akhirnya Josh memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan gadis kesayangannya itu. Para sahabat Josh langsung bersorak ria. Tapi tidak dengan Josh. Ia merasa bersalah dan menyesal. Apalagi Ara tahu alasan Josh mengakhiri hubungannya. Tambahlah rasa sakit dihatinya.
"Berhenti mengejeknya. Kalian tidak tahu sifat Ara yang sebenarnya!" kata Josh lantang.
Liam mencibir, "Sudahlah Josh, lupakan dia. Aku yakin kau dapat melupakannya dengan mudah. Karena selama ini kau hanya dibutakan. Cobalah kau dekati Jennifer, dia sudah menyukaimu sejak lama, kau tahu? Bandingkan dengan Ara-mu itu. Ara tidak ada apa-apanya dibandingkan Jennifer yang sempurna itu!"
Tapi mereka tidak mengerti. Josh mencintai Ara dengan segala kekurangannya. Tidak peduli dia cupu ataupun anti sosial. Josh akan tetap mencintai gadis itu sepenuh hatinya.
Ia benar-benar menyesal sekarang. Persetan dengan sahabat lebih penting daripada kekasih. Nyatanya, sahabatnya bukannya mendukung, malah meremehkan gadisnya-maksudku mantan gadisnya-seperti ini.
Josh memutuskan untuk meninggalkan para sahabatnya yang masih saja mengolok-olok Ara. Ia berusaha menahan emosinya untuk tidak memukul para sahabatnya. Ia berjalan pelan ke taman. Lalu duduk termenung. Ia memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan Ara kembali.
Sekarang ia rela berbuat apa saja untuk mendapatkan Ara kembali. Tidak peduli jika sahabatnya menjauhinya, tidak peduli ia diejek teman kampusnya karena berpacaran dengan anak cupu, tidak peduli dengan orang-orang yang tidak mendukung hubungannya.
YOU ARE READING
Delusional
FanfictionThis book contains short stories by requests. Leave vomments if you like them. Enjoy reading! x (Written in Indonesian) (Cover by chloerophyta)