Selamat membaca!!!
Beberapa bulan kemudian..
Disinilah ia berada sekarang, disebuah hotel berbintang 5 yang sedang menyelenggarakan sebuah acara resepsi pernikahan.
Setelah seminggu yang lalu menyelenggarakan acara pertunangan lalu disusul dengan acara akad nikah yang dilaksanakan 3 hari yang lalu.
Nasya sangat bahagia melihat senyum cantik bundanya yang tak pernah luntur dan semakin membuat orang lain atau bahkan dirinya sendiri kagum melihat bunda terbalut dengan gaun pernikahan yang begitu cantik dan terkesan elegan.
Tapi hanya 1 yang membuat dirinya cemas, ia pernah mendengar rumor yang sempat dibicarakan oleh teman-temannya bahwa davit atau lebih tepatnya Davit johan carles merupakan seorang mafia yang sangat ditakuti, bahkan menurut yang ia dengar jugak bahwa davit memiliki banyak musuh yang ingin membalas dendam padanya.
Namun nasya hanya bisa berdo'a semoga rumor tersebut hanyalah berita hoaks belakang, karna didalam dunia bisnis apapun akan dilakukan untuk menjatuhkan lawannya.
Akan tetapi baru saja ia mulai berpikir positif dan kejadian yang tidak diharapkan sekaligus kehancurannya sekali lagi terulang bahkan ini lebih menyakitkan.
Dorr... Dorrr... Dorrrr....
Sebuah suara tembakan terdengar dan mampu membuat tamu undangan ketakutan dan berteriak histeris sambil melarikan diri keluar dari gedung tersebut, akan tetapi berbeda dengan nasya dia memilih untuk berlari menuju ke tempat bundanya yang sekarang gaun indah berwarna putih dipenuhi dengan darah, dan tak jauh berbeda dengan davit yang sedang berusaha mengumpulkan kesadaran untuk melawan dari seseorang dengan luka dimana ditambah lagi dengan dua peluru yang menembus lengan dan dada bagian kiri untuk melindungi olivia.
Nasya segera memangku kepala olivia yang sedang berusaha tersenyum karna menahan nyeri bagian dada yang hampir mengenai jantung, sedangkan nasya hanya bisa menangis ia tak tau harus berbuat apa saat ini.
"Na- sya sa-yang kamu ha-rus se-ge-ra per-gi dari si-ni" ucap oliva terbata-bata.
"Ka-mu har-us hi-dup! Bu-n-da ma-u kamu bahagia!!." lanjut olivia.
Belum sempat ia menjawab olivia sudah tak bernafas lagi, dan dalam detik itu juga ia mendengar sebuah suara yang sangat menakutkan baginya.
Jleppp....
Sebuah pisau yang begitu tajam dengan sempurna tertancap dijantung davit, dan itu sukses membuat nasya menegang ia sudah tak dapat berpikir dengan jernih sekarang , dengan secara perlahan ia mulai berdiri dan melangkah sedikit demi sedikit untuk tidak dapat menimbulkan suara.
Setelah berhasil keluar dari pintu belakang ia pun bergegas menuju rumahnya, ia ingin menjauh dari kota ini, kota yang membuatnya kehilangan orang yang ia sayangi.
Setelah memasukkan semua uang, perhiasan, dan kartu kredit dan tak lupa dengan baju. Setelah semua telah ia siapkan nasya pun segera mengganti baju dan membakar baju tersebut yang penuh dengan darah, tak lupa pun ia mengambil foto papa mamanya, dan foto dirinya dengan olivia, kemudian bergegas mengambil kunci mobil dan segera menuju kesebuah bank untuk menggambil semua uang tersebut, karna nasya tak ingin mafia tersebut mengetahui keberadaannya.
Sambil menunggu ia pun menelepon temannya untuk menjual mobil yang sedang ia gunakan sekarang ini.
"Nasya lo mau kemana?." ucap devi sahabat nasya, Setelah ia sampai.
"Gue bakal keluar dari kota ini vi, gue capek... Gue gak sanggup.." lirih nasya.
"Ohh.. Ok.. Ok.. It's ok nasya.. It's ok.." ucap devi menenangkan nasya, karna ia mengetahui semua masalah nasya termaksud yang baru saja terjadi yang kurang lebih 1 jam yang lalu.
"Lalu lo mau kemana? Dan kenapa harus jual mobil?." tanya devi yang sedang bingung.
"Kalau gak mau mereka mendekteksi gue secara mudah dengan alat pelacak mereka." jelas nasya.
"Emm... Jadi lo bakal ninggalin gue? Lo pikir gue gak sedih dengan lo pergi dari sini??."ucap devi dengan nada cemberut.
"Klaupun gue bisa milih takdir, gue bakal buat takdir hidup gue seindah mungkin vi, lo masih beruntung dengan lo masih punya keluarga yang slalu memberi perhatian ke lo? Apa tu nasehatnya dia, candaannya dia, marahnya dia, kasih sayangnya dia. Gue harap lo bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan mereka jangan membuat mereka sedih apa lagi kecewa vi." lirih nasya sambil mengusapkan air mata yang terjatuh kembali. Sedangkan devi hanya dapat memandang sahabatnya itu dengan iba sambil berusaha menangkannya.
Bersambung...
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Lama ya gak update sorry ya..
Aku lagi gak mood buat nulis..Tapi thanks yang udah mau nunggu, dan lupa buat..
*vote
*coment
*and followThanks... Guys...
See... You next time... 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
wedding contract
Teen FictionKalian semua sama aja, kalian cuma mempermainkan gue???? Kalian cuman manfaatin gue!! Sedangkan orang yang gue sayang pergi ninggalin gue.... Takdir slalu mempermainkan gue!!!!! - Khanasya grasia melodi