Prolog.

70 2 0
                                    

 "Saya paham, yang telah hilang sudah layaknya menjadi kenangan"



2022-22-07.

Muhammad Vino Ganendra. Seorang remaja laki laki yang akan memasuki masa kuliah awal tahun ini, mulai mengecek ulang kamarnya untuk yang terakhir kalinya.

"Vino, Kayaknya aku bakal kangen deh sama kamu"

Vino menoleh melihat Tyas sambil tersenyum "Heh bukannya kamu malah senang kalo aku tidak ada dirumah? Kan aku selalu mengganggumu"

"Iyasi, Tapi jangan lama lama ya di Jerman ya!"

"Ha? Emangnya kenapa?"

"Nanti aku mulu yang harus nganterin mama ke mall tau." Ucap Tyas dengan wajah cemberut.

Vino mulai mengambil koper dan memberikanya kepada Tyas "Ah, Aku tau. Pasti kamu ingin malam minggu bersama pacarmu kan? makanya kamu males nemenin mama ke mall? Apalagi mama paling semangat ke mall kalo malam minggu. Oh iya, sekalian tolong bawain koper aku kebawah ya"

"Dih, kenapa jadi Tyas yang bawa kebawah"

"Ayolah sekali sekali turutin kakakmu. Lagipula aku juga gabakal nyuruh nyuruh kamu lagi kok sampai aku pulang saat libur lebaran nanti"

Tyas dengan setengah hati menuruti permintaan Vino dan membawa koper Vino kebawah sambil berteriak "Tapi saat pulang nanti bawain aku oleh oleh makeup ya!"

Vino tersenyum melihat adiknya kesulitan menuruni tangga sambil membawa koper besarnya "Gw pasti bakal kangen sama suasana ini" Gumam Vino sambil menyisir suasana kamarnya yang sudah hampir kosong karena sebagaian isinya akan dibawa ke Jerman atau disumbangkan untuk anak yatim piatu.

"Vino! Ayo cepat turun Taksinya sudah datang!" Teriak Cantika dari bawah.

"Iya Mah sebentar!" Balas Vino.

Vino pun menyambar tasnya dan tersenyum "Sampai berjumpa lagi, Kamar".

Akan tetapi, sebelum Vino keluar dari kamarnya dia melihat sesuatu. Sesuatu yang sudah bertahun tahun ia coba tutupi. Itu adalah sebuah lukisan. Lukisan yang pernah diberikan perempuan itu. Sekilas memori itu muncul kembali. Memori yang sangat dibenci Vino. Memori tentang seseorang perempuan. Perempuan yang memperkenalkan dia kepada cinta dan kebencian. Perempuan yang pergi meninggalkan Vino tanpa alasan yang jelas. Perempuan yang membuat dirinya berubah. Perempuan yang ia sangat cintai. "Sampai bertemu lagi." Gumam Vino sambil berjalan keluar kamarnya.

"Lama banget si kamu itu Taksi udah nungguin kamu daritadi tau" Ucap Cantika.

"Iya maaf mah tadi aku lagi ngeliat liat kamar buat yang terakhir kalinya sebelum aku pergi hehe" Ucap Vino sambil tersenyum.

Cantika pun memeluk Vino "Mama pasti bakal kangen sama kamu"

"Iya mah aku juga pasti bakal kangen sama mama"

Cantika pun melepas pelukanya "Kamu makan yang banyak ya disana. Jangan lupa sholat. Sering sering telfon rumah ya Vino"

"Iya Mah aku usahain telfon rumah seminggu sekali" Ucap Vino

"Masa seminggu sekali doang si nak" Ucap Farhan.

"Iya Pah ntar kalo gasibuk aku telfon kok kesini. Papa jangan sedih ya gaada yang nemenin nonton Liverpool lagi disini" Ucap Vino sambil tertawa

"Astaga nak, cepat sekali ya waktu berjalan. Dulu Papa sering ajak jalan jalan kamu beli eskrim dan sekarang kamu udah mau kuliah di Jerman. Im really gonna miss you kid " Ucap Farhan sembari memeluk Vino dengant erat.

Vino membalas pelukan ayahnya "Im gonna miss you too pops"

Setelah Farhan melepas pelukanya, Tyas datang memeluk Vino mata berkaca kaca "Vino jangan lama lama di Jerman, aku nanti kesepian disini" Ucap Tyas.

Vino membalas pelukanya "Iya Adikku. Kamu jaga diri ya disini. Kalo ada apa apa chat aku aja di line ya" Ucap Vino sambil mengelus rambut adiknya.

"Iya nanti aku chat kalo aku ada masalah hehe. Oh iya, koper vino udah dimasukin ke bagasi taksi" Tyas mengusap matanya yang berair.

"Yasudah, Vino pamit ya. Sampai ketemu pas lebaran nanti Pah, Mah, Tyas" Ucap Vino saat dirinya membuka pintu keluar rumah.

"Kabari kita saat sudah Landing disana Vino" Ucap Cantika.

"Iya Mah. Jaga diri ya kalian. Dadah!" Vino pun membuka pintu Taksi dan masuk kedalam. Setelah sopir menyalakan mesin, Taksi yang ditumpangi Vino pun berjalan pergi meniggalkan komplek perumahanya dan menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu, Aku, Dan PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang