Prolog

24 6 2
                                    

Seorang gadis menatap dua gundukan tanah yang ada didepannya dengan pandangan sedih. Sungguh perasaanya sangat kacau sekali, ia tidak menyangka bahwa kedua orang tuanya akan secepat ini meninggalkan dirinya.

Sudah berjam-jam lamanya gadis itu berada di pemakaman tersebut tapi tetap saja gadis itu tidak ada niatan untuk pulang.

"Nerissa, ayo kita pulang. Sebentar lagi sepertinya akan turun hujan"

"Kalau paman sudah lelah menunggu ku lebih baik paman pulang duluan saja" ucap gadis itu yang bernama Nerissa.

"Apa kau ingin membuat orang tuamu sedih? Tolong ikhlaskan kematian mereka Nerissa. Mereka pasti sedih melihatmu seperti ini. Lagipula apa dengan menangisinya orang tuamu akan kembali? Tidak kan."

Nerissa yang awalnya berjongkok pun langsung berdiri dan menatap sang paman.

"Yaahhh Kau benar paman, mungkin aku harus mengikhlaskan semuanya." ucap Nerissa sambil berusaha tersenyum.

"Nah kalau begini baru Nerissa yang paman kenal. Kalau begitu ayo kita pulang, sebentar lagi akan turun hujan. Aku pernah mendapat amanah dari mendiang ayahmu untuk menjagamu."

"Kau duluan saja paman. Aku akan menyusulmu sebentar lagi."

"Baiklah, tapi jangan lama-lama oke."

Setelah sang paman pergi, Nerissa kembali berjongkok di samping makam orang tuanya.

"Aku akan mengikhlaskan kepergian kalian. Terima kasih karena kalian sudah menjaga ku dari kecil sampai sekarang. Mungkin sekarang saatnya aku belajar untuk mandiri, sampai jumpa ayah ibu. Semoga kalian tenang dialam sana." Nerissa pun mencium kedua batu Nisan orang tuanya sampai tidak terasa kalau air mata gadis itu terjatuh.

Akhirnya Nerissa pun pergi meninggalkan pemakaman tersebut dan langsung menuju tempat parkiran untuk menemui sang paman.

























Tanpa disadari ada 2 pemuda yang memperhatikan Nerissa sejak tadi. Pemuda tersebut adalah Eros Vasilius dan Farrand Vasilius.

"Gadis itu manis juga ternyata, aku jadi menyukainya. Nerissa, aku akan terus mengingat namanya." ucap Eros sang kakak.

"Ya aku akui dia memang manis. Tapi ingat kak, ia adalah anak dari Jason. Aku masih dendam dengan keluarga mereka" jawab Farrand dengan menahan amarah.

"Kau benar, dendam ini akan terus berlanjut. Jason dan istrinya sudah mati tapi entah mengapa kematian mereka belum membuatku puas. Jadi aku akan menghancurkan anaknya juga."

"Apa kau akan membunuhnya kak?" Farrand menatap kearah kakaknya.

"Tidak. Aku akan menaklukan gadis itu, memberinya harapan, lalu aku aku akan menghempaskan kembali." ucap Eros dengan senyum sinis.

"Aku menyukai idemu itu kak, tapi ingat kau jangan sampai mencintainya!"

"Tidak akan pernah sampai kapanpun."

Eros dan Farrand pun bertatapan sambil melempar senyuman sinis.

-----------------

Eros Vasilius 👇👇

Farrand Vasilius 👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farrand Vasilius 👇👇

Farrand Vasilius 👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Like & comment ya.. 🙏🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang