"Alvin modus!" teriak Azka
"Maura?"
"Alvin, itu suara siapa? G-gue ga bisa ngeliat jelas" Ucapnya lemah
"Bukan siapa-siapa, kita ke uks aja"
Hari ini cuacanya Dingin, tidak seperti hari hari sebelumnya yang sangat terik dan membakar kulit.
Di uks ada Anna, Anggota pmr yang sedang mengobati teman nya yang jatuh.
"Permisi na"
Anna menghiraukan kata kataku. Uks rasanya sangat sepi dan maura pun tak kunjung sadar karna di tengah jalan Maura pingsan.
Anna
Saat aku sedang mengobati Nita, Alvin datang bersama temannya, maura.
Mungkin aku tidak tau bagaimana perasaanku sendiri saat melihat mereka begitu dekat. Mungkin sakit hati ini, tapi aku bukan siapa siapa nya.
Mungkin kalian bisa bilang aku alay atau apa, tapi itu memang perasaanku kepadanya.
"Permisi na"
Aku menghiraukan kata kata Alvin tadi dan langsung fokus kembali mengobati luka temanku.
***
Maura
Hari ini tanggal merah dan sabtu sekolahku akan di liburkan, mungkin kalian akan berkata asik atau apa, tapi nyatanya membosankan.
Tidak ada yang teriak teriak, nyontek, ataupun mensoraki satu sama lain.
Aku sekarang berada di Rooftop rumahku. Ada satu ayunan, pohon, dan rumput imitasi yang sengaja dibuat untuk memperindah suasana.
Sepi, Aku suka sepi.
Saat sepi, aku akan berteman dengan alam, udara, dan cahaya.
Semilir angin menerpa rambutku, langit sudah gelap dan rintik rintik hujan mulai membasahi Ibukota.
Saat aku sedang menuju ke kamar, ada pesan untukku. Entah dari siapa
Alvin : Jangan ujan ujanan ya, Nanti sakit lagi.
Aku mengetikkan pesan untuknya.
Me : iya kaka pmr
Mungkin kalian akan berfikir pesan itu akan berhenti. Ternyata tetap berlanjut sampai aku terlelap.
Alvin
"Maura suka hujan ya vin?" Tanya Azka
"Iya, kali" Jawabku asal karna sedang fokus kepada Handphone ku.
"Timeline gue sepi banget. Gaada yang ngechat pula. Sedih banget"
Aku menghiraukan apa kata Azka dan segera memberi pesan kepada maura.
Me : Jangan ujan ujanan ya, nanti sakit lagi.
Maura : iya kaka pmr
Me : lagi ngapain ra?
Maura : kepo. Hehe
Dan masih banyak pesan pesan receh lainnya. Baru sekali ini aku sangat perhatian kepada maura. Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe
Teen Fiction"Lo harus percaya sama gue!" Kata kata itu selalu terngiang ngiang di kepalaku. Kata kata alvin harus ku percaya. Aku tidak boleh menghianati Alvin. Mau sampai kapan pun aku menunggu, aku tidak boleh menghianati kata kata dia. "Tapi kalo misalnya...
