Setelah mendengar berita terbaru tentang CEO nya, Sarah hanya bersikap biasa saja dan tidak terlalu memusingkan untuk dirinya.karena sama saja baginya mr.armand atau anaknya yang memimpin perusahaan ini.
"Sar nanti lunch bareng ya, tapi diluar kantor yukk"ajak Lola karena memang dia sedang bosan dengan makanan di kantin kantor.
"Emang mau makan dimana lol?"
"Emmm,kita ke cafe dekat-dekat kantor aja"
"Ok"senyum dibibir Sarah sedikit mengembang
Tidak lama setelah berkutat dengan komputer cukup lama akhirnya jam makan siang tiba.
Sarah dan Lola segera keluar kantor menuju cafe yang akan mereka datangin.memang tidak terlalu jauh hanya membutuhkan waktu 10 menit dari kantor mereka.Memang keadaan cafe saat jam makan siang seperti ini akan selalu ramai.tapi beruntung nya mereka masih mendapatkan meja.tidak menunggu terlalu lama makanan yang mereka pesan akhirnya datang juga.
"Emmm,,enak banget makanannya aku sampai mau nambah lagi nih sar"ucap Lola yang sedari tadi memang sudah keroncongan.
"Gila kamu lol,udah dua porsi tuh.."balas Sarah yang melihat piring-piring berserakan dimeja mereka
"Hahahaha"Lola yang langsung tertawa mendengar ucapan Sarah
"Ya udah kalau mau nambah lagi,aku mau ke toilet dulu ya"balas Sarah sambil berdiri dari tempat duduknya
"Ok"
Tak lama Sarah sudah keluar dari dalam toilet,sambil menepuk-nepuk rok yang sedang dia pakai.sampai-sampai tidak melihat arah langkahnya.
"Awwwwww"pekik Sarah kesakitan.
"Kenapa kamu kalo jalan tidak pernah lihat ke depan,hah?"cerca seseorang yang ternyata telah Sarah tabrak
"Maaf"Sarah mengangkat wajahnya menatap siapa yang dia tabrak barusan, tetapi seketika matanya dibuat bulat sempurna saat melihat siapa yang sedang ditatapnya.
Reno POV
Ternyata wanita yang tadi pagi menabrak Reno sedang makan di cafe ini juga.reno memang sudah melihatnya semenjak dia mendengar seseorang tertawa cukup keras tadi.dan di sana dia melihat wanita ini dengan temannya yang sedang tertawa.
Sebenarnya semenjak pertemuan Reno dengan wanita ini tadi pagi.ada kekaguman dengan sikap wanita ini yang biasa saja saat melihat dia, padahal wanita-wanita yang selama ini melihat dan kenal dia dengannya akan bersikap seperti menggoda nya.
Dan Reno sempat berniat membawa baju yang tadi pagi kotor terkena tumpahan kopi.setelah ditabrak oleh wanita yang ada didepannya.karena dia ingin mengenal wanita ini lebih jauh.tanpa sadar Reno sudah menaruh hati untuk mengenal lebih jauh wanita ini.
"Siapa namamu karena tadi pagi aku belum menanyakannya?"tanya Reno pada Sarah
"Aku Sarah tuan"jawab Sarah
"Ohhhh,jadi namamu sarah.aku Reno"balas Reno
"Baiklah kalau begitu aku permisi dulu tuan"Sarah lalu pergi tanpa menunggu balasan dari Reno
"tunggu Sarah"panggil Reno sedikit berteriak setelah menyadari Sarah yang sudah berlalu
Sarah menghentikan langkahnya setelah mendengar namanya di panggil.
"Anda memanggil ku tuan"tanya Sarah yang sedikit bingung kenapa lelaki ini memanggil nya
"Bisakah aku meminta no ponsel mu, karena aku akan mengantarkan pakaian ku yang kotor terkena tumpahan kopi tadi pagi"ucapan Reno yang sebenarnya hanya alasan untuk mendapatkan no ponsel Sarah
Sarah sedikit menimbang-nimbang,apakah dia harus memberikan no ponselnya.tapi akhirnya dengan terpaksa dia memberikan karena ini bentuk tanggung jawab nya atas peristiwa tadi pagi.
"Baiklah tuan,ini no ponsel ku"Sarah menyerahkan ponselnya agar lelaki itu dapat mencatatnya
"Terima kasih Sarah,aku akan menghubungi mu kalau sudah sampai rumahmu
"Baiklah,aku permisi dulu tuan"balas Sarah yang tak memperdulikan tatapan Reno yang intens padanya karena memang dia tidak terlalu memperhatikan lelaki itu
Setelah kepergian Sarah ,Reno langsung membayar bill nya dan pergi meninggalkan cafe itu.sepanjang perjalanan Reno tersenyum-senyum sambil memikirkan Sarah, sepertinya dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama.
"Heh, wanita yang lucu"gumam Reno dalam hatinya
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here
Romancenamaku Sarah Maulia Wijaya. umurku 21 tahun,aku wanita yang dingin tapi hatiku hangat untuk selalu berharap akan mimpi-mimpi ku jadi nyata suatu hari nanti. aku hidup sendiri di kota yang sunyi ini. bukan karena aku tidak punya keluarga, tapi aku ha...