"Sicheng, aku takut."
Sudah lewat dua jam dan masih ada seseorang atau sesuatu yang bolak balik di depan pintu apartemenku.
Hari ini, aku bolos untuk pertama kalinya dalam sejarah. Salahkan orang disebelahku ini yang muncul tiba-tiba di hidupku.
Dia menoleh dan menatapku sebentar,
"Tenang aja bin, aku juga takut kok hehe." Ucapnya sambil meringis.Aku sendiri tidak habis pikir kenapa dia bisa dirumahku, dan tentang masalah ini, setelah ini apa lagi? Otakku sudah lelah.
Karena terlalu pusing, mataku menjadi berat, tapi saat aku akan tidur, winwin mulai mengobrol sendiri.
Sebenarnya aku tidak ingin menguping, tapi tidak bisa, karena ia berada tepat disampingku. Walaupun sedang membelakangiku, kalian pasti mengerti maksudku.
"..."
"Iya halo hyung, udah sampe dari kemaren sih, tenang aja orangnya tidur."
"Tapi hyung, kayanya ada yang ngikutin gue, ngga tau ini suruhan atau emang salah satu dari mereka yang nyasar."
"..."
"Malah ketawa, kalo gue mah fine, kalo mereka targetin dia gimana hyung?
"..."
"Gue ngga ada niat lain sumpah, tapi kali ini agak ragu ngga tau kenapa hyung."
"..."
"Iya iya, jaga yang lain hyung, kita pasti bisa. Mau beresin yang diluar, hitung aja nunda laper, dah."
Aku kembali ke posisi tidurku, sedangkan winwin sudah berjalan ke depan. Percakapannya barusan tidak bisa kupahami sama sekali.
Dengan siapa ia berbicara? Aku sendiri tidak bisa menebak.
Ini semua yang rumit atau aku yang lemot sih?Dan tepat saat pintu ditutup, muncul hawa yang tidak mengenakkan, lampu mulai berkedap kedip, lalu suasana berubah menjadi sunyi.
Terlalu sunyi.
Perasaan takutku muncul, hawa dingin menggerayangi, tapi mau tak mau aku harus keluar.
Aku membuka pintu perlahan, dan untungnya diluar tidak ada sosok apapun.
Kecuali sosok winwin yang tergeletak di lantai koridor.Aku mendekat kearahnya, dan berusaha membangunkan dengan menyenggol kakinya.
"Sicheng bangun, jangan tidur dilantai, jadi makin mirip gelandangan."
Karena dia tidak merespon, terpaksa harus kubopong masuk untuk ke sofa, padahal lebih mudah kalau diseret saja kan.
Sebenernya ngapain aku repot mau nolongin sih? Dia bukan siapa siapa aku juga...
Satu jam berlalu, winwin masih tidak bangun. Sedangkan aku masih sibuk berkutat dengan pikiranku.
Baru saja berniat menyemburnya dengan air, dia sudah membuka mata."Aku udah mati? Ini surga? Kamu bidadarinya ya?" Katanya sambil tersenyum sumringah persis seperti anak kecil.
"Iya kok, karena udah mati kamu amat sangat dipersilahkan keluar." Ucapku dengan senyum yang manis.
"Eh jangan deh, nanti kamu rindu." Balasnya sambil berlagak imut.
Lawakan itu tidak tercerna dengan baik oleh otakku yang masih sibuk bertanya winwin ini sebenarnya siapa. Kalau tiba tiba fansnya mendatangiku habislah sudah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ineluctable|winwin
Science Fiction❝ there's a reason why setiap comeback part winwin selalu sedikit ❞ + winwin au lowercase intended #84 on sci-fi .4218 #48 on sci-fi .31318