Part 19

4.3K 123 0
                                    

Keesokan harinya.

Di rumah rio.

Ify nunggu rio di depan gerbang, mereka udah siap berangkat.

” naik fy!” suruh rio yang sudah tampil gagah dengan cagiva merahnya.

” naik motor?”

” iye..nggak usah banyak tanya! buru naik!”

” kak, kita naik mobil aja sekoleh heboh! Apalagi gue harus nempel-nempel sama loe gini ?”

” kurang kerjaan amat loe dengerin omongan nggak penting gitu? Naik !”

Ify liat jamnya, pasti telat kalo harus berdebat, akhirnya dia pasrah dan menyampingkan rambutnya yang terurai biar nggak berantakan. Ify siap-siap bonceng miring.

” jangan miring!”

” bawel loe!”

” ye..ngeyel banget sih! Benerin!”

“ emang kenapa? Gue pake rok ni!”

“ tar nggak seimbang! Gampang jatoh! Nggak mau gue tinggal!”

Ify turun lagi dari motor dan bonceng madep depan.

“ gini kan enak! Udah?”

“ hmm..” jawab ify jutek.

Rio tancap gasnya.

Di jalan.

” fy, pegangan! Tar loe jatoh!”

” ogah!”

CYYIITSZZ...rio mengerem medadak gara-gara ada kucing tiba-tiba lewat di depan motor. Ify langsung terdorong dan reflek peluk rio.

” kucing sialan!” umpat rio sambil mengegas pelan lagi motornya. Bersamaan dengan itu rio baru sadar kalau tangan ify udah peluk
perutnya. Sadar rio tau, ify langsung lepas
pelukkannya. ’yah..kok dilepas?!’ pikir rio
kecewa.

” loe bawa motor yang bener dong! Cari kesempatan mulu loe!” omel ify sambil mengetuk helm rio dan menundurkan duduknya.

“ tadi ada kucing lewat! Loe aja yang cari kesempatan peluk-peluk gue! kenapa nggak diterusin? Tanggung !”

“ ngarep loe?”

“ hha..rugi gue ngarep Cuma segitu!”

“ maksud loe?”

“ nggak! Kalo loe ngerti sukur! Kalo nggak ya nggak usah dipikir!” Sepanjang perjalanan mereka berdua diem.

’kak rio makin lama makin aneh deh! Apa..apa dia suka sama gue? NGGAK MUNGKIN! Fy! Loe Cuma gr !’ pikir ify.

Di taman utama sekolah.

Terlihat alvin dan sivia lagi barduaan di bawah pohon, kayanya lagi pacaran. Gabriel sama shilla lagi asik ngobrol di bangku taman. Yang paling membuat rio dan ify tercengang adalah cakka dan agni yang duduk berdua ditangga sambil main gitar dan sesekali ketawa lepas. Tak ada satupun dari mereka yang menyadari kedatangan rio dan ify padahal mereka udah sengaja lewat di depan mereka.

” buset dah fy! Kita dianggep angin!” celetuk rio.

“ nasib..paling nggak enak jadi jomlo gini ni!” tambah ify.

“ mending kalo jomblo gue bisa cari! Ini gue dibilang jomblo gue punya ikatan sama orang! Dibilang nggak hubungan gue nggak jelas !”

Rio langsung ngacir ke sudut taman yang sepi.

“ bro..” sapa alvin sambil menepuk pundak rio.

“ apa? Udah acara loe?”

“ sensi amat loe? Cemburu loe sama kita?” ternyata cakka juga ada disitu.

If Love In ActionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang