Suara embusan angin menerpa wajahku saat ku membuka tirai jendela kamar ku, menerbangkan rambut panjangku yang tergerai bebas begitu saja. Aku menatap langit, dalam hati aku bersyukur masih bisa menghirup bebasnya oksigen, masih diberi kesehatan hingga aku masih bisa melihat pemandangan indah di depanku.
Burung-burung berkicau dengan merdunya, embun pagi yang masih terlihat di sela-sela daun membuat udara semakin sejuk. Lantas aku menghirup udara sebanyak-banyaknya.
Aku tak boleh menyianyiakan hidupku dengan terus meratapi nasib. Hidup ini masih panjang, banyak hal yang harus ku lalui. Aku masih mempunyai keluarga dan teman-teman disekitarku. Jangan biarkan sebuah perasaan menghancurkan hidupku.
Tak peduli seberapa sering dia menyakiti perasaanku, aku harus bangkit, dan akan ku buktikan, bahwa aku tak selemah yang dia bayangkan. Tak serapuh yang ia kira.
Cinta tak akan bisa membuatku jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Semu
Teen FictionKarena kamu aku bisa menjadi orang yang bener-bener peduli, dan karena mu juga aku bisa menjadi orang yg bener-bener dingin hingga tak tersentuh. . . . . Ya, itu semua karena mu.