"Lisaa...!!" Panggil Lala ketika ku turun dari mobilku.
Pertama perkenalkan namaku Elisa Oktaviani. Teman-temanku sering memanggilku Lisa. Mungkin karena dari kecil aku sering dipanggil Lisa oleh orang tuaku, jadi mereka semua memanggilku dengan sebutan yang sama.
Aku mempunyai kakak laki-laki bernama Kevin Alinski yang ku panggil dengan sebutan abang. Abangku kuliah semester 5 dan semester depan dia wisuda. Dia merupakan pria kedua setelah ayahku yang sangat menyayangiku dan tak pernah menyakitiku. Aku bahagia mempunyai dua pangeran dalam hidupku yang benar-benar tulus menyanyangiku.
Ayahku bermana Stevano alinski. Ia bekerja di sebuah perusahaan, ia juga seorang manajer di sebuah perusahaan tersebut. Sedangkan ibuku bernama Rossa Oktaviani. Ia seorang ibu rumah tangga yang sangat telaten. Ia pandai segalanya. Bagiku ibuku adalah wanita yang multitalen. Ia juga menjadi teman curhatku di rumah. Ia juga merupakan ibu gaul menurutku. Karena setiap kali aku ingin pergi ke luar, ia yang selalu menyiapkan baju yang sangat pas untukku. Tidak terlalu mencolok, tetapi cukup serasi jika orang lain melihatnya. Ia juga yang mengajariku bagaimana jadi wanita yang baik.
Dan yang terakhir, orang yang tadi memanggilku itu bernama Lala Anggraeni. Ia merupakan sahabatku sejak aku pertama kali menginjakkan kaki dibangku SMA ini. Awalnya aku tak punya teman seangkatan yang bersekolah disini, karena aku baru pertama kali pindah ke jakarta. Dulu aku tinggal di Bogor, karena pekerjaan ayahku yang menyuruhnya bertugas disini, jadi aku dan sekeluarga pindah ke sini.
Lala teman sebangku ku saat aku kelas 10, ia satu-satunya orang yang tak gengsi berkenalan duluan denganku atau siapapun. Aku pun jadi tertarik berkenalan dengannya, dan hingga sekarang dia lah yang menjadi sahabat dekatku.
Ini hari pertama masuk sekolah di semester dua. Ga kerasa satu setengah tahun lagi aku lulus dari sekolah ini. Sekolah yang menyimpan sejuta kenangan, memberi banyak cerita dalam hidupku.
Oke, jangan berpikir kesanah-sanah dulu, lagian satu setengah tahun itu kan masih lama. Aku harus menghabiskan sisa-sisa waktu sekolahku dengan belajar dan bergembira.
"Hai La, apa kabar? Lama ga ketemu. Kamu pasti kangen aku kan? Hehe" aku pun membalas sapaannya saat Lala sudah tepat di hadapanku.
"Iyaaa, gue kangen banget sama lo tau gaaaa....." Suara Lala yang bergitu nyaring masuk kedalam telingaku.
"Ih B aja dong, ga usah pake urat juga kali. Iya aku tau, aku memang ngangenin ko" Jawab ku dengan pedenya.
"Ih pede banget lo, ga jadi deh gue kangennya." Katanya sambil memutar matanya ke arah lain.
"Hehe, eh btw kamu liburan kemana?" Tanyaku yang sudah mulai berjalan duluan menuju kelas. Lala pun menyusul dari belakang.
"Gue sih ke Bandung, ikut bokap gue kerja. Ya kalau bokap ga ada kerjaan disana, mungkin gue ga akan liburan" jawab Lala.
"Lo sendiri, liburan kemana? Lanjutnya.
"Di rumah aja, ya paling jalan-jalan sekitar sini aja, kaya nonton sama abang, dll." Jawabku.
"Yah, ga seru banget. Kenapa waktu itu lo ikut gue ke Bandung? Pastikan rame liburan lo"
"Ibuku waktu itu kan lagi sakit, aku ga bisa ninggalin dia La" kataku melihat Lala kecewa.
"Mungkin next time, kita liburan bareng. Oke?" Lanjutku untuk menyenangkan Lala kembali.
"Oke, janji ya?" Tanya nya penuh harap.
"Janji!" Jawabku dengan lantang.
Kita berdua pun masuk ke dalam kelas. Dan tak lama bel jam pelajaran pertama pun dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan Semu
Teen FictionKarena kamu aku bisa menjadi orang yang bener-bener peduli, dan karena mu juga aku bisa menjadi orang yg bener-bener dingin hingga tak tersentuh. . . . . Ya, itu semua karena mu.