Aku [1/3]

91 7 2
                                    

Namaku Rasha, tapi teman-temanku sering memanggilku Rara, Shasha, Asha, bahkan ada salah satu diantara mereka yang memanggilku Chacha. Dan dia adalah Rakha, sahabatku.

Sejak kelas 5 SD, aku dan Rakha bersahabat. Aku akui, aku yang mengajaknya untuk hal itu. Tentu saja aku tak hanya mengajak dia, aku juga mengajak teman-temanku yang lain untuk dekat denganku.

Zaman SD dulu itu zaman paling kelam. Tidak, ralat, maksudku alay. Seperti yang tadi kubillang, untuk bersahabat saja aku perlu mengajak mereka-mereka terlebih dulu. Sebenarnya masuk akal saja bagi mereka yang masih kecil saat itu. Namun tak logis bagi mereka yang kini sudah remaja.

Jika dikatakan, ketika laki-laki dan perempuan bersahabat, pasti ada rasa suka diantara mereka, baik salah satu dari mereka atau bahkan keduanya. Memang benar, aku meminta Rakha untuk jadi sahabatku karena aku menyukainya. Ayolah, siswa kelas 5 SD lebih pandai modus daripada aku yang sekarang masih belum bisa mendapatkan orang yang kusuka karena tak pandai mendekatinya.

Aku ini siswa pindahan. Aku pindah dari Semarang ke Yogyakarta ketika aku kelas 3 SD. Dan saat itu juga aku sudah menyukai Rakha. Ternyata anak SD juga lebih pandai memendam rasanya daripada remaja yang sebentar lagi menjadi anak SMA.

Setelah lulus SD, aku dan Rakha berpisah. Sekolah kami berbeda. Dan itu menyebabkan aku yang dulu belum sempat menyatakan rasa padanya tak dapat menghubunginya lagi. Memang ada handphone, tapi akan canggung rasanya jika berbincang dengan teman SD yang tak satu sekolah, ditambah ini adalah orang yang disuka.

Satu tahun tak berkomunikasi.

Saat kelas 8, ibuku dan Bunda Sari-ibunya Rakha, memutuskan untuk menempatkanku dan Rakha disatu bimbingan belajar yang sama, dan kami privat berdua.

Banyak sekali guru yang menyangka kami kembar, selain nama kami memang sama-Rasha Alfina dan Rakha Aditya, mereka berkata bahwa wajah kami sama. Astaga, Rakha itu sangat tampan, jangan samakan Rakha denganku yang jauh dari kata cantik.

Rakha sering menjemputku, mengantarku pulang, menemaniku makan, bahkan ia sempat membelikanku novel. Aku ini memang maniak novel, aku mempunyai banyak novel, namun banyak sekali yang belum kubaca juga hingga sekarang. Karena prinsipku, yang penting udah punya, kalau mau baca, ya, ambil aja.

Hingga kini, aku menjadi siswa kelas 9, dimana sebentar lagi akan menghadapi ujian nasional. Ada berbagai macam hal yang kupikirkan saat ini, hingga jerawat yang ada diwajahku sudah sangat banyak. Seperti, orang yang kusuka kini menjauhiku, banyak pelajaran yang masih belum kumengerti, try out, ujian praktek, USBN, UNBK, ditambah dengan Rakha yang mengikutsertakan aku didalam masalahnya, walau aku tahu itu hanya sebuah candaan.

.•0•.

Yogyakarta, 1 April 2018
10.44 pm

Reminiscence✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang