01.

93 9 0
                                    

"Kiran, bangun udah jam tujuh wooy!"
"Woeh! Bangun cepetan, gue tinggal nih ya?!"

Suara apa sih itu? Ganggu aja

"KEEBBOOO... BANGUNNN!!" teriak abangku yang disertai menggoyangkan tubuhku.

"Berisik lo! Ganggu tau gak, dikit lagi gue ciuman sama my honey balabala uyee rap monster."

" mau bangun atau gue siram." ancamnya.

"Eehh, jangan dong bang. Abang kan ganteng, malah ngalahin rap monster. "

"Siapa lagi rap rap apa itu bodo amat gak kenal gue. Udah cepetan mandi, gue tunggu di bawah."

Hhuufftt...
Hal seperti ini sudah tidak asing lagi bagiku. Kalau tidak abangku yang membangunkanku ya ibuku. Terkadang yang membuatku segan saat dia membangunkanku adalah caranya yang selalu berteriak di depan telingaku.

"Ayo bang, udah siap nih gue." saat menuruni anak tangga.

"Kak, itu rambut kenapa? Terus kenapa kakak pakai kalung petai? Terus kaos kakinya kenapa cuma satu? Terus kenー".

" berisik! Masih pagi juga".

"Iya iya maaf, tapi jangan duduk di samping aku ya. Kakak bau banget soalnya" dia menutup hidungnya.

Dan akhirnya akupun duduk di samping ibuku. Ya, kalian taulah rasa sayang orang tua kepada anaknya seperti apa. Mau anaknya bau petaipun ia masih ingin berada di sampingku, bahkan saat aku bersalamanpun dia masih ingin memeluk dan mencium pipiku. Benar-benar ibu idaman kan? Haha..

***

Abangku memberhentikan motor merahnya persis di depan gerbang sekolahku.

"Makasih ya abangku yang ganteng." Ledekku.
Abangku hanya mengangguk tersenyum dan langsung pergi begitu saja.

ada dua wanita yang berpakaian sama denganku berdiri di samping gerbang sekolah. kenapa mereka tidak masuk ya? Hmm..
Aku berjalan melewati keduanya dan mulai mencoba membuka gerbang.

"Eh, ngapain?" kata salah satu wanita yang berdiri di samping gerbang sekolah.

"Buka gerbang lah, kalian ngapain? Kok gak masuk ke dalam sih? Di dalam sudah ramai tau." jawabku saat aku mengintip kedalam dari sela sela pagar.

"Lo gak tau kalau kita telat? Bahkan lo telat dua puluh menit. Dari tadi tuh gerbangnya di gembok." ucap wanita yang satunya sambil melirik jam tangannya.

"Emang ya? Sebenarnya kita masuk jam berapa sih?."

"Setengah jam yang lalu." keduanya memutarkan kedua bola mata.

"Kita kan lagi MOS masa iya gak di maafin?." akupun mulai menghampiri keduanya.

"HEY! ngapain kalian bertiga disini?! Cepat masuk!." ajak wanita cantik nan tinggi. dan kamipun langsung tau kalau itu adalah kakak senior.

"Maaf kak, tapi gerbangnya belum dibuka." aku menundukkan kepala agar lebih sopan santun pada kakak senior bukan karna takut.

"Aduh, maaf ya saya lupa."
"Pak abid? Bisa tolong buka gerbangnya? Ada 3 murid di luar kok gak di suruh masuk?." pak abid mengahampiri dan langsung meminta maaf karna ketiduran.

"Sekali lagi bapak minta maaf ya neng."

"Iya bapak, gak apa apa kok." senyum salah satu wanita yg berpakaian sama denganku.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang