"Dunia ini tak adil"
"Aku sudah mencintainya dalam dalam"
"Mengapa dengan mudahnya dia berpaling dengan yang lain"
Ruby hanya menangis sambil memeluk lututnya disudut ruang kamarnya.
Tentu saja dia menangisi Alucard. Karena dia mencintainya.
Ruby hanya bisa memandangnya dari jauh dan tak ingin dia tahu kalau dia mencintainya.
"Ruby, sudahlah jangan menangis terus" itu suara Clint yang mengetuk pintu kamar Ruby.
"Tidak apa apa Clint, aku baik baik saja" Ruby menghapus air matanya. Clint sangat cemas karena melihat adiknya menangis.
"Aku baik baik saja, aku hanya butuh waktu" ujar Ruby yang berusaha tersenyum.
"Baiklah, kalau ada sesuatu yang bisa kubantu maka katakanlah" ujar Clint dan langsung pergi.Ruby mengambil foto Alucard, dia menyimpannya sudah lama sejak awal masuk akademi.
"Ini semua gara gara kau Miya!" Ruby memukul tangannya ketembok.
"Andai kau tidak pernah datang, mungkin Alucard sudah jadi milikku!" Ruby benar benar frustasi akan perasaannya.
Tenang Ruby, kau harus tenang. Yang terpenting kau harus lulus dari akademi agar bisa menjadi petarung.
Batin Ruby."Kalau aku bisa menjadi petarung, maka aku bisa mengalahkanmu Miya, tunggu saja" Ruby tersenyum sinis.
************************
Bukan aku yang membuat perasaan ini
Tapi kau
"Clint! Apa makanan kita hari ini?" tanya Ruby dengan senyuman cerianya."Seperti biasa adikku, makan apa adanya saja ya" ujar Clint dengan senyuman.
"Baiklah kakakku tersayang" Ruby mulai ceria lagi.
"Ngomong ngomong bagaimana dengan pilihanmu?" tanya Clint.
"Aku tidak tahu, aku saja bingung mau masuk mage, assasin, atau yang lainnya" jawab Ruby.
"Nanti kau juga akan tahu, kau tenang saja" ujar Clint dan membuat Ruby merasa lebih baik.
Setelah selesai sarapan Ruby dan Clint mulai menuju akademi.
Dan mereka sampai dilorong utama.
Clint dan Ruby berpisah disitu.Dengan senyuman mereka melambaikan tangan.
Saat ingin menuju loker Ruby terkejut, dan melihat Miya dan Alucard sedang berbincang bincang.
"Alu, apakah kau menyadari bahwa aku suka padamu" batin Ruby. Setelah mereka pergi, Ruby mulai menuju lokernya dan mengambil berbagaimacam buku.
Kriing....
Bel masuk sudah berbunyi.Ruby bergegas menuju kelas dengan memeluk buku didadanya.
Semua murid duduk dibangku masing masing.
**************
Jam pelajaran akhirnya ditunda dengan istirahat setengah jam.
Ruby duduk dikursi dekat pohon, dan dia tidak nafsu makan. Padahal dia tahu makanan buatan Clint sangat enak enak.
Ruby bersandar dan menyimpan pergelangan tangannya didahinya.
"Maaf, apa aku boleh duduk disebelahmu?"
Ruby sepertinya kenal suara ini. Ia tekejut dan menatap, ternyata dia adalah Alucard!
Demi apa ini?! Kenapa dia bisa ada disini?! Apa yang harus aku perbuat?! batin Ruby.
"Maaf, apa kau mendengarku?" tanya Alucard. "Eh iya iya, kau boleh duduk kok hehe" jawab Ruby yang tiba tiba menjadi gugup.
"Kau sendirian saja?" tanya Alucard. "Ya begitulah" jawab Ruby.
"Ngomong ngomong perkenalkan namaku Alucard, kau bisa panggil aku Alu. Kau siapa?" tanya Alu.
"Aku Ruby" jawab Ruby sambil menunduk malu.
"Wah kau lucu yah" rayu Alu. Bagaimana mungkin Ruby bisa tenang, wajahnya tiba tiba memerah."Kita beda kelas yah?" tanya Alu. "Iya," jawab Ruby singkat. "Ngomong ngomong kau akan masuk apa? Mage? Asasin? Atau yang lain?" tanya Alu.
"Entahlah, segimana aku lulus saja" ujar Ruby.
"Aku juga sih, kalau begitu aku pergi dulu yah" ujar Alu dan berdiri. "Dah" ia melambaikan tangan dan pergi. Ruby juga hanya melambaikan tangan.********************
Tak terasa akademi selesai dengan cepat, Ruby hanya pulang sendiri karena Clint ada masih ada urusan.
Ruby berjalan sambil membayangkan wajah Alu yang begitu tampan. Tiba tiba ada yang menyentuh bahu Ruby.
Ruby berbalik, dan melihat ada gadis yang berambut putih, menggunakan pakaian orang jepang berwarna biru.
"Maaf, siapakau?" tanya Ruby.
"Hai, aku adalah Kagura" jawabnya dengan senyum riang."Oh, salam kenal Kagura, aku Ruby" ujar Ruby.
"Kau sendirian saja?" tanya Kagura. "Iya, kakakku masih ada urusan" jawab Ruby."Kalau begitu, ayo ikut denganku!" ujar Kagura dengan riang.
"Kemana?" bingung Ruby.
"Ikut saja!" Kagura menarik tangan Ruby sambil berlari.Ruby sudah memeliki firasat kalau dia akan dibawa menuju tempat makan dekat sekolah. Karena tempat nya ada di depan.
"Kita sampai, mari masuk!" ujar Kagura dan membukakan pintu.
Ruby masuk, ternyata bukan hanya ia dan Kagura saja tapi banyak.Ada Hilda, Layla, dan... Miya. "Hai Ruby!" sapa Layla. "Hai La" balas Ruby. "Duduklah!" Kagura menyiapkan kursi untuk Ruby yang bersebelahan dengan Miya.
Karena takut curiga, maka Ruby duduk sambil menahan senyumnya.
Saat Miya melihat Ruby ia juga hanya diam.Sebenarnya dulu Miya dan Ruby berteman baik. Dulu saat itu Miya selalu bermain bersama Ruby. Hingga akhirnya mereka saling bercerita. Kalau Miya suka dengan temannya dari kaum Elf.
Bersambung...
Ingat guys, cerita ini hanya imajnasi dari penulis yah. Maaf kalau ada kesalahan, bagi yang ingin berpendapat. Silahkan komentar, tapi tolong gunakan bahasa yang sopan.
Salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE story of MOBA
Teen FictionKisah cinta yang berbelat belit dalam sebuah dunia yang sangat sulit. Tak semua orang mengerti, bahwa kekuatan bisa ada karena dendam. Tapi akan reda dengan kekuatan cinta yang mendalam. . . . . . Ini cerita hanya khayalan penulis saja:v tidak nyata...