Ya dia menyukai Estes, raja dari kaum Elf.
Ruby bertemu dengan Miya saat akademi semester pertama. Dan sekarang sudah semester 5.Miya menceritakan kisahnya pada Ruby. Dimana kaum Elf dibantai oleh orc dan manusia. Saat itu dipimpin oleh Miya sendiri.
Karena kaum Elf jumlahnya sedikit, maka ia memilih mundur saat terpojokkan oleh orc dan manusia.
"Eh Ruby, mengapa kau melamun?" tanya Layla. "Tidak, aku hanya memikirkan tentang kakakku" jawab Ruby yang terpaksa berbohong.
"Ngomong ngomong Kagura, aku belum mengenalmu lebih jauh" ujar Ruby.
"Begitukah? Baiklah aku adalah Kagura yang kata keluargaku aku ahli Onmyouji" kata Kagura.
"Apa itu?" tanya Ruby. "Aku pun tidak tahu" jawab Kagura tersenyum.
"Tidak terasa yah kita sudah semester 5, sebentar lagi kita akan kelulusan" ujar Hilda.
"Iya dan ternyata, kelulusan nanti akan sangat menyakitkan" ujar Layla.
"Apa maksudnya?" tanya Ruby.
"Kau tidak tahu? Nanti saat kelulusan kita akan saling melawan, yang asalnya hanya 2 orang nanti jadi 5" jawab Layla."A-apa maksudmu? Maksudnya bisa saja kita saling bertarung?" ujar Ruby yang ragu.
"Yah, bisa jadi aku dan kau jadi lawan" ujar Kagura. "Kok kejam?" ujar Ruby. "Ini sudah aturan, Ruby" ujar Layla.
"Baiklah aku akan pergi dulu" ujar Ruby dan pergi. "Tapi makanannya?"
*******************
Apakah aku akan melawan Miya? Jangan begitu Ruby yang terpenting kau lulus
Apapun yang terjadi, aku akan menjadi fighter.
*************************
Keesokan harinya, semua murid akademi dikumpulkan di lapang.
Ternyata ada pengumuman dari Alice, guru dari salah satunya.Ruby berbaris disebelah Clint, dari sekian banyak calon hero.
"Baiklah semua, kalian akan dibawa menuju gerbang ujian, dimana kalian harus membunuh atau dibunuh" ujar Alice.
Semua murid menjadi terkejut.
Disitu juga ada Karina, Karina memang murid yang sangat baik dalam petarungan. Dengan sikapnya yang dingin. Karena dia baru kehilangan adiknya."Alice! Berarti aku bisa membunuh beberapa dari siswa disini?" tanya Karina. "Ya! Bukan hanya beberapa, semuapun boleh" ujar Alice.
"Hah?!" semua murid terkejut. Tiba tiba semuanya menjadi waspada. "Ruby maafkan aku, mungkin saja aku akan membunuhmu" ujar Clint.
"Apa?! Kenapa Clint punya niat seperti itu?! Padahal kita masih satu darah!" ujar Ruby yang matanya sudah berkaca kaca.
"Maaf Ruby, ini terakhir kalinya aku harus bersamamu, karena setelah ini, semua murid akan tinggal di akademi untuk pelatihan dan pemilihan senjata" ujar Clint.
"Semua murid! Bubar!" perintah Alice.
Ruby masih terdiam diantara kerumunan orang orang.Dia hanya menatap Clint yang perlahan lahan pergi darinya. Tak disangka kakak kesayangannya bisa saja membunuh dirinya.
Padalah aku menyayangimu Clint, saat aku menangis kau menghapus air mataku. Saatku tertawa kau tersenyum dan membuat warna dalam hidupku
"Apapun yang terjadi aku takkan membunuhmu Clint," ujar Ruby pelan.
Malam harinya Ruby tidur sendirian didalam kamar yang agak sempit ini. Dengan tubuh yang ditutupi selimut sampai dada.
Ruby menatap kelangit langit."Apakah semua calon hero akan saling membunuh? Padahal aku sudah akrab dengan Layla, Hilda, Kagura, dan... Miya. Aku hanya ingin menjadi hero yang kuat" ujar Ruby.
***************
Dikamar lain.
"Aku benci aturan permainan ini!" batin Hilda.
"Kenapa kami harus saling membunuh untuk menjadi hero?!" batin Layla.
"Apapun yang terjadi aku harus jadi hero agar bisa membalaskan dendam!" batin Karina.
"Apakah aku bisa menjadi mage?" batin Kagura.
"Aku adalah tank terbaik," batin Balmond.
"Land of down aku datang" batin Alucard.
"Dunia baru aku datang!" batin Zilong.
"Tetaplah tersenyum!" batin Odette.
"Mobile Legend! Pilihlah hero terbaik!!" batin mereka bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE story of MOBA
Teen FictionKisah cinta yang berbelat belit dalam sebuah dunia yang sangat sulit. Tak semua orang mengerti, bahwa kekuatan bisa ada karena dendam. Tapi akan reda dengan kekuatan cinta yang mendalam. . . . . . Ini cerita hanya khayalan penulis saja:v tidak nyata...