2-Hari Buruk Salsa

49 5 0
                                    

"Kayaknya aku telat deh,yah" ucap Salsa dengan nada cemas melihat jam tangannya.

"Udah gak apa-apa nak"
"Nanti kalo telat Ayah yang bakal ngomong sama guru kamu" nasihat Ayah Salsa yang sedari tadi menyetir ditengah kemacetan pagi ini.

"Haduh,kalo gue telat lagi..guru BK bakal ngasih tugas apa nih!!" bisik Salsa di dalam hati.

Salsa pun terus cemas dan menyandarkan tangannya di kaca pintu mobil.

"Udah gak usah cemas nak,kamu tau kan kalo Ayah mu ini pembalap Internasional" gurau Ayah Salsa untuk menghilangkan rasa cemas putri kesayangannya.

"Iya-in aja deh yah" jawab Salsa.

"Ayah emang pembalap internasional,sampe-sampe mobil didepan Ayah dari tadi gak Ayah balap,huh" lanjut Salsa dengan nada mengeluh.

"Hehe,Ayah bercanda aja kok" ucap Ayah.

Tak lama kemudian,Salsa tiba disekolahannya.Dengan cepat Salsa langsung saja keluar dari mobil tanpa bersalaman dengan Ayah-nya.

Ayah Salsa pun memanggil Salsa untuk mengingatkannya,kalau Salsa belum berpamitan dengan Ayah-nya.

"Salsa" panggil Ayah sambil membuka kaca mobil.

Salsa pun langsung membalikan badan.

"Ada apa yah,buku aku ketinggalan?" jawab Salsa sambil menebak-nebak arti ucapan Ayah-nya.

Dengan wajah murung,Ayah menjawab "Kamu lupa pamitan sama Ayah?"

Salsa menepuk jidatnya dan meminta maaf kepada Ayah-nya

"Aduh,maaf Ayah aku kelupaan" ucap Salsa sambil berpamitan kepada Ayah-nya.

"Yaudah,gak apa-apa" ucap Ayah sambil mengelus rambut hitamku.

"Sana cepet masuk,nanti kamu terlambat lho" lanjut Ayah.

Salsa pun segera keluar dari mobil dan masuk ke dalam gerbang sekolah sambil melambaikan tangan ke mobil Ayah.

"Untung aja gue gak telat" oceh Salsa sambil berjalan di koridor.

"Coba aja gue telat lima menit lagi,pasti gue bakal kehilangan jam pelajaran pertama,nih" lanjut oceh Salsa.

Salsa pun berlari kecil menuju kelasnya.Sembari melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 06.55.

Tiba-tiba Salsa bertabrakan dengan seseorang.

"Aduh..gimana sih lo jalan tuh pakai mata dong!!!" ocehan Salsa sambil mengambil buku catatannya yang terjatuh di lantai.

Orang yang menabrak Salsa pun membalikan badannya dengan rasa ingin membalas ocehan Salsa.

"Dimana -mana jalan tuh pakai kaki" ucap Braga dengan membalikan badan.

"Braga" ucap Salsa dengan nada kaget.

"Lo pasti nabrak gue karena mau modus kan sama gue?" curiga Salsa dengan menaikkan nada bicaranya.

Braga pun mengernyitkan dahi
"Pede amat lo,sejak kapan selera gue kayak lo!!" balas Braga.

"Eh lo gak usah ngejek gue" ucap Salsa.

"Gini-gini gue tuh banyak yang naksir,gak kayak lo jomblo dari SMP" lanjut Salsa dengan sedikit tersenyum masam.

Salsa pun segera meninggalkan koridor dan segera ke kelas.

"Awas aja lo" teriak Braga sambil berlari ke arah Salsa.

Braga pun mengambil buku catatan Salsa dan langsung berlari menjauhi Salsa.

"Eh,apa-apaan lo!" teriak Salsa.
"Balikin buku gue ga!" lanjut Salsa sambil mengejar Braga yang sudah lari lumayan jauh didepannya.

Salsa pun tetap mengejar Braga yang membawa lari buku catatannya.

"Braga..balikin gak lo!" teriak Salsa.

"Kejar aja kalo bisa" balas Braga dengan nada mengejek.

"Awas lo!!..." ucap Salsa.

Brukkk.....

"Aduh..." rintih Salsa dengan wajah mengernyit karena baru saja terjatuh.

Braga pun segera membalikan badan karena mendengar suara yang cukup keras itu.

"Sal" ucap Braga sambil berlari kecil mendekati Salsa.

"Lo jatuh?" lanjut Braga.

Dengan wajah masih mengernyit Salsa membalas,
"Gak!! ...gue lagi bahagia" balas Salsa dengan nada sengit.

"Udah tau gue jatuh,pake tanya lagi!" lanjut Salsa.

Braga mengulurkan tangannya untuk membantu Salsa.

"Yaudah deh,gue minta maaf" ucap Braga.

Salsa pun mengulurkan tangannya kembali ke Braga.

"Luka lo parah gak?" tanya Braga.

"Enggak!" jawab Salsa dengan sedikit nada sinisnya.

"Yaudah,ini buku lo gue balikin" ucap Braga dengan sedikit nada lembut.

"Kenapa lo jadi lembut banget ngomongnya?" tanya Salsa heran.

Braga pun menghembuskan nafas panjang.

"Gue kasar dikomentarin,gue kalem dikomentarin" ucap Braga.

Salsa hanya membalas perkataan Braga dengab senyum tipis.

Salsa pun melihat jam tangannya,dan ternyata jam sudah menunjukan pukul 07.15.

"Aduhh,kita telat masuk kelas ga" ucap Salsa dengan sedikit khawatir.

"Ini bukannya jam pelajaran Matematika ya" jawab Braga dengan sedikit bingung.

Salsa langsung menunjukan jari telunjuknya ke arah Braga.

"Aduh!!mati kita" ucap Salsa dengan menepuk jidat.

"Bisa kena marah Pak Suhar" lanjut Salsa panik.

"Udah lo gak usah takut,gue udah sering kena marah Pak Suhar dan gue udah kebal" ucap Braga dengan lantang.

"Awas lo, kalo sampe lo nangis di depan Pak Suhar gue jitak kepala lo!!" ucap Salsa.

"Gak akan lah" jawab Braga dengan senyum manisnya.

"Gue kan gentleman" lanjutnya dengan senyum menyinyir.
Gentleman dari Hong Kong?" balas Salsa dengan nada mengejek.

Salsa dan Braga pun segera menuju kelasnya.Belum sempat masuk ke kelas.Kita berdua sudah dihadang Pak Suhar guru Matematika galak.

"Stop,udah berhenti disitu" ucap Pak Suhar dari meja guru ketika melihat kami akan masuk ke kelas.

Salsa dan Braga pun hanya dapat terhenti langkahnya didepan pintu kelas.

"Ehh...pak..saya minta maaf,saya terlambat" ucap Braga sambil sedikit menggarukan kepalanya.

"Kamu itu gak perlu minta maaf" balas Pak Suhar sambil mendekati kami didekat pintu.

"Tapi..." lanjutnya sambil menepuk bahu Braga.

"Penjaga sekolah kan lagi sakit"
"Jadi sekarang kalian bersihin koridor sekarang!!!!" bentak Pak Suhar.

"Tapi Pak,nilai ulangan Matematika saya kan diatas rata-rata" ucap Salsa sambil memohon.

"Sekarang!!!" bentak Pak Suhar.

Bersambung...

Untuk BragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang