3-Membersihkan Koridor

54 4 2
                                    

Karena terlambat masuk kelas,kita berdua mendapat hukuman mengepel lantai koridor dari Pak Suhar.

"Kenapa sih hari ini gue sial banget!" oceh Salsa sambil menuju koridor membawa alat pel.

Braga yang disebelah Salsa pun menanggapi kata-kata Salsa barusan.

"Mungkin nasib lo aja,sampe bawa-bawa gue ikut dihukum" ucap Braga.

Salsa pun mendongakkan wajahnya kearah Braga.

"Gue bawa-bawa lo?" tanya Salsa dengan sedikit membesarkan bola matanya.

"Asal lo tau!,semua ini gara-gara lo!!" lanjut nya.

"Kenapa gara-gara gue?" jawab Braga sedikit terkekeh.

Salsa memutarkan bola matanya,dan kembali berjalan menghadap depan.

"Kalo gue gak ketemu lo dikoridor,gue gak akan telat masuk kelas!" ucap Salsa.

"Jadi semua salah gue?" jawab Braga.

"Iya-lah" balas Salsa.

Langkah Braga terhenti.Salsa pun heran akan tingkah Braga kali ini.

"Kenapa lo berhenti?" tanya Salsa heran dan memberhentikan langkahnya.

Braga pun membalikan badan menghadap Salsa.

"Oke,kalo gue yang salah...gue minta maaf" ucap Braga.

Salsa pun sangat heran dengan tingkah Braga hari ini.

"Lo kenapa sih?" tanya Salsa.

"Baru kali ini gue liat seorang Braga yang tengil minta maaf ke gue" lanjut Salsa dengan terkekeh.

Braga pun menghembuskan nafas panjang.

Tanpa menjawab pertanyaan Salsa,Braga pun kembali jalan menuju koridor.

"Braga!!,tungguin gue" ucap Salsa karena merasa ditinggal oleh Braga.

Sesampai di koridor,Salsa dan Braga pun langsung bergegas membersihkan lantai.

Sudah setengah jam mereka membersihkan koridor.

"Hufftt,capek juga ya bersihin koridor sekolah" ucap Salsa sambil menghembuskan nafas beratnya.

Braga yang sedang mengepel didekatnya pun menghampiri Salsa.

"Kalo lo capek,lo istirahat aja biar gue yang lanjutin" ucap Braga.

Salsa pun heran dengan kekaleman Braga hari ini.

"Ga..kok lo berubah sih hari ini" ucap Salsa heran.

"Gak kayak biasanya" lanjut Salsa dengan nada rendah.

Braga pun hanya bisa terkekeh.Dan semakin membuat Salsa heran.

"Emang gue kayak gini kali orangnya" jawab Braga santai.

"Lo aja yang baru tau sekarang" lanjutnya.

"Masa sih?gue kira lo habis kesambet mangkannya baik sama gue" ucap Salsa sambil melanjutkan tugas mengepelnya.

Braga menarik nafas panjang sambil menghampiri Salsa yang mulai melanjutkan mengepelnya.

"Sal" panggil Braga dengan sedikit grogi.

Salsa segera membalikan badan.
"Kenapa?" tanya Salsa.

"Luka lo yang tadi waktu jatuh beneran gak apa-apa?" tanya Braga serius.

Dengan wajah heran Salsa menjawab "Gak apa-apa kok,emang kenapa?"

"Emm..cuma mastiin aja" jawab Braga santai.

"Ooh" balas Salsa kembali melanjutkan hukumannya.

Kami pun melanjutkan hukaman mengepel lantai sampai jam istirahat berbunyi.

***

"Salsa!!!..OMG lo gak apa-apa kan?" teriak Nisa sambil berlari kecil dari pintu kelas.

Mendengar teriakan Nisa,membuat Salsa yang tidur dengan menaruh kepala diatas meja pun terbangun.

"Yaampun Sal,pasti lo capek banget ya?" ucap Nisa sambil duduk disebelah bangku Salsa.

Salsa memutar bola matanya dan kembali menaruh kepalanya diatas meja dengan wajah lesu.

"Udah tau gue capek pake tanya lagi" ucap Salsa sambil menutupi kepalanya dengan buku.

"Yeee,iya deh gue gak tanya lagi"
"Oh ya ni gue beliin lo minum!" ucap Nisa sambik menyodorkan botol minuman dingin.

"Ok,makasih ya sahabat gue yang paling cantik" jawab Salsa dengan sedikit senyum tipis.

"Sama-sama sahabat gue yang paling cerewet" balas Nisa dengan terkekeh.

"Ini tangan lo kenapa Sal?" tanya Nisa sambil menunjuk di tangan Salsa yang terluka.

Salsa pun terbangun dan melihat luka ditangannya.

"Oh ini,gue tadi jatuh" jawab Salsa santai.

"Tapi gak apa-apa kan?" tanya Nisa kembali.

"Iya gak apa-apa Nisaku,kenapa lo yang sekarang jadi cerewet?" tanya Salsa sambil sedikit terkekeh.

Nisa pun ikut terkekeh.
"Karena gue sahabat lo Sal" jawab Nisa.

Aku sudah menganggap Nisa seperti keluargaku sendiri.Kami bertemu saat pertama kali masuk SMA.Tapi kami sudah berkomitmen untuk menjadi sahabat disaat suka maupun duka.Hingga banyak temanku menganggap kami seperti sahabat sejak kecil.Walau sebenarnya kami baru saja saling mengenal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untuk BragaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang