#Permulaan 1. Pohon Mangga Deni

436 18 7
                                    

  Pada suatu malam aku di suruh ibuku ke warung untuk membeli bahan masak. Ya,memang keluargaku biasa makan malam jam 8-9 ke atas.
 
  Aku masih ingat,waktu itu aku di suruh membeli santan instan dan kecap,karna ibuku ingin memasak ayam semur.

  Itu sekitar jam 9 malam,warung dan rumahku memang tidak jauh. Tapi yang membuatku agak merasa malas adalah,sebuah pohon mangga yang ada di depan rumah Deni. Tepatnya rumah Deni yang sudah lama di bangun dan belum selesai.

  Dan membuat rumah itu berenergi negatif. Bagi orang sepertiku energi negatif saja sudah sangat mengganggu,apalagi energi negatif ditambah dengan penampakan sosok-sosok yang negatif juga. Itu sangat menyebalkan.

  Ketika aku mulai berjalan dari rumah,aku sudah mempersiapkan energi dan tenagaku. Aku mulai mengatur nafasku agar energi ku tetap terjaga,dan melemaskan semua sendi agar aku merasa lebih nyaman semua itu aku lakukan hanya untuk pergi ke warung. Yah,aku hanya berjaga-jaga takut ada penampakan yang berbau negatif.

  Dan syukurnya,ketika melewati rumah itu tidak ada gangguan apapun dari mereka. Bahkan energi negatif pun rasanya tidak ada. Namun,ketika pulang kembali menuju rumah,baru beberapa langkah saja menjauh dari warung,aku merasa ada yang mengikuti. Energinya negatif,dan aku yakin mahluk ini bertubuh tinggi dan besar.
 
  Aku tidak berani menoleh kebelakang sedikitpun. Pundaku mulai terasa panas, aku mencoba menjaga kesadaranku,dan akhirnya aku berlari setelah melihat tangan yang sangat besar dan berbulu, di pundaku.

  Sesampainya di rumah,aku mulai menanyakan sesuatu hal pada ibuku.
Apakah ibuku juga sering diganggu mahluk gaib kalau pergi ke warung?,karna saat itu aku belum tahu kalau aku berbeda dari yang lain.

  Saat itu setahuku,aku sering di ganggu mahluk ghaib karna perasaan ku sendiri yang terlalu takut pada mereka. Bukan karena diriku berbeda dengan yang lain.

  Dan kalian tahu apa yang ibu ku jawab?,dia hanya berkata "ah rarasaan Dede Weh etamah,eweuh nanaon didinya mah"(ah itu cuman perasaan Kamu,disitu gak ada apa-apa) padahal aku sering meeasakanya disana.

  Melihat mereka,simpang siur. Kesana kemari dengan wujud yang menyeramkan dan diluar nalar.

  Sampai suatu hari,aku mencoba memberanikan diri untuk berdiri selama mungkin di depan pohon mangga itu. Di temani samsul,yang kebetulan dia adalah seorang sepertiku dan dia tahu aku sama seperti dia sejak kecil namun,tidak pernah memberitahuku.

"Kamu ingin bukti mereka ada atau hanya perasaanmu saja?" Kata Samsul.

"Iya aku ingin tahu,apakah mereka benar benar ada,dan bukan hanya imajinasi ku"

  Padahal saat itu aku melihat di rumah kosong Deni itu ada banyak sekali mahluk. Yah bodohnya aku,karna hanya menganggapereka adalah imajinasi ku.

"Lihat!" Samsul menyeruku. Sambil menancapkan paku yang sudah dia bawa dari tadi.

"Berdarah?"

"Itu adalah tanda bahwa mereka benar-benar ada di sini!"

  Tak lama kemudian aku mendengar teriakan-teriakan kesakitan dari dalam rumah kosong tersebut. Karna ketakutan akhirnya aku berlari pulang kerumah.

  Setelah sampai di rumah aku mulai bertanya tanya pada diriku "ada apa dengan diriku? Kenapa bisa sesensitif ini? Kenapa aku bisa melihat mereka semua?".

  Dan ketika aku sedang melamun di kamarku karna pertanyaan-pertanyaan tersebut,aku seperti mendengar sebuah rintihan di belakangku. Dia berkata "saki..tt" dengan nada yang begitu pelan namun sangat terdengar jelas.

  Sangat jelas sekali sehingga mendengung di telingaku,dan ketika aku menengok kebelakang. Aku melihat sesosok wanita dengan paku di kepalanya dan berlumuran darah.
 
  Dia memegang tanganku dengan erat seraya memintaku melepaskan paku yang ada di kepalanya,aku sontak langsung lemas dan pingsan.

  Kata ibuku,ibuku menemukanku pingsan ketika ia ingin menyuruhku pergi ke warung untuk membeli bahan masak.

 

 

Kehidupan Supranatural Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang