Hari itu,aku sekolah seperti biasanya. Saat itu aku masih duduk di bangku kelas 8 SMP di salah satu SMP Negri di kalijati. Aku adalah termasuk murid yang cukup populer di kalangan guru dan murid,karna prestasi ku di bidang olahraga.
Namun,sebenarnya itu membuatku tidak nyaman. Karna banyak sekali yang iri terhadapku, karna aku seperti di anggap anak emas oleh guru-guru.Aku mencoba untuk menikmati semuanya,aku juga dekat dengan teman-teman sekelasku. Ada satu teman yang sangat dekat denganku, panggil saja dia 'Bolang'. Ya itu memang bukan nama aslinya, dan bukan juga singkatan dari bocah petualang hehehe.
Bolang adalah teman sekelasku,setiap hari, kapan pun,dimananapun,aku selalu berdua dengannya. Bahkan teman-teman ku yang lain menyebut kami berdua dengan julukan dua sejoli.
Sampai pada suatu hari, saat aku berjalan di koridor sekolah bersama Bolang. Datang segerombolan kakak kelasku. Mengepungku dan Bolang,tatapan mereka padaku sangat menunjukan bahwa mereka sangat benci terhadapku.
Dari salah satu di antara mereka ada yang aku kenali. Dia adalah Rega,aku mengenalinya karna memang dia satu angkatan dengan aku dan Bolang.
"Heh! Mau pada kemana kalian?" Salah satu kakak kelas membentak kami berdua.
"Mau ke kantin a" kataku
"Saya kasih tau sama kalian berdua, jangan songong disini. Saya gak suka". Kata kakak kelas ku,dengan wajah yang sinis.
"Ah perasaan nggak ya Lang?" Kataku, sambil tersenyum pada bolang mencoba menenangkan bolang,yang sepertinya ketakutan saat itu.
"Kamu berani sama saya?"
Belum ku jawab kakak kelas ku lanjut berbicara.
"Saya mah yakin kamu gak berani sama saya!" Kata kakak kelasku, sambil tertawa. Seolah meledek kami.
"Nih kalau gak berani sama saya, lawan nih si rega" kata kakak kelasku.
"Ngapain harus lawan si rega? Ayo saya lawan kamu!" Kataku sambil berteriak dan maju,tapi di tahan si bolang.
Anehnya,padahal saat itu sebelumnya aku sama sekali tidak emosi. Entah kenapa setelah mereka diam beberapa saat dan menawariku untuk berkelahi dengan Rega muncul seperti gejolak,yang sulit aku jelaskan saat itu.
Aku hanya merasa dalam pikiranku ada yang berkata "jangan takut ada saya di sini!lawan dia!" Dan sontak membuat emosiku memuncak.
Dan lebih anehnya lagi,kakak kelasku tersebut langsung terdiam. Seperti kehilangan nyalinya,dan mereka malah menunduk melihat lantai setelah aku gertak.
Aku tidak tahu kenapa. Sampai pada akhirnya teman-temanku dari kelas 9 datang,ya aku mengenal mereka. Karna mereka adalah teman-temanku yang satu tim futsal dengan ku.
"Ada apa ini?" Kata Aep teman ku yang dari kelas 9 tersebut.
"Bubar-bubar!"
Ya,karena memang sedari tadi sudah banyak sekali orang yang memperhatikan perseteruan kami.
Dan mereka pun langsung membubarkan diri. Termasuk kakak kelas yang mengajakku berkelahi, Rega juga ikut bubar.
Ke esokan harinya, Didin mendatangiku untuk menanyakan sesuatu. Didin adalah teman satu desaku,dia juga kakak kelasku.
"Apa bener kemarin kamu di ajak berantem sama anak-anaknya si Glen?" Kata Didin padaku, sambil menepuk pundaku dengan lembut.
Ya aku baru tau dia adalah glen, setelah Didin bertanya seperti itu padaku.
"Iya,tapi gapapa kok udah" kataku,menjawab dengan jujur
"Oh,saya mah gak terima kamu diperlakukan kaya gitu" kata Didin dengan wajah yang sedikit agak marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kehidupan Supranatural
ParanormalCerita Tentang pengalaman seorang pria yang awalnya di anggap agak gila karena mempunyai kemampuan melihat hal-hal tak kasat mata.