Aku disini...
Bukan disana...
Aku menunggumu...
Tapi apa yang kau lakukan padaku? Kau malah menunggu kepastian yang kau harapkan dari dia. Aku memang tidak seindah dia. Kau menganggapnya mutiara, atau bahkan berlian yang berharga. Tapi aku? kau tak pernah menganggapku ada. Tapi ingatlah akan satu hal ini. Suatu saat, saat kau terpuruk, aku akan selalu ada di dekatmu. Aku akan membantumu, dan menemanimu. Tapi kamu jangan bingung kenapa pada akhirnya nanti aku akan berhenti mengharapkan semua yang aku nantikan. Bukan hanya kau yang lelah. Akupun lelah, jika sebagian waktuku hanya untuk menunggu kabar darimu. Bagaikan menunggu matahari dan bulan yang bertemu, dan menghasilkan cahaha yang terang, untuk menerangi bumi. Aku juga tau kau sebenarnya melihatku. Tapi kau menutupi itu semua dari topeng persahabatanmu dengan dia. Dia yang hanya memperdulikan hartamu. Bukan kasih mu. Apalah dayaku saat ini? Aku hanya terdiam dan mengharap kau juga membalaskan hal yang sama kepadaku. Tapi tak apa. Hanya ini yang bisa aku katakan. Terimakasih telah membuatku senang dengan senyum, dan tawamu. Karna dari itulah aku bisa tertawa senang. Walaupun itu hanya sekedar penghibur bagiku.