An-Nissa 3 🥀

302 19 2
                                    

"Alhamdulillah akhirnya nyampe juga".

Nissa baru saja memakirkan sepedanya diparkiran khusus sepeda. Dengan kagum Nissa melihat sekolah barunya dan merasa tidak percaya kalau dirinya bisa sekolah di sekolah ini.

"Subhanallah bagus banget sekolah ini pantas saja mahal kalau Nissa ngga dapet beasiswa Nissa ngga bakal bisa sekolah disini. Semoga dengan Nissa sekolah disini bisa membahagiakan bunda dan almarhum ayah. Bismillahirrahmanirrahim".

Nissa berjalan ke lorong sekolah berharap ada orang yg senantiasa baik mengantarkannya ke ruang TU.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Tiiitttttttt............

"Woy  jalan tuh liat liat dong. Punya mata ga sih Lo?. Lo udah bosen hidup atau gimana? Berdiri ditengah jalan. Lo kira jalan ini punya nenek moyang lo".

Ada yg bisa menebak dia siapa? Ya dia siapa lagi kalau bukan Okta Adi Nugroho anak bungsu kesayangan Nugroho.  Hampir saja dia menabrak Nissa jika Nissa tidak segera menyelamatkan diri.

"Astaghfirullahaladzim, maafkan saya . Saya ngga lihat kalau mobil kamu akan lewat. Sekali lagi maafin saya".

"Maaf maaf Lo kira maaf bisa ganti ini semua? Lihat nih gara gara Lo mobil gue lecet".

"Sekali lagi maaf saya bener bener tidak tahu".

"Songong ya lo. Lo tau ga gue siapa?".

"Tau. Kamu manusia kan? Atau jangan jangan kamu siluman?".

"Enak aja Lo ngatain gue siluman. Lo belum tau gue dan Lo dengan seenak jidat Lo ngatain gue siluman?".

"Emangnya kamu siapa?".

"Pokoknya gue ga mau tau kalau sampe besok Lo ga ngerti nama gue siap siap Lo harus ganti kerusakan mobil gue".

"Loh ko gitu sih. Saya kan ngga sengaja".

"Gue ga mau tau!".

Memang keras kepala dan juga keras hati. Sekeras apapun orang mengubah pendirian nya kalau dia bilang A harus A. Dan kalau dia ingin A ya harus A. Tidak bisa diubah dan digugat dengan cara apapun.

"Minggir!! Gue mau lewat".

Dengan perasaan jengkel Okta mengendarai mobilnya ke parkiran sekolah.

"Astaghfirullahaladzim. Ya Allah belum juga Nissa sekolah udah dapet musibah saja".

Ya menurut Nissa ini adalah musibah untuknya. Karena dia tidak pernah bertemu orang seperti Okta yg jika ingin sesuatu harus dituruti sesuai permintaan nya.

"Gimana nih. Dimana Nissa biar dapet nama cowok tadi".
"Hemm sudahlah, biar nanti Nissa fikirkan".

Memikirkan itu Nissa menjadi pusing dia tidak mau hari pertama yg telah disusun olehnya berantakan hanya karena nama yg menurutnya tidak penting itu.

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

AN-NISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang