" A... aku laper "
Pria itu tertawa kecil.
Dengan sigap tangan pria itu menggaet tangan Nana, ditariknya Nana guna bermaksud untuk mengikutinya.
Tapi Nana masih belum bisa bersuara.
Karena tangan pria itu yang tiba-tiba menggandeng Kirana, membuat gadis mungil itu malah merasakan denyut jantung yang serasa hampir keluar. Detakannya luar biasa kencang.Mereka berdua pun berjalan tanpa ada yang berbicara satu katapun. hingga tak terasa mereka pun telah sampai di kantin.
Pandangan Kirana masih tak lepas dari wajah Pria itu. membuatnya melamun dan hilang kesadaran. semacam ada magnet keras yang membuatnya tak bisa lepas dari wajah tampan pria itu.
Menoleh ke kiri dan ke kanan, akhirnya pria itu menemukan tempat yang pas untuk mereka berdua duduk. ditariknya Nana dengan pelan untuk mengikutinya, dan sesampainya disana--Nana dipersilahkan untuk duduk duluan, lalu disusul oleh pria itu duduk dan kini mereka saling berhadapan.
" Dari tadi kau diam saja ". melihat buku menu. Pria itu menawarkan makanan yang dilihatnya di buku menu itu pada Kirana. " aku suka sushi di kantin sini, rasanya enak dan gurih. nona... apa yang kau pesan? ". tanya pria itu pada Kirana, agar membuat gadis mungil itu lepas dari belenggu ketampanan pria itu.
" ah... eng... sama deh ". sahut kirana sambil tersenyum manis, membuat lesung pipinya sangat jelas terlihat.
" Yosh... kalau gitu, kita akan pesan sushi ". Pria itu dengan segera memanggil pelayan untuk mencatat pesanan mereka.
Pelayan wanita yang mendengar dirinya dipanggil, segera berlari dengan membawa buku catatan untuk mencatat pesanan.
" Ya mas, mau pesan ap---pahh... ". mulutnya seketika membentuk huruf O. pelayan wanita itu terkejut melihat ada pria yang sangat tampan dan menawan tepat berada di depannya.
" Saya pesan, Sushi Fuji dua ya... " ucap Pria itu.
" i.. i.. iyah.. mas " jawab pelayan itu gugup. pelayan itu masih terus menatapnya, membuat pria itu tersenyum kecil. namun ada sesutu yang ganjil dirasakan pelayan itu. ada tatapan membunuh yang sedang menatapnya saat ini. ia pun menoleh sedikit, dan benar saja. hiii.... Pelayan itu mengejang. Kirana memasang mata pembunuhnya pada pelayan itu.
" sial! gue lupa kalau ada peliharaannya ". batin wanita pelayan.
" enggg... jadi pesanannya Sushi Fuji dua, dan jus jeruk dua juga ya mas, mohon tunggu sebentar nanti saya antarkan ". Pelayan wanita itupun segera pergi, sebelum hawa membunuh Kirana membuat pelayan itu sesak nafas dan Mati... Batinnya berkata.Kirana yang hanya menatap punggung pelayan itu, hingga sudah sangat menjauh--pandangannya kembali pada Pria sangat mempesona didepannya.
Tak lupa ia langsung memberikan jurus ampuhnya itu, yaitu senyuman indah dengan lesung pipinya yang menggemaskan.
" kakak bule... namanya siappahh? " Tanya Nana sambil meliuk-liukkan badannya manja.
Pria itu hanya menatapnya. tingkah Kirana membuatnya tertawa kecil.
" Namaku Kyuga.. Kyuga Tengu. Panggil saja Yuga, atau... Kuga juga bisa ". jawabnya pada Nana." em, namanya boleh Uga..". celoteh Nana sambil mengeluarkan lidahnya genit. " ada jepang jepangnya gitu.. "
Kyuga pun tersenyum lebar hingga terlihat deretan gigi nya yang putih bersih, membuat Nana terkesima akan pesona Kyuga saat tersenyum seperti itu.
" by the way, nona cantik ini... namanya siapa? tidak enak rasanya aku harus panggil nona terus ". tanya Kyuga penasaran.
" oh iya. ehem.. namaku Kirana Imanuela, tapi kakak bule panggil saja aku Nana. Gak bagus amat kok namaku " . sahut Nana dengan candaan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Levi
Teen Fiction" Siapa kau... sebenarnya? " Pria bermata tajam, dan berwarna merah darah itu hanya memandangnya. Uap putih seakan menyelimuti Pria yang ada dihadapannya, dan Uap itu tersapu oleh angin. Wujud aslinya yang hanya ada dalam mitos... Kirana, kini melih...