si jablay kelas

88 19 24
                                    


      Sudah 2 hari mataku tak kubiarkan berhenti menatap lembar-lembar novel yang membuat ku tak bisa berpaling, walaupun saat makan sekalipun. Begitulah aku jika sudah bertaut pada novel, buku yang selalu mampu membawa pembacanya larut dalam untaian kata  yang mampu menggambarkan imajinasi liar dikepala. Dan jadilah kini aku hanya berguling kekanan dan kekiri untuk merilekskan mata walau tak seutuhnya tatapanku pergi pada tiap baitnya.

Kali ini aku membaca novel remaja sekolah dengan permaslahan cinta remaja tentunya, juga dengan kenakalan kenakalan yang membuat ku rindu, karna dulu aku juga pernah punya masa itu. Aku seperti kembali  dan tak menolak mengingatnya, ya masa putih abuku  itu sudah kusediakan tempat sendiri di dalam tubuhku entah dibagian hati atau lebih dalam dari itu yang akan ku ingat jika ingin dan menyimpannya disaat aku sibuk menciptakan kenangan lainya.

"hiiiis..." sambil mengacak puncak kepalaku tanpa  peduli hijabku yang memang kalau  pagi masih tampak rapi seperti nyamuk pun akan terpeleset  saat hinggap diatasnya. Rion memang begitu selalu mencari mangsa untuk diusili saat kurang belaian di dalam kelas maklum pacarnya itu beda kelas dan lagi gak tau kenapa akhir-akhir ini sering berangkat pagi biasanya juga berangkat mepet bel karna mungkin pacarnya yang cantik itu membutuhkan waktu 5 kali lipat untuk dandan dari pada orang biasa pada umumnya.

aku berdecak sinis menatap rion yang tertawa tanpa dosa di depan pintu "Ion masih pagi ya, kamu mah!" Lalu memukul lengannya. Rion hanya menyilangkan tangan kedada sambil terhuyung kesamping ketika kupukul brutal.

"Joy bagi PR ya hehe" pinta Lia tanpa niat menghentikan aksi ku pada Rion yang masih tertawa puas melihatku kesal setengah mati.

"huh?" kataku yang kaget lalu menengok Lia yang nyengir disebelah "hijab ku Yaa" rengek ku lalu menggandeng Lia masuk 

"maklum joy, Rion kurang belaian haha" kata lia membantu membenarkan hijab ku "PRnya udah kaan?" 

"iya bawel tenang aja, mamamu ini selalu pandai mencari nafkah"  ya memang kalau soal PR, info bocoran ulangan dan berita uptodate disekolah aku paling tau. Bukan sombong tapi karna Joya memang punya banyak teman dan tentunya teman yang gak pelit bertukar informasi tentang ulangan yang habis dikerjakan di kelas lain atau PR yang sudah dicocokan dari temannya. Jika nasib mujur ia tak perlu susah payah minta diajari Ayu temannya yang pintar karna ia tinggal menyalin saja PR yang memang sudah di nilai di kelas lain yah tentunya baik Joya, Ayu maupun lainya saling kompak demi mempertahan sumbu mutualisme yang sudah  turun temurun diajarkan sejak kakak moyangnya. Bagi kami nilai tetap penting walaupun harus diperoleh dari hasil yang tidak halal tentunya, kami terlalu remaja untuk mengerti apa yang di perbuat. Dan lagi dokrin nilai sempurna juga sudah ditancapkan oleh para orang tua yang mana ada ingin anaknya dapat nilai bebek apalagi telurnya .

pelajaran kali ini bu kimia yang entah mengapa anak-anak sering memanggilnya radio rusak, haha jahat ya. Yah berhubung aku juga moodyan aku setujui saja sumpah serapah mereka memberi kode seenak jidat , alasanya sepele hanya karna bu kimia selalu menerangkan hal yang tidak dimengerti terus mendengung seperti radio rusak. Bodoh memang.

"Joy duduk sama gw, takut tidur denger radio rusak" kata Rion yang main njin njing tas yang masih ku gendong  di punda, aku hanya pasrah diseret seperti anak ayam habis kecebur yang diambil dari kolam.

"Ion U putus ya" godaku sambil mengeluarkan buku PR yang mau Lia pinjam.

"Enggak,  kenapa mau lo sama gw" juga mengeluarkan buku PR tentunya untuk ikut menyalin PR hari ini.

"jahat trus aku duduk sama siapa" gerutu Lia datang mengomel entah padaku apa pada Rion yang memaksaku duduk disampingnya. dan begitulah meja Rion sudah di kerubungi tukang fotokopi dadakan tak semua karna cuma teman dekat yang mau ikut ngumpul seperti si Bawel yang biasa di panggil Wel walaupun nama yang di berikan ibunya lebih berupa kesyukuran memiliki anak seperti Bawel  yaitu Dafa annugrah pratama. Dia memang laki laki terbawel dan tercomel mulutnya sekelas, ada saja yang di bicarakan seharian penuh. dan kalau lia itu anakku saat masalah contek dan info lainya tapi berubah jadi mama ku saat masalah lainya terutama mama dari Nisa, Dini yang juga teman sekelas serta Emy dan Ayu yang berada dikelas lain. Untuk teman -teman absurdku lainya kuperkenalkan kapan-kapan atau mungkin  kuceritakan saat mereka menujukkan tingkah ajaibnya nanti. 

"radio rusak" tiba-tiba saja suara galih dari samping kelas mengundang suara tawa anak kelas yang memang tau kode rahasia itu, termasuk aku dan Rion yang terbahak menggelengkan kepala.

"apaan sih" tanya Tata menengok kebelakang ingin tau karna melihat ku tak berhenti terbahak dengan recehan Galih

"bu kimia sekarang kodenya radio rusak haha" jawab Rion

"gesreek lo pada, gak waras" lalu kembali menghadap kedepan dan menyebarkan informasi kode rahasia ke semua nya macam bisik bisik berantai.

"Ion sebelum satu kelas sama galih ku pikir dia itu jablay gitu, jadi pas ada nama dia di kelas ini aku langsung bilang idih jadi apa kelasku ada jablay nya eh sekarang malah jadi temennya"

"makanya jangan menilai buku dari sampulnya walaupun pepatahnya gk berlaku juga di Galih hahah, sampul sama isi sama-sama jablay"

"tu anak jablay gitu kenapa sih, kan bikin ilfil sebenernya kalau gak kenal dia" memandang galih yang sibuk dengan handphonenya walau bu kimia masih mejelaskan panjang kali panjang sambil mengitari bangku-bangku kami. Kalau kalian lihat Galih sekilas sudah pasti mengira dia itu jablay atau orang yang memang cari sensasi  mulai dari sepatunya yang lebih ngejreng dari bendera pawai, celana modifikasi sesuai body persis anak cewek pakek celana jeans ketat mana lagi selalu pakai aksesoris entah itu kalung ataupun cincin sangat tidak mencerminkan anak sekolah dia lebih sering bergaya dengan fashion yang menurutnya sangat bagus itu pernah juga si galih itu pakai celana jeans coklat yang sama dengan warna celana sekolah untung saja para guru gak menyadari keadaan nya mungkin guru-guru juga sudah capek merampas, menggunting celana atau menceramahi si Galih.

"dia mungkin perlu hal yang bisa bikin dia seneng Joy, dia sering dipukul sama kakaknya" kata Rion yang juga kini mengamati ke arah Galih.

"serius? kenapa? ah emang dia kan badung dibilangin udah gak mempan"

"lo cewek sih mana ngerti kalo cowok itu gak bisa ngungkapin kekesalan cuma lewat curhat curhatan doang, kami lebih suka bertindak sesuai yang kami suka tanpa peduli resikonya. logis" 

"ooh," mengangguk paham "emang dia kesel kenapa" tanyaku penasaran

"bokapnya udah gak ada, ibuknya sibuk kerja. Mungkin dia pengen diperhatiin jadi badung gitu"

aku menatap Rion, walaupun dia gak sering kumpul sama galih toh dia juga sahabat yang pengertian, atau memang semua cowok itu sama mereka sama-sama peduli tapi gak bisa ditunjukin leluasa seperti cewek yang kalau sedih pasti curhat-curhatan, bikin ketawa dengan ngajakin nyanyi atau mungkin saling peluk.

"tapi jangan pernah lo kasian sama dia" katanya sambil menoyor kepalaku

"kenapa?" kataku bingung "oh ntar dia sedih ya"

"mana ada orang yang mau dikasih tatapan kasian joy,"

bener sih kata Rion si Galih mungkin gak akan seneng kalau dikasiani, dan juga mana ada orang yang mau digituin. Itu sama aja merendahkan harga diri mereka. ternyata galih juga punya hal yang orang lain juga punya yaitu kesedihan dan jadi diri yang dia inginkan adalah hal yang membuat dia senang itu adalah cara galih  si jablay kelas mengalihkan rasa sedihnya. sebagai teman aku baru mengerti dan untuk kalian juga mengertilah Galih. Ingat jangan kasian!. Gak boleh.

"heuu, iya juga siiih. Trus kenapa kamu nglihatin aku kaya gitu" tanyaku heran melihat Rion seolah kasian kepadaku.

"kasian!" 

"kenapa?"

"lo jomblo" ledek Rion dengan nada di buat seperti orang menangis.

*jleeb. kurang ajar mentang punya pacar cantik.

makasi kalian yang pada baik kasi kritik dan saran nya. ku suka :* . Baca terus ya jangan berhenti kaya muaach ku yang gak berhenti :* :* :*

luv U -jik






darikuWhere stories live. Discover now