gosip?

37 6 2
                                    

" Nah tu dia Joya,  cepetan! " seru putribegitu melihatku berjalan dari arah koridor, aku yang tak mengertipun hanya nyengir saat semua teman-teman ku menatap antusias kearahku seperti aku membawa pisang coklat  yang paling nikmat untuk sarapan.

 " lo punya utang ya Joy?" tanya Ayu yang berjalan disampingku, karna malu dengan teriakan cempreng Putri yang membuat orang-orang di depanku menatap aneh. Ya beberapa teman-temanku itu sudah duduk rapi di tangga  untuk  melakukan ritual pagi yaitu berkumpul di depan tangga dekat kelasku apalagi kalau tidak nge-Gosip atau ngecengin siswa-siswi yang masih bening dipagihari.

" apa cinta, masih jauh juga. Nafsu amat dah teriaknya" kataku langsung ikut nglesot di tangga

" Rion udah gak waras!" kata Tata dengan mimik serius

" Rion selingkuh terang-terangan" kata Putri tak kalah serius sambil mengguncangkan bahu ku

" demiiiii? " Ayu yang tadi memang berangkat bersamaku ternyata masih ikut nimbrung berdiri disampingku. Aku yang masih belum sadar walau digoncang-goncang masih diam dengan ekpresi cengo

" sumpah ya tadi pagi dia tu beneran boncengan sama Nesya, bener-bener didepan motor gw, gw sengaja gak nyapa tapi gw buntutin dari jalan masuk, nah si Evan tu dia klakson sambil ngledek. Dan pokoknya ampek parkiran yang tau si Rion boncengan ama tu anak pada cengo semua tampangnya. Persis lo berdua ginilah" cerita tata setengah berbisik sambil mengedikkan dagu kearahku dan Ayu.

" iya betul, dan lo tau si Nesya nya gak tau malu abis. Jadi kesel gw, narik-narik si Rion centil gitu, mana si bego kayak nurut aja gitu"

" Nesya anak baru ya? Siapa? Sodaranya kali " tanya Ayu mewakili yang lain. Karna ternyata sudah banyak member baru yang gabung.

" gw udah tau lama sebenernya, dia sering pulang bareng Rion kalau abis ekskul musik. Anak-anak musik juga tau tu anak deketin Rion" info Syifa kelas ipa4 yang entah kapan sudah berdiri di belakang ku, lalu melanjutkan cerita saat mata kami semua menuju kearahnya dengann tampang masih ingin tau kelanjutanya " si Dea juga tau, ampe bikin story kan di WA-nya. Tapi  juga bukan salah Nesya juga orang kenapa si Rion mau aja. Yah memang si Nesyanya juga cakep setahu gw banyak yang naksir juga kok sama tu anak "

" gila, berarti status nya ini buat tu cewek? " lalu otomatis kami semua ganti menoleh ke Putri.persisbebek.
" gw bacaain ya, lihat saja wanita yang dulu kau bilang suka itu! dia masih disana masih juga dengan rasa yang sama. kalau nanti kau sudah sadar dari wanitamu. kamu boleh kembali, tapi tidak saat ini karna mungkin hatinya sedang mati!" aku dan beberapa teman yang tak taupun hanya melongo. Bagaimanapun kami wanita pasti tau rasa sakitnya, apalagi sudah cukup lama mereka berpacaran terlalu sakit kalau cuma dirusak cewek centil itu.

"namanya cowok... sodorin yang bening dikit, langsung nyantol" entah kata siapa.  

Aku sebenarnya masih belum percaya dan ingin diam saja selain karna aku tidak tau apa-apa juga karna aku sahabat  baiknya Rion dan dia juga tidak cetita masalah ini. Tapi tidak mungkin diam saat teman-temanku semua menatap kearahku dengan pandangan seakan aku harus memberi info yang membuat berita ini benar dan semakin heboh dengan fakta-fakta yang mencenangkan. Apalagi tadi diawal putri juga sudah excaited berteriak namaku walau aku masih di ujung koridor.mati aku.

tet..tet..tet

" yaaaaaah " bunyi kor kecewa dari para pengharap bocoran gosip terhangat saat ini. Alhamdulilah,diam diam aku mengulum senyum dalam hati. Untuk teman sekelas termasuk aku, kami masih tinggal di depan kelas. Biasanya kami masuk bersama guru yang akan mengajar atau langsung masuk jika ada banyak tugas yang belum dikerjakan. Dan untuk teman yang beda kelas segera kembali ke asal walaupun sebagian masih pingin ngoyot di tangga.

Kelasku memang paling strategis dan aku sangat bersyukur akan itu. Jalan kelasku ini merupakan area pertigaan, jalan keatas yaitu tangga yang biasa kami duduki ini merupakan kawasan menuju kelas xii ipa. Di depan tangga adalah koperasi sekolah yang memudahkan kami minta traktir siswa-siswi yang jajan hanya dengan berteriak karna jaraknya cuma 5 langkah dari bibir tangga. Sedangkan jika lurus ke kiri adalah jalan menuju kantin tengah dan kantin bawah ,serta lab-lab lainya. Nah kalau kanannya merupakan koridor memanjang sepanjang ruangan guru, ya tepatnya disamping kopersi memang ruangan guru walaupun begitu kami seakan lupa ingatan kalau kami rame sebentar saja berpuluh-puluh guru itu sudah siap dengan penggaris panjangnya tapi ada untungnya karna walaupun masing-masing kelas sudah dipasang wifi yang bisa nyambung hanya diwaktu pagi dan pulang sekolah yang berarti sudah tidak ada orang, kami tetap bisa berselancar indah di dunia maya dengan menggunakan wifi guru walau harus nglesot di depan kantor.

" hei kawaan kuu! " teriak si bawel yang datang dari arah kantin, di iringi pasukanya Galih, Ical, Rega dan Rion. Lalu mengajak tos semua orang yang ada di depan tangga. Kecuali aku yang langsung ditos dikepala, lainya cuma ketawa. Aku bersungut-sungut karna tangan bawel yang memang cukup besar jadi kalau noyor rasanya kepalaku mau lepas.

" kasian Wel, temen ku nanti kalau goblok gimana. Sini gw balikin" kata Rion lalu duduk disampingku sambil mengangguk anggukan kepalaku seperti aku ini bukan manusia.

" Diem, jangan pegang-pegang" kataku sinis pada Rion sambil menepiskan tangannya, entah kenapa aku begitu marah padanya. Bukan tentang candaannya melainkan tentang berita yang baru aja aku hirup pagi ini. Tentang Rion yang selingkuh terang-terangan dan tentu saja menyakiti temanku Dea, pacarnya Rion. Aku memang tidak cukup dekat   dengan Dea, tapi kami sering ketemu apalagi memang aku dekat dengan Rion jadi mau tidak mau kami jadi teman. Tentunya aku langsung kasian pada Dea bagaimana bisa Rion selingkuh terang-terangan apalagi yang jadi selingkuhan adik-adik centil macam itu.

"kok lo jadi marah ke gw" katanya masih ketawa.

"mmmm..." lalu melirik keteman-teman cewek yang sudah tidak biasa saat menatap Rion akibat berita hebohnya, yang cowok pun hanya menunggu jawaban karna tak biasanya aku sinis seperti itu
"siapa? aku? Pd gila" kataku lalu menggandeng lia masuk. Dan ternyata temen-temen cewek yang lain juga ikut masuk kelas sambil bisik-bisik. Maaf ion, batinku.

" anak-anak kenapa? " tanya Bawel, pada teman yang masih tersisa

" pms kali " jawab rega asal

" gila, satu kelas pms semua? Kalau tembus bisa jadi lautan berdarah dong" kata Galih yang disambut kekehan oleh teman-temannya.
"haha lambemu "

komen aja udah seneng kok :" , apalagi kalau ada yang bilang next hehe kan jadi berasa ada yang nungguiiin gitu . 

luv u- jik 

darikuWhere stories live. Discover now