LEPAS MAGHRIB

         Suasana gedung fakultas sastra tampak lengang malam ini, maklum, malam jumat, ditambah besok tanggal merah, hampir segala aktivitas ekskul mahasiswa ditiadakan dan para mahasiswa perantauan pulang ke kampung halamannya masing-masing. Namun tidak bagi Yunna, mahasiswi semester 2 jurusan sastra Indonesia. karena kehabisan tiket di hari ini, Dia mendapatkan tiket kereta besok siang jam 1. Daripada bête sendirian di kamar asrama, Malam ini Yunna berencana wifian di perpustakaan kampus karena meskipun perpus tutup sejak jam 4 sore tapi wifi tetap menyala, suatu oase tersendiri bagi para fakir wifi seperti Yunna. Selepas maghrib Yunna berangkat dari asrama putri menuju perpus sastra, berbekal sebotol air mineral dan snack keripik kentang serta rujak potong, Yunna menerabas koridor remang-remang kampus sastra yang sepi senyap. Gedung perpustakaan terletak di sebelah gedung teater. Perpustakaan tersebut terletak di lantai 1 sementara lantai 2,3 dan 4 merupakan ruang kelas. Gedung tersebut dinamakan gedung L karena bentuknya menyerupai huruf L. Yunna kemudian duduk di kursi koridor tepat didepan perpus, Dia segera menyalakan laptopnya dan berselancar ria. Yunna melirik jam di layar laptopnya, pukul 19:05 WIB. Yunna kemudian membuka website film dan mendownload film Hollywood terbaru. Suara dengingan nyamuk dan nyanyian jangkrik menemaninya di malam yang sepi tanpa bulan ini. untungnya Yunna sebelum berangkat tadi memoleskan badannya dengan cairan anti nyamuk soffel. Samar-samar Yunna merasakan ada seseorang mengawasinya dari arah belakang, Yunna refleks menoleh namun tidak ada orang. Yunna kemudian membuka facebook. Terdapat notifikasi dari temannya Farah, temannya dari kampus Pelita bangsa.

Buat para mahasiswa-dan mahasiswi, harap waspada, akhir-akhir ini ada orang gila yang suka mengamuk, Dia suka berkeliaran di kampus, kabarnya Dia baru kabur dari rumah sakit jiwa. Ini fotonya diambil saat akan diamankan mahasiswa dan satpam kampus kami, sayangnya Dia berhasil kabur dengan naik angkot. 

Yunna mengamati foto dibawahnya, tampak seorang perempuan berbaju daster compang-camping dan rambut acak-acakan berlari, wajahnya tak terlalu kelihatan karena videonya diambil dari jauh. Yunna merasa merinding membaca berita itu, Dia melirik kanan dan kiri, aman. Tak mungkin orang gila itu bisa kemari, jarak kampus Farah kan jauh banget dari kampusku, benak Yunna lega. Yunna kemudian melanjutkan pencarian film menarik lainnya untuk di-download. Tak terasa sudah 1,5 jam berlalu, sudah jam 20:35, samar-samar terdengar suara kendaraan roda dua di kejauhan serta suara sirine mobil patrol kampus yang wara-wiri mengamankan properti kampus. Tiba-tiba Yunna mendengar suara langkah kaki seseorang dari koridor teater O. Yunna kemudian menoleh, seorang mahasiswi memakai baju t-shirt biru dan celana jeans. Yunna merasa heran kenapa tiba-tiba ada mahasiswi jam segini yang masih berkeliaran di kampusnya. Yunna menoleh lagi kearah mahasiswi itu, ketika langkah mahasiswi itu berhenti tepat dibawah lampu koridor, barulah Yunna dapat melihat jelas wajah mahasiswi itu. Dia memang berpenampilan layaknya mahasiswi, menenteng ransel, bersepatu, namun wajahnya seperti wanita berumur 30'an, wajahnya begitu asing bagi Yunna, selain itu wajah perempuan itu tampak kucel, seperti tidak pernah mandi, serta polesan lipstiknya, tampak kontras dengan warna kulitnya. Dari jarak 10 meter, samar-samar Yunna dapat mencium bau tubuh perempuan itu karena hembusan angin, bau got yang menyengat, seperti tidak pernah mandi selama setahun. Sontak dalam hitungan detik Yunna teringat postingan berita yang Dia baca di facebook barusan. Jantung Yunna berdegup kencang, Yunna melirik tangga di sebelah kirinya, Yunna kemudian berusaha bersikap tenang, Dia kemudian memasukkan laptop kedalam ransel, Dia kemudian berdiri dan memandang wanita itu sejenak.