Maklumin aja yaa
.
.
.Waktu menunjukkan pukul 05.30, dan hari ini, hari pertama Noveatta masuk sekolah setelah menjalani libur panjang usai ulangan kenaikan kelas.
"Anjir gue telat. Bego banget si lo Ve bisa telat bangun gini" ucap Vea merutuki dirinya sendiri.
Dengan terburu-buru, Vea memasuki kamar mandinya yang berada di dalam kamarnya itu seraya menenteng handuk dan baju seragamnya. Butuh waktu 20 menit untuk ia membersihkan dirinya, dan memerlukan waktu 10 menit untuk ia merapihkan penampilannya.
Selesai dengan kegiatan tersebut, Vea langsung saja turun ke lantai dasar untuk menemui papa dan mama'nya yang telah menunggu kehadiran putrinya itu untuk sarapan bersama. Ya, kamar Vea memang terletak di lantai 2 bersebelahan dengan kamar sang kakak. Sesampainya Vea di meja makan, "Pagi Ve, sini sarapan dulu sayang" ucap Valerra Zeantla 'mama si Vea'.
"Ah Vea sarapan di sekolah aja deh ma, takut telat. Inikan hari pertama Vea masuk sekolah." ucap Vea terburu-buru.
"Ya setidaknya kamu minum susu yang udah dibuat mama lah Ve, kan udah dibikin mama." kini giliran Winata Zeantla yang bernotabene sebagai papa Vea.
"Ya udah deh Vea minum susunya aja ya ma" ucapnya seraya meneguk susu tersebut, "Oiya ma, kak Vano udah berangkat kuliah ya?" tanya Vea yang mencari sosok Alvano Samudra Zeantla 'kakak Vea'.
"Iya, kakak kamu baru aja berangkat. Ada kuis di kampus katanya, makanya dia berangkat lebih awal." jelas mama. "Yaudah gih berangkat, katanya takut telat" sambung sang papa yang menyadarkan Vea dari acara minum susunya.
"Eh iya. Yaudah ma, pa Vea berangkat sekolah dulu ya" ucap Vea sembari mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu dan meraih kunci mobil yang ia letakkan di nakas dekat ruang makan.
Vea memang membiasakan dirinya untuk mandiri. Termasuk berangkat sekolah tanpa harus diantar oleh papanya atau diantar oleh sopir pribadinya. Vea tidak mau di'cap' anak manja hanya karena berangkat sekolah dengan jasa antar jemput sopir.
**
Tepat pukul 06.45 ia sampai di sekolah tercintanya itu. Setidaknya ia dapat bernafas lega karena ia datang lebih awal 15 menit sebelum bel pertanda pelajaran dimulai berbunyi.
Berhubung ini hari pertama ia masuk sekolah dan akan melaksanakan upacara untuk memulai tahun ajaran baru bagi mereka, ia berniat untuk menemui ketiga sahabatnya tersebut. Siapa lagi kalo bukan Sheera, Deandra, dan Aletta.
Saat Vea baru selangkah menginjakkan kakinya ke dalam kelas, "Veaaaa, gue kangen banget sama lo njir. Kemana aja lo kemaren?" teriak Aletta yang langsung membuat Vea spontan memegang dadanya.
"Berisik banget lo nyet. Pagi-pagi udah bikin orang jantungan aja" sungut Vea yang kesal terhadap Aletta.
"Tau tuh monyet satu tu hobi banget bikin orang jantungan" balas Sheera pada Aletta.
"Veaa, long time no see. Apa kabar lo Ve?" kini giliran Deandra yang menanyakan kabar Vea dengan santai. Berbeda dengan kedua temannya itu.
"Gue baik kok, De. Gimana kabar kalian?" tanya Vea tentang keadaan ketiga sahabatnya itu.
"Gue baik kok Ve, tenang aja" jawab Deandra sekenanya.
"Gue juga baik kok Ve, baik banget malah" ucap Aletta dengan mulut toa nya itu. "Tapi tau tuh sama Sheera" lanjutnya yang sengaja meledek Sheera. Pasalnya Sheera baru saja patah hati.
"Emang lo kenapa Sheer?" tanya Vea dan Deandra bersamaan.
"Fisik gue emang nggapapa, tapi hati gue ngga baik baik aja" ucap Sheera dengan nada dramatisnya. Karena memang diantara mereka ber'empat, Sheera lah yang paling alay.
"Alah ngga usah lebay deh lo sheer" ucap Aletta.
"Nah loh kumat deh lebay'nya Sheera" balas Deandra yang mengundang tawa dari Aletta dan Vea.
"Udahlah gue crita'in ntar aja, gue lagi ngga mau bahas masalah itu. Lagian ini kan hari pertama kita sekolah, gue pengen happy happy aja."
"Oh oke" ucap Deandra.
**
Bel pertanda masuk telah menggema di seluruh belahan SMA Nusa Bangsa 10 menit yang lalu, dan kini semua siswa siswi SMA Nusa Bangsa sedang melakukan upacara untuk mengawali tahun ajaran baru."Gila, ini guru ngasih amanatnya panjang bener dah, kaya pidatonya pak presiden ae" gerutu Aletta yang membuat teman disekitarnya menoleh kearahnya.
"Berisik banget lo Al" ucap Deandra yang mulai kesal. "Lo kenapa Ve kok pucet gitu?" lanjutnya.
Vea menggeleng,
"Gue nggapapa kok, tadi gue ngga sarapan" jawabnya dengan jujur."Yaudah, ayo gue anter ke UKS" balas Sheera.
"Ngga usah. Gue nggapapa" ucap Vea lemas.
BRUKK
"Veaaa!" teriak ketiga temannya dan semua pasang mata mengarah kearah Vea yang jatuh pingsan.
"Aduh mana sih ini petugas PMR nya? Lama banget, kasian Vea nih" gerutu Deandra khawatir.
Tiba-tiba ada seorang cowo yang keluar dari barisannya dan langsung menggendong tubuh Vea yang tak sadarkan diri ala bridal style. Lalu diikuti dengan Sheera saja, karena tidak mungkin jika kedua temannya juga meninggalkan upacara.
Setibanya di UKS, cowo itu langsung merebahkan Vea di tempat tidur yang di sediakan.
"Aduh makasih banget ya kak. Gue ngga tau gimana nasib temen gue tadi kalo ngga ada kakak" ucap Sheera berterima kasih.
"Ga usah panggil gue 'kak', gue seangkatan sama lo" jawab si cowo yang berhasil membuat Sheera melongo.
"Hah? Serius? Kok gue ngga pernah liat lo?" tanya Sheera penasaran.
"Masa lo ngga kenal sama gue? Satu sekolah mah udah ngga asing sama gue" ucap cowo itu sekenanya. "Gue Abryan Atlanta Putra, si bad boy nya sekolah ini" lanjutnya.
"Oh jadi lo yang sering diomongin sama anak-anak seisi sekolah ini ya. Gue Sheera Ananta, salam kenal ya." ucap Sheera mengerti.
"Yaudah, mending sekarang lo beli teh manis deh. Biar temen lo gue yang jaga" pinta Bryan.
"Iya, tunggu bentar ya." sahut Sheera melenggang pergi.
Saat setelah Sheera pergi, tiba-tiba Vea sadar dari pingsannya dan masih dengan wajah pucat pasi. Mengetahui hal tersebut, Bryan langsung menghampiri Vea yang nampaknya masih kebingungan akan apa yang ada di sekitarnya.
"Gimana keadaan lo? Masih pusing?" tanya Bryan.
Vea memengang kepalanya yang masih terasa pusing. "Iya, kepala gue pusing banget njir"
"Yaudah lo istirahat aja dulu" suruh Bryan kepada Vea.
"Lo siapa? Kok lo bisa di sini?" tanya Vea pada Bryan.
"Gue yang tadi nolong lo waktu pingsan pas upacara" jawab Bryan sejujurnya. "Gue Abryan Atlanta Putra" lanjutnya.
Spontan Vea langsung membulatkan matanya. "Lo bad boy yang sering diomongin sama anak-anak?" tanya Vea kebingungan. "Iya" Bryan tersenyum tipis.
"Btw, makasih ya lo udah mau nolongin gue. Kenalin gue Noveatta Erlinta Zeantla." terang Vea. "Lo boleh panggil gue Vea, Nove, atau apalah terserah lo aja" lanjut Vea.
"Gue panggil lo Vea aja ya", sahut Bryan dan hanya diangguki oleh Vea.
.
.
. Selamat membaca gaes, mudah mudahan kalian suka sama cerita absurt gue ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanted Girl & Bad Boy Atlanta (hiatus)
Teen FictionCewe most wanted yang 'dingin' membuat semua orang penasaran akan dirinya. Noveatta Erlinta Zeantla, cewe dingin yang mulai hangat dengan kehadiran seorang bad boy dalam kehidupannya. Abryan Atlanta Putra, seorang Bad boy yang berhasil membuat seo...