"Kita putus aja ya Jo?" Kata gadis cantik di sebelahnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba bilang gitu? Aku ada salah? Kalau salah aku minta maaf ya, kita perbaiki sama-sama," jawab Johan."Gak ada yang salah kok Jo, aku cuma ngerasa kita udh gabisa
sama-sama lagi." Gadis itu bangun dari duduknya."Pliss, jangan kayak gini. Kamu tau kalau aku cuma mau sama kamu, jangan ambil keputusan terlalu cepat."
"Udahlah Jo, kamu gak bisa maksa menahan yang ingin terlepas. Lupain aja cerita kita. Cari bahagia kamu Jo." Kata itu menjadi kalimat terakhir yang di ucap gadis itu.
Johan hanya terdiam di bangkunya. Sekarang, bangku itu akan sepi. Tidak ada lagi dua manusia yang akan menjadikannya tempat berbagi canda tawa setiap harinya.
"Kamu ingin aku mencari bahagiaku sendiri? Akan aku lakukan dengan caraku sendiri." Johan segera bangun dan meninggalkan tempat itu. Membawa semua kenangan yang akan disimpannya rapat-rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Illusion
Teen Fiction"Aku terlalu larut dalam mengejar sesuatu yang semu, sampai aku tidak sadar jika ada sesuatu yang nyata itu sudah pergi" -Johan Pratama "Aku suka denganmu yang selalu fokus pada satu titik. Tapi sayang, Aku bukanlah titik yang kamu fokuskan. Menjadi...