Haloha... 👋😍
Lama tak jumpa! 😅
Adakah yang kangen Tachan? 😅
Silahkan vote-comment setelah membaca! 😊
Langsung saja!
3
2
1
Cekidot!
Semalaman Xianfeng mendampingi Changyi yang belum juga siuman, di dalam kediaman Selir lelaki satu-satunya itu.Para tabib yang didatangkannya, tidak ada yang berani bertindak gegabah sedikitpun, lantaran aura yang ditimbulkan sang Kaisar, begitu menakutkan. Hingga mengambil nafaspun, sang tabib harus penuh dengan perhitungan jika tak ingin nyawa berharga mereka terancam karenanya.
Demam Changyi belum juga turun.
Xianfeng memutuskan meliburkan semua aktifitas politik Istana untuk melihat sendiri, bagaimana para tabib menangani pengobatan Selirnya.
Putri Xiangyu dan Pangeran Xiuhuan, yang berkunjung pagi-pagi sekali juga bahkan diusirnya kembali kekediaman mereka, agar tidak mengganggu ketenangan Selir Changyi.
Wajah tampan yang dingin, terus saja mengkerut menakutkan. Para pelayan yang berjaga di sekitar, terus saja memohon dalam hati, agar semoga saja tidak ada seorangpun dari mereka melakukan kesalahan yang akan membawa kemalangan bagi mereka. Saat tiba-tiba saja seorang pengawal yang tampaknya tak takut pada kematian, datang menghadap di hadapan Xianfeng.
"Ada apa?" tanya Xianfeng suram. Memunculkan wajah dengan aura hitam yang mengancam.
Sang pembawa pesan, gemetar juga dibuatnya. "La-por Yang Mulia! Beberapa Pejabat Negara, meminta hamba untuk menyampaikan pesan mereka." gugupnya.
Xianfeng mengerutkan kening. "Katakanlah!" perintahnya lugas.
Pembawa pesan tampak semakin gemetar. Takut jika kemarahan Sang Kaisar, akan menimpa dirinya. Sebenarnya ia sungguh tak ingin mendekat, bahkan dalam radius sepuluh meterpun pada Kaisar yang seperti ini, kakinya akan gemetar ketakutan. Jujur saja, sebenarnya ia hanya pengawal kecil yang berada dalam posisi serba salah, namun harus tetap melaksanakan tugasnya.
"Hamba melapor pada Yang Mulia Kaisar! Para pejabat berkumpul di ruang sidang Istana, dan memohon agar Yang Mulia bersedia memenuhi panggilan mereka." kata pembawa pesan yang malang, setelah beberapa lama mengumpulkan keberaniannya.
"Tidakkah mereka ingin mematuhi perintah dari Kaisar? Aku sedang tidak ingin bertemu siapapun saat ini! " tegas Xianfeng.
"Ta-pi... Para Pejabat bersikeras tidak akan pergi, sebelum Yang Mulia mengabulkan permintaan mereka." pembawa pesan tidak bisa mundur lagi.
Xianfeng mendengus murka. Tidakkah mereka terlalu gegabah? Xianfeng bahkan sudah berbaik hati memberi mereka (Para pejabat pemerintah yang terlibat) waktu untuk bernafas sebelum Xianfeng mengambil tindakan untuk membalas dendam.
Xianfeng bukanlah Kaisar yang bodoh. Cepat atau lambat, mereka yang terlibat dalam kasus percobaan pembunuhan pada Selir Changyi dan Pangeran Xiuhuan akan muncul dengan sendirinya. Entah dengan alasan apapun atau motif apapun, mereka pasti akan mengungkapnya sendiri di hadapannya.
Seharusnya mereka menggunakan waktu yang diberikan Xianfeng dengan sebaik-baiknya. Bukannya malah memprofokasi macan yang sedang menutup mata, untuk segera menyantap mangsanya.
Pembawa pesan segera bersujud berulang kali di hadapan Xianfeng. "Hamba yang rendah ini, tidak bermaksud lancang, Yang Mulia! Hamba hanya melaksanakan perintah." mohonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changyi
Historical FictionBercerita tentang Changyi, pangeran ketiga dari kerajaan Shu yang harus rela menjadi selir dari Kaisar Xianfeng yang terkenal berdarah dingin dan telah membantai hampir seluruh anggota keluarganya. "BALAS DENDAM!" itu motif awal dan tujuan pemuasan...