1. Prolog

17 0 0
                                    

Luna bergerak tidak tenang didalam tidurnya. Matanya sudah tidak bisa melihat, tapi ia merasa kalau mereka semua datang menghampirinya malam ini. Mereka semua ingin membalas dendam, belasan arwah itu datang untuk membunuh dirinya.

"Jangan! Jangan mendekat! Pergi kalian semua! Bukan, bukan aku pelakunya. Bukan aku yang membunuh kalian semua, tapi dia penyihir jahat itu yang melakukannya!"

"Tolong, jangan sakiti aku, jangan membunuhku!"

Pinta Luna memohon sambil meronta-ronta diatas ranjang rumah sakit. Selang infus yang tadinya terpasang dipergelangan tangannya terlepas, membuat aliran darah dari urat nadinya mengalir keluar membasahi baju dan selimutnya.

Bobby yang sejak tadi tidur diatas sofa yang berada disamping ranjang tempat Luna berbaring terpaksa membuka kedua matanya, padahal ia baru saja tertidur setelah hampir dua hari tidak bisa tidur karena Luna yang selalu mengigau ditengah malam. Kekasihnya itu baru akan berhenti berteriak kalau perawat rumah sakit sudah menyuntikkan anastesi kedalam tubuhnya.

Ia terkejut ketika melihat keadaan Luna yang sudah berlumuran darah karena selang infusnya yang terlepas.

"Ya ampun Luna, kamu kenapa lagi?" Bobby bergegas memanggil perawat rumah sakit. Ia takut, Luna akan menyakiti dirinya lagi seperti yang kekasihnya itu lakukan akhir-akhir ini.

Tak berapa lama dua perawat datang memasuki kamar tersebut. Mereka meminta Bobby untuk membantu memegang tubuh Luna agar salah satu dari perawat itu tidak mengalami kesulitan untuk menyuntikkan cairan anastesi yang kesekian kalinya kedalam tubuh kurus itu.

Luna memang sekarang berbeda, dia bukan lagi perempuan energik yang selalu menyambut hari dengan keceriaan. Bobby bahkan sudah tidak mengenali lagi perempuan yang telah menjadi kekasihnya selama tiga tahun terakhir itu.

Perempuan itu kini sering berbicara sendiri, badannya kurus karena selalu terjaga ditengah malam melakukan hal-hal aneh tanpa sepengetahuan Bobby. Seperti melukai diri sendiri, misalnya.

Dan puncak dari perilaku aneh yang ditunjukkan oleh Luna ialah ketika ia ditemukan tak sadarkan diri didalam kamar mandi dengan luka parah di kedua matanya.

Luna menusuk kedua matanya sendiri dengan pisau cukur yang tak sengaja Bobby tinggalkan dikamar mandi kekasihnya.

>---<

23Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang