Prolog

816 53 46
                                    

28 April 2017.

Hari ini adalah hari spesial, sebab kuberulang tahun. Dengan begitu bertambah sudah umurku menjadi 15 tahun. Aldi,

Siswa di SMP Musyawara, Meskipun begitu aku sudah terlihat bagai anak SMA, ini karena postur tubuhku yang berpawakan tinggi dan kekar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siswa di SMP Musyawara, Meskipun begitu aku sudah terlihat bagai anak SMA, ini karena postur tubuhku yang berpawakan tinggi dan kekar.

Tapi...

Ku bersekolah cuma tinggal hitungan bulan saja, sebentar lagi juga lulus.

Ku tak sabar menantinya, segera lulus, kemudian masuk SMK dan memilih jurusan komputer.

Itulah minatku, sebab hobiku cuma bermain game saja. Berbagai jenis game rata rata sudah ku tamatkan. Termasuk Fly Bird.

*Kring....* bunyi bel sekolah.

Kurang 1 jam lagi pulang. Semoga saja kuenya kali ini rasa keju, daripada coklat yang buat aku mual.

Guru di depan menjelaskan pelajaran secara detail, berbicara sembari menari-narikan jari jemarinya. Menarik spidol ke sana kemari membentuk tulisan untuk kami pahami.

5 menit telah berlalu. Dalam perasaanku. "Ah.. Lama amat, padahal cuman tinggal 1 jam lagi" gerutuku dalam hati.

Pandanganku ku alihkan ke arah jarum jam. Menit demi menit telah berganti, namun seakan akan terasa begitu lama bagai berjalan menuju bintang.

*Kring....* bel berbunyi lagi.

"Huh.... Akhirnya pulang juga, kue... Kue... Keju." ujar ku dengan menghela nafas penuh kegembiraan.

"Dimohon bagi para siswa untuk tidak meninggalkan kelas dan sesegera mungkin mengunci pintu dan cendela. Cepat !!!" ujar Kepala sekolah melalui mickrophone.

Sontak kami semua pun dibuat penasaran dengan perkataan terengah engahnya.

Dengan posisi kelasku yang dekat dengan ruang kantor, jadi kuputuskan untuk menuju kantor, Meskipun semua kelas termasuk kelasku mulai mengunci jendela dan pintu.

Saat ku melihat ke kantor, sungguh amat terkejut ku dibuat. Kacanya pecah dan berlumuran suatu cairan merah, yang tak lain adalah darah yang masih segar.

Warna merahlah yang mendominasi di mataku, seakan telah terjadi peperangan yang begitu dahsyat. 

Jantungku berdebar dengan kencang, Tubuhku terasa lemas melihat begitu banyaknya darah yang menetes dari pecahan kaca.

Seketika ada seseorang yang berdiri dari balik kaca yang pecah, dia menghadapku. Tatapannya begitu tajam kepadaku bak sebuah katana.

Jika dilihat lihat, Dia seperti guru komputerku, tapi kenapa tubuhnya menghitam dan giginya berlumuran darah. Dia lebih mirip monster daripada guru.

Seketika itu juga ada beberapa anak nakal yang nekat keluar kelas seperti yang kulakukan, Namun mereka lebih nekat lagi. Mereka berjalan layaknya sedang fashion show, berjalan santai tanpa melihat sekeliling.

Last Stand [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang