[1] New Student

104 14 35
                                    

A/n:
Mau eksperimen nih
Bacanya sambil dengerin musik di atas ya?
+
Udah jadi Jin Hyuk neh wkwk -Wei
























































»

Seorang lelaki dengan seragam sekolah rapi, rompi maroon dengan lambang sekolah di dada kiri, kemeja putih, celana panjang juga berwarna maroon, berjalan di lorong sekolah, menuju ruang kepala sekolah. Semua mata juga mengikutinya. Remaja itu heran, mengapa ia selalu ditatap? Tak lama, beberapa kelompok perempuan menjerit dan hal itu semakin dibuatnya bingung.

Mereka kenapa, ya? batinnya.

"Ih, gila, ganteng banget!" tutur satu siswi di sana.

Mendengar dua kata itu, siswa baru ini menunduk dan memberikan seringai. Ah, ternyata itu, batinnya lagi, Aku tau, aku memang tampan.

Di lain tempat; di kelas 2-2, sekelompok siswi tengah membicarakan tentang siswa baru yang akan memasuki kelas mereka.

"Eh, eh, tau ga? Kelas ini bakal kedatangan siswa baru!" seru seorang siswi berambut panjang dan gelombang, dengan raut wajah berseri-seri yang baru saja memasuki kelas.

Seorang siswi dengan rambut yang diikat juga poni yang hampir menutupi matanya mengeluh karena perkataan siswi tadi. "Lagi? Padahal, kemaren udah ada siswa baru. Yah, walaupun bukan di kelas ini."

"Cowok?" tanya seorang siswi dengan tampang dingin.

"Iya, cowok!" seru siswi yang baru datang tadi.

"Aku yakin, dia ganteng!" Seorang siswi yang tengah membaca manga yang ia bawa juga ikut percakapan mereka.

Siswi yang terkenal dengan suara emasnya merespons perkataan siswi tadi. "Ganteng plus imut! Aku pernah liat doi bawa berkas. Kayaknya, itu berkas buat masuk ke sini."

"Beneran?" tutur lima kawannya.

"Hooh! Orangnya lumayan tunggi, kalem-kalem gimana gitu. Trus, wajahnya mungil, matanya kayak rubah, bibir kecil. Ah, pokoknya ganteng! Kalian bakal sesak napas kalo liat dia!" jelas siswi yang terlihat sangat gembira.

"Et, dah, lebay banget kamu, Jeong!" Seorang siswi dengan rambut pendek hingga terlihat seperti laki-laki, menjitak kening rekannya itu.

"Aduh! Sakit, tau?!"

Mendengar percakapan acak mereka, seorang siswa kurus nan tinggi menghela napas sembari menopang dagunya dengan satu tangan. "Anak baru lagi?" tanyanya.

"Yap." Siswa dengan paras tampan, berlesung pipi, juga termasuk siswa terpandai di sekolahnya, merespons tutur kata rekan yang duduk di belakangnya. "Sudah lebih dari lima puluh siswa-siswi baru yang ditampung di sini, tahun ini."

"Kok tau?" Kawan dengan mata bulat juga bertubuh gempal yang duduk di depan siswa tadi pun tak ketinggalan percakapan.

"Lupa, ya? Ayahku kepala sekolah di sini," jawab siswa berlesung pipi itu.

"Oh," respons siswa tadi, membuat siswa itu menatapnya tak suka. Yah, karena kesan dingin, ia pun sering dijuluki siswa tercuek di angkatannya. Ah, ia juga termasuk siswa berbakat di sekolah.

Into The Darkness [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang