Dimasa tuaku ini ku isi hariku dengan kesendirian. Tidak ada bedanya dengan hari-hari sebelumnya tahun-tahun sebelumnya Disini aku masih setia menunggu tuhan mau mengasihaniku untuk bertemu dengan seseorang yang sampai saat ini masih kokoh di dalam hatiku .
Park Chanyeol.
Mungkin sekarang air mataku sudah tidak turun sesering dulu tapi hatiku masih sama. Sama seperti saat dia pergi meninggalkanku .Sakit.
Mungkin saat ini tuhan masih belum mau mengasihaniku atau masih ingin menghukumku. Tapi tak apa.setelah dia merebut seseorang yang sangat aku cintai tidak peduli bagaimana tuhan menghukumku sekarang karna tidak ada bedanya bagiku. Karna hidupku sekarang sudah ku anggap mati bersamaan dengan kematiannya.
Mungkin kalian berpikir kenapa aku tidak mengakhiri hidupku sendiri. Tapi jawaban yang tepat ialah. Aku tidak ingin mendahului takdir.karna tuhan telah membuat takdir untuku dan aku tidak ingin mendahului itu aku hanya perlu menunggu entah sampai mana aku menunggu. Menunggu saat aku akan di pertemukan dengannya lagi di dunia yang baru. Dunia tanpa rasa sakit.
Setelah 35tahun kepergian chanyeol aku menghabiskan hidupku disini .yaa disini di kamar yang dulu pria itu tempati. Setiap hari aku selalu tidur dengan baju yang terahir kali ia pakai jika aku merindukanya aku selalu mencium dan memeluk bajunya merasakan aroma tubuhnya.dengan cara ini rasa rinduku terobati walaupun sedikit .tapi ini sangat membantuku meluapkan rasa rinduku. Aku memakai semuanya yang berhubungan dengannya sering kali jika aku sudah mulai prustasi aku akan memakai bajunya merasakan baju yang dulu sering dia pakai. Minum dari gelas yang selalu dia pakai semua yang berhubungan denganya. Mungkin gila tapi mereka tidak akan merasakan di posisiku saat ini. Hanya dengan cara ini aku menjalani hidup. Hidup dalam semua kenangan tentangnya.apa itu salah? .
Mengapa aku segila ini olehnya padahal di luar sana masih banyak pria yang lebih tampan darinya lebih segalanya. Tapi satu yang tidak akan aku temukan pada pria lain. Ia selalu menjadi dirinya. Dirinya yang sesungguhnya dari sifat itulah dia mencintaiku dengan hatinya memberikan seluruh hidupnya untuku .
Hari ini tepat hari peringatan kematiannya seperti suatu kebiasaan.aku akan selalu mengunjungi makamnya setiap hari bahkan tak jarang aku sering menghabiskan waktuku disana bercerita kesendirianku. Kesepianku .dan kerinduanku padanya. Kadang aku menangis bersamnya di makamnya tertawa walaupun tawa itu seakan terlihat palsu.
Aku membawa setangkai bunga mawar di tanganku. Bukan satu buket yang kuperlukan tapi 1 tangkai. Karna yang ku butuhkan hanya satu. Yaa dia. Park chanyeol.
Aku mulai duduk bersimpuh di samping makamnya .merasakan sepertinya dia juga melakukan hal yang sama denganku. Aku mulai bercerita tentang hariku yang sama tidak ada yang berbeda."Chan. Apa kabar? "
"maafkan aku.apa Aku terlambat hem? "tanyaku lagi.
"apa kau marah? Karna aku terlambat? Apa kau tau tadi menuju perjalan kesini aku terserempet motor. Lihatlah lututku berdarah "aku menunjukan lututku ke arah nisannya seakan dia melihat lukaku dan akan mengobatinya.
"aww ini perih Chan. Tapi tak apa lukanya tidak terlalu parah hanya luka kecil aku bisa tahan hee."
"kekehku pelan."Chan."
"apa disana kau bahagia? "
"apa kau disana baik-baik saja? "
"Chan. Apa kau bisa menyampaikan pada tuhan .?"
"sampaikan padanya. Kapan giliranku. "
"aku mulai lelah Chan. Lelah dengan semua kesendirian ini. Apa tuhan tidak punya sedikitpun rasa kasihan padaku? Kapan dia akan menjemputku. Dan membawaku bertemu denganmu. Aku sudah menunggu selama ini apakah belum cukup? Sungguh aku sangat hancur. Untuk apa dia membiarkan aku terus hidup jika ragaku saja sudah mati. Mati bersama dengan kepergianmu hatikupun ikut bersamamu. Tapi mengapa selama ini aku masih bisa berpura-pura masih hidup. ?
Karna aku masih hidup dalam kenanganmu oppa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind You
FanfictionAku berpura-pura kuat karena aku tau kau selalu menjagaku. Walaupun aku tidak bisa melihat keberadaanmu. Aku masih bisa merasakan kehadiranmu di sisiku. Aku masih belum bisa menerima ini aku terlalu takut sendiri tanpa kau di sampingku. Bagaimana k...