perubahan 1

36 7 2
                                    

Claudia's POV

Aku meraih foto di nakas, foto aku dan mama. Aku sangat kangen kita yg dulu dan yg pasti aku kangen mama. Semua tentang mama aku kangen apa pun itu, meskipun dia pernah mengacuhkanku namun itu tak pernah aku ambil pusing.

Sekarang aku hanya bisa menghela nafas kasar, dan mengembalikan foto itu ke tmpatnya. Jam menunjukkan pukul  01.06 ,dan sudah kupastikan rumah ini sepi. Aku sudah siap dengan pakaian ku

Aku ingin pergi ke salah satu club ternama di jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingin pergi ke salah satu club ternama di jakarta. Bukan! Aku bukan bersenang senang disana , aku hanya ingin melihat kondisi club ku. Ya club itu milik ku lebih tepatnya hanya sebagian kekayaan ku.

"Nyonya, silahkan masuk"
Ucap salah satu bratender.

Aku memasuki sebuah ruang kerja memajemen, kulihat disana telah ada Regan Orliondat sekertarisku.

"Nyonya ini hasil perkembangan selama 1 tahun,"
Regan menyerahkan map biru, aku menerima dan membacanya.

Setelah ku rasa cukup, ku tanda tangan dan memberikan kembali ke tangan Regan.

"Sudah?" Tanya Regan datar.

"Emm nyonya apa anda tak ingin meminum dulu?" Ucap Rey menawarkan, dengan wajah dingin aku mengangguk.

"Mari nyonya saya antar.."
Dia menuntunku dan Regan ke salah satu tempat club yg hanya diisi oleh orang orang berkelas.

Aku meminum henei IV dudognon heritage cognac gerande champagne, rasanya sangat memuaskan.

Sepulang dri club aku di antar Regan ke rumah, aku masuki rmh papa dengan ke adaan mabok berat.

"Habis dari mana kamu?"
Kulihat papa berdiri dari sofa menatap ke arah ku dingin.

Aku hanya mengacuhkannya melangkahkan kaki ke tangga sebelum semua pandanganku buram dan gelap.

Author POV's

Choki segera menangkap tubuh Claudia yg hampir mengenai lantai, dia menggendongnya ala bridal style menuju kamar Claudia.

Meniduri tubuh putrinya perlahan, menarik selimut sampai batas pundak.
Di pandangnya wajah Claudia dalam meneliti setiap inci.

" kau sangat mirip dengan mama mu, sikapmu yg dingin membuat ku mengingat cinta pertamaku. Mama mu "
Chiko mengusap pipi Claudia dengan jari telunjuknya, lalu mencium kening Claudia lembut dan lama seakan menghayatinya.

"Maaf papa mengacuhkan mu"
Chiko mengelus sebentar rambut Claudia dan pergi meninggalkan kamar putrinya.

Claudia mengetahui itu, dia hanya tersenyum lalu kembali ke alam tidurnya.

********
Paginya  Claudia bersiap dengan rmbut di kepang dua dan kecamata tebal, layaknya yg dilakukan Sifty.

Dia menuruni tangga dan berjalan ke arah meja makan, semua sudah berada di meja makan. Claudia menatap lembut Chiko dan Ana , lalu menatap datar kedua adiknya.

"Claudia sini duduk sebelah bunda " ujar Ana sambil menepuk bangku di sebelahnya.

"Iya bun" Claudia menduduki bangku itu dan memakan makannan yg sudah di siapkan Ana.

"Pa, Bun, aku berangkat" Evan berdiri menyalimi Chiko dan Ana bergantian.

"Aku juga pa, bun"
Revan berdiri mengikuti Evan.

Keduanya pergi keluar rumah meninggalkan sisa makanan mereka yg baru habis setengah.

"Clau gimana sekolahnya?, kamu suka?" Tanya Ana yg sudah selesai menghabiskan makanannya.

"Bagus bun, aku suka"
Ucap Claudia datar.

"Bun, pa Clau berangkat ya"
Claudia menyalimi tangan Ana lalu menyalimi tangan Chiko.

Chiko hanya diam melanjutkan aktifitas membaca korannya.
Claudia melangkah kan kaki keluar ruang makan.

Selangkah lagi kakinya keluar ruang makan, suara Chiko didgrnya.
"Berhenti"
Chiko berdiri pamit ke Ana, lalu menyuruh Claudia mengikuti.

"Masuk!" Claudia memasuki mobil Chiko.

"Sudah berapa lama kamu mengkonsumsi minuman itu?" Ucap Chiko dingin.

"4 tahun" Claudia menatap ke luar jendela.

Mobil Chiko berhenti di dpn sekolah anak anaknya.
"Berhenti konsumsi, jangan buat dirimu seperti mamamu"
Chiko menatap dingin Claudia.

Claudia mengangguk, membuka pintu mobil.
Chiko menarik tangan Claudia, lalu di dekapnya tubuh putrinya. Claudia membalas pelukan Chiko, sangat nyaman membuat dia aman dari siapa pun.

"Belajar yg rajin Di..., kamu mengingatkan papa pada mamamu cinta pertama papa"
Ujarnya dengan suara lirih.

"Iya pa, Claudia berangkat dulu ya pa. Diya sayang papa"
Chiko melepaskan pelukannya mengelus sebentar rambut Claudia dan memberi senyum tulus yg hanya bisa di lihat oleh istrinya.

Dengan wajah ceria Claudia memasuki toilet untuk membenarkan pakaiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKEN or LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang