10

23 8 0
                                    

Ketika hati yang rapuh terbengkalai bagai pecahan kaca berserakan dilantai sebuah rumah kosong tanpa penghuni,Anggap saja aku ini mati. Mati karena aku tak dapat lagi mendukungmu dengan sepenuh usaha😌Ketika aku tak lagi bisa melihatmu tersenyum tulus bagai dulu lagi,Aku yang melihatmu tertawa sumbang dan mata penuh luka.Disitulah rasa hancur itu hadir,Bagai gagal melindungimu dari orang-orang yang berniat menjatuhkanmu,Gagal karna aku tak bisa menjagamu dari orang yang hendak membuatmu rapuh,aku gagal dalam hal mempertahankan tawamu.
Tapi..
Ketika hati yang seakan merasa hancur kamu datang bagai lem yang merekatkan kembali kepingan itu hingga utuh lagi.Kamu taburi kami dengan katakata motivasi dan membuat kami bangkit lagi,Kamu datang bagai orang yang tak pernah terlukai. Tetes air yang lolos dari kelopak ini bagai rasa betapa kami menyagangi,isakan yang lolos dari bibir ini bagai sebuah isyarat bahwa kami mensyukuri.Kamu terlalu baik,kamu terlalu kuat untuk membuat kami seakan kokoh terlindungi.kamu bangun tembok kokoh yang tak membedakan siapa kamu dan kami.Kamu berdiri bersama kami bersama menguatkan hati bahwa hati yang rapuh tak seharusnya dirasakan berlama-lama bersedih berlarut-larut dan menyesal dengan apa yang seharusnya tidak perlu disesali.Terimakasih atas pelajaran berharga yang selalu kami dapati darimu selama ini.Terimakasih karna butiran bening menerobos sebab bahagia ini.Kami akan selalu menyayangi kami akan selalu berdiri tanpa membedakn lagi siapa kamu dan kami,kami tak akan lagi berlarut dalam kabut sesal lagi.

Bukan ceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang