Nothing To Love

4.4K 189 104
                                    

Saya tidak up cerita baru. Ini adalah cerita lama yang di publish sendirian tanpa teman. Jadi pikirku mending digabung jadi satu sama oneshoot lain, dengan cast NaruHina. Juga, biar nggak kebanyakan work dilapak saya. Kebanyakan work tapi ceritanya oneshootan 😅

Biasa, typo adalah teman setia.

Ini pernah di publish di ffn dan facebook dengan cast Lee Donghae dan Shin Jooha.

Selamat membaca dan tinggalkan ehem-ehem..

"Selamat siang.. Ayo, silahkan mampir, ada diskon untuk seratus pembeli pertama hari ini..."

Aku terus berkata seperti itu dengan intonasi keras serta ceria. Bertujuan untuk mengambil minat para pejalan kaki yang lewat didepan cafe tempatku bekerja. Barangkali mereka-mereka ingin mencoba salah satu rasa yang ditawarkan siang hari begini, sementara aku terus menguras tenaga menjalankan kerja sampinganku. Sebenarnya, aku memiliki satu pekerjaan tetap di cafe tersebut, dan itu cukup terpandang. Bukan manager memang, tetapi menjadi kasir tidak begitu buruk.

Dan sekarang, aku ambil pekerjaan sampingan mempromosikan secara langsung didepan cafe, menarik orang-orang yang lapar atau sekedar mencicipi. Sebab, aku dijatahi shift malam, jadi aku manfaatkan waktuku dari pagi sampai sore sebagai wanita promosi, mungkin.

Dengan rok rampel berwarna putih dan memiliki list merah muda diujungnya, sepanjang hanya sebatas paha. Dengan atasan ketat -sangat, bahwa baju itu bukan ukuran yang pas untukku. Atau memang sengaja dibuat seperti itu agar mereka tertarik. Ditambah bando berbentuk telinga kelinci berbulu putih, sangat serasi dengan pakaianku.

"Silahkan.. Diskon setengah harga untuk seratus pembeli pertama.."

Aku terus mengatakan itu sampai berbusa walau berulang kali mereka mengabaikanku, tidak memberiku semangat sedikit saja dengan masuk dan membeli. Tidak peduli setelah itu mereka akan kembali lagi atau tidak.

"Hyuuga Hinata?"

Terpaksa aku menghentikan kalimat yang entah berapa kali aku kumandangkan setelah seorang wanita memanggil namaku secara lengkap. Dia lumayan tua, tetapi tidak terlihat tua. Sebab, dia melakukan perawatan yang bagus untuk tubuhnya. Wajahnya pun cantik, tetapi tetap memperlihatkan jika umurnya sudah lebih dari lima puluh. Dia wanita yang berani untuk tampil dengan warna rambut merah.

"Ya, ada yang perlu saya bantu?" tanyaku kemudian setelah wanita itu tidak mengatakan apapun selain mengucapkan namaku tadi. Lagi pula, jika dia berniat ingin masuk ke cafe, dia tidak perlu memanggilku terlebih dulu. Pula aku tidak pernah bertemu sebelumnya.

"Aku ingin berbicara denganmu. Bisa ikut denganku?"

Walau dia bertanya, wanita itu tidak memberiku kesempatan untukku menjawab ya atau tidak. Dia berjalan begitu saja seperti aku mau tidak mau memang harus mengikutinya dan berbicara dengannya. Entah itu hal apa.

Dia wanita kaya. Apapun yang melekat ditubuhnya memiliki nilai tinggi yang bahkan berlipat-lipat dari gajiku selama satu bulan. Aku tidak tau jenis dan merk apa, tetapi yang jelas itu memang mahal. Dari topi berjenis Trilby sampai sepatu hak tinggi berwarna hitam yang menciptakan bunyi tak tak tak saat kakinya melangkah.

Ini pertama kali aku bertemu dengannya, tetapi aku yakin dia telah melihatku sekali atau dua kali. Sebab, dia tahu namaku. Lalu mengajakku bicara didalam restoran bergaya Eropa. Yang dari luar sampai dalam memang bernuansa Eropa.

"Aku menawarkan pekerjaan untukmu." katanya setelah berterima kasih tanpa mengucapkannya kepada waitress.

Dia, bahkan sudah tahu aku sedang bekerja saat dia datang menemuiku dan mengajakku berbicara. Lantas kenapa menawariku pekerjaan? Baik, mungkin saat dia melihatku bekerja seperti itu, aku terlihat begitu kasihan. Tetapi aku memiliki pekerjaan tetap disana, sebagai kasir.

Kumpulan NaruHina OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang