Anggap aja kalian adalah Tokoh Utama disini. Anggap saja kalian itu mengalami kisah ini. Cobalah menjadi Sahabat Yang Baik.
***
"Perjanjian! Enggak ada yang boleh pacaran! Sebelum kita Lulus SMP!"
Kata-kata itu akan selalu aku ingat. Perjanjian yang sahabatku ucapkan. Saat itu aku sempat bingung,karena saat itu aku sedang mencintai seseorang. Namun,sekarang ! Sekarang aku dan sahabatku yang bernama Savira telah Lulus dari Sekolah Menengah Pertama itu. Kini tiba saatnya untuk aku menerima lelaki yang selama ini menjadi Teman Rasa Pacar itu.
Entah kenapa,aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling beruntung. Selain aku sebentar lagi akan memiliki seorang kekasih. Aku juga masih berhubungan baik dengan sahabat kesayanganku itu.
"Hari ini,tepat dimana kamu berjanji akan menerima aku ! Dan aku harap,kamu tidak menolak lagi."
Sekarang aku hanya bisa diam mematung. Entah kenapa rasanya aku ingin terbang. Entah kenapa rasanya ini adalah Mimpi. Aku mengangguk mengiyakan. Ini kali pertama aku memiliki seorang kekasih. Dimana nanti aku pasti akan bahagia bersama dia. Aku akan mengukir kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.
Selepas pernyataan cinta itu. Aku dan kekasihku yang bernama Aldi pun memilih untuk berjalan-jalan terlebih dahulu. Ini adalah janjiku yang kedua. Dimana aku ingin Quality Time bersama Cinta Pertamaku.
Kami berjalan-jalan berdua. Entah kenapa dunia ini terasa milik berdua. Dengan Aldi,aku bisa tertawa lepas. Jika dulu aku hanya bisa tertawa menatap Layar Hp,sekarang aku bisa tertawa sembari menatap wajahnya.
Tak terasa sore hari telah berlalu. Kini tiba saatnya untuk aku kembali ke Rumah. Dengan tulus Aldi mengantarku untuk Pulang. Membawa Motor Besar yang ia miliki. Ini juga kali pertama aku menaiki Motor Besar bersama seorang lelaki. Jujur saja,ini sangat menyenangkan. Meski diperjalanan,aku selalu marah kepada Aldi. Jikalau Aldi tiba-tiba saja menancap Gas hingga dengan sengaja menekan Rem. Membuat tubuhku langsung menghantam tubuhnya,dan secara Spontan tanganku melingkar di area perut Kekasihku itu.
Hari Berikutnya...
Kebetulan aku dan Aldi berpaut satu tahun saja. Dimana sekarang aku masih menjadi anak baru di SMA Garuda ini. Sementara Aldi sudah menjadi seniorku.
Sekarang,aku tengah berdiri tepat di depan gerbang Rumahku. Aldi janji akan menjemputku pagi ini. Karena kebetulan sahabatku Savira sudah berlalu tadi pagi.
Sesampainya Aldi di Rumahku. Aku pun langsung menaiki motor besar itu. Dan Aldi melajukan motornya di atas rata-rata.
Aku dan Aldi berpisah diparkiran. Setelah Aldi memberikan sebuah kecupan tepat dikeningku. Ini juga kali pertama Aldi membuatku seakan-akan terbang.
Aku menatap punggung Aldi yang telah menjauh. Hal yang aku takutkan pun mulai berkeliaran dipikiranku. Entah kenapa aku takut jika Aldi tiba-tiba berubah ! Aku takut ucapan kebanyakan orang menjadi kanyataan dimana Teman Rasa Pacar akan menjadi Pacar Rasa Teman.
Aku menghela napas berat. Lantas aku pun memilih untuk Positif Thinking. Aku tidak boleh Nethink kepada pacarku ini. Dia sudah berani menunggu selama Tiga Tahun. Aku harus akui perjuangannya dalam menunggu Pe-Resmian ini.
"Savira!" Teriaku dari arah kiri. Untung saja aku tidak salah orang. Ternyata benar,yang sekarang berada dihadapanku adalah Sahabatku,Savira.