Part 2

183 20 3
                                    

Neisya berjalan menyusuri koridor sekolah dengan senyum yang setia menghiasi wajah cantiknya. Namun, senyumnya sedikit memudar ketika mendengar pembicaraan orang orang di sekitarnya, ia langsung menundukkan kepalanya.

"Eh liat deh, tu anak kayak emak-emak," celetuk salah satu cewek berambut panjang yang berdiri di tembok koridor kelas XII.

"Haha, iya, dikira mau pengajian apa di sini?" sahut cewek lainnya dengan wajah sini di sebelah cewek tadi.

"Eh, lo! sini!" seru cewek berambut panjang tadi memanggil Neisya.

Neisya menghentikan jalannya. "Saya, kak?" tanyanya menunjuk dirinya sendiri.

Cewek itu menyeringai kesal. "Ya iyalah, elo! Emang siapa lagi di sini yang kayak Ibu-ibu pengajian, huh?" sarkasnya kesal.

"Iya kak. Maaf, ada apa?" tanya Neisya lembut setelah mendekat dan masih menundukkan kepala takut bila ia melakukan kesalahan.

"Lo murid baru ya?" tanya cewek yang tampak sedikit tomboy di antara ketiganya.

"Ii.. Iya kak. Saya murid baru," jawab Neisya takut

"Lo kesini mau belajar atau pengajian?" tanya cewek berambut panjang —bernametag Gita dengan suara mengejek dan sengaja di keraskan sehingga gelak tawa siswa yang ada di sekitar situ pecah.

"Maaf kak, saya kesini buat belajar kok. Gak ada niat lain" jawab Neisya dengan suara bergetar karna takut denagn kepala masih tertunduk.

"Eh, kalo orang ngomong tu di liat muka nya dong! Dari tadi lo nunduk mulu! Emang kita ada di bawah lo apa?" sentak Dira- cewek berwajah sinis yang ada disampingnya dengan suara keras.

"Iii.. Iya kak. Mm.. Maaf" cicit Neisya takut sambil mengangkat kepala.

Gelak tawa Gita dan teman teman nya menggema di sepanjang koridor saat melihat Neisya yang matanya mulai berkaca-kaca karna takut.

"Haha, gitu aja udah nangis. Cengeng banget sih lo!" Ejek Gita meremehkan.

Neisya langsung menunduk kembali, ia takut. Tapi ia berusaha untuk menahan air matanya agar tidak luruh

"Dasar kampungan banget sih lo! gitu aja udah mewek! Haha" Ujar Dira dengen tawa meremeh kan di ikuti teman-temannya.

Tapi tak berselang lama, tiba-tiba seketika suara tawa itu hilang, suasananya menjadi hening. Neisya mendongakkan kepalanya  ragu melihat apa yang terjadi.

Ia kaget dan juga heran saat melihat seorang cowok yang berdiri di depan Gita dan teman-temannya.

"Lo bisa gak, kalau lo dan geng lo ini gak ngebully orang? Gue benci tau gak liat lo ngebully orang yang gak ada salah sama lo!" tanya cowok itu penuh penekanan di hadapan Gita dan membelakangi Neisya.

Dan tanpa aba aba cowok itu langsung menarik Neisya meninggalkan tempat itu, tanpa mempedulikan teriakan Gita yang terus memanggil nya. Neisya yang masih kaget dan takut dengan kejadian ini, tak sadar jika dirinya ditarik oleh cowok yang menyelamatkan nya dari Gita dan teman-temannya tadi.

Cowok itu melepaskan tangannya dari lengan seragam Neisya saat sampai di taman belakang sekolah, di situ hanya ada mereka berdua dan orang orang yang berlalu lalang di sekitar taman.

Neisya masih menundukkan kepala nya dan air mata yang mulai luruh. Neisya sudah berusaha menahan air mata nya tapi tetap saja tak bisa. Dan ia berusaha untuk tidak terisak mengingat kejadian tadi. Ia masih syok.

Cowok itu menatap Neisya yang masih terdiam dan menunduk. Ia tak sadar jika Neisya sedang menangis dalam diamnya.

"Lo kenapa diam aja? kenapa lo gak balas mereka? mereka udah ngebullyi lo! Dan lo diam aja?" Tanya cowok itu beruntun dengan emosi tanpa sadar.

Neisya hanya diam dan masih terus menundukkan kepalanya.

"Kalau lo diam terus, mereka bisa melakukan hal yang lebih dari itu!" sambung cowok itu lagi sedikit tenang karena tersadar.

Neisya masih diam dan tetap tertunduk.

"Lo denger gue ngk sih? Dari tadi gue ngomong lo cuma diam dan nunudukin kepala mulu!" Seru cowok itu kembali emosi karena cewek di hadapannya tak menanggapinya sedari tadi.

Neisya menghapus air mata di pipi nya dan mendongakkan kepalanya. "Saya denger kok kak, maaf. Dan terima kasih karna udah nolongin saya tadi," Ucap Neisya lirih dan langsung berlari meninggalkan cowok itu dengan air mata yang kembali turun

Cowok itu tercengang melihat Neisya yang berlari meninggalkannya dan air mata yang tak ia sadari dari tadi.

"Sial! Gue malah di tinggalin" Gerutunya dalam hati dan berlalu meninggal kan taman itu juga dengan emosi karena Neisya yany meninggalkannya tiba-tiba. Ia Menepis rasa pedulinya terhadap cewek itu.

⛄⛄⛄


Tbc...

Why Me? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang