Cerita ini berdasarkan imajinasi author digabung dengan realita hehe:v
***
Hantu. Kata yang sedang populer belakangan ini. Apa kamu tahu hantu? Mungkin hantu itu ada di belakangmu sekarang. Atau 'mereka' sedang menjahilimu dan menerormu? Jangan-jangan hantu itu balas dendam padamu? Padahal mereka berada di dunia yang berbeda. Tetap saja, mereka berusaha memasuki dunia manusia melewati portal ghaib. Mencari tumbal dan mengusik kehidupan nyaman yang telah dibuat dengan susah payah.
Manusia juga sama saja. Sebagian orang berusaha memanggil hantu dengan permainan-permainan yang membosankan. Bahkan sampai ada yang mau mempelajari ilmu hitam. Sadarlah, mereka itu berbahaya! Kuperingatkan, jangan sekali-kali mengganggu mereka atau hantu itu akan balas dendam lebih kejam dari yang kau kira. Bisa saja kau itu dibunuh.
"Jangan lakukan, memanggil hantu itu sangat berbahaya!" Cegah seorang gadis indigo yang hampir melukai sahabatnya itu. Terus saja dia mencegahnya.
Tapi sayang, dia tak peduli dengan peringatan gadis itu. Dia melakukan sesuai panduan di buku yang ia temui di kamar neneknya. Lilin diatur dengan rapi. Jendela dibuka sebagai tempat keluar dan masuknya hantu. Terakhir lampu dimatikan. Gadis indigo itu hanya bisa melihat tingkah laku sahabatnya dari balik pintu, hanya mengintip. Yang jelas, gadis itu tidak mau ikut campur dengan apa yang telah dilakukan sahabatnya. Gadis itu tidak tega, ingin menyelamatkan. Dia hanya tidak mau berurusan dengan hantu walau dia indigo.
Gadis itu hanya mendengar mantra-mantra yang diucapkan sahabatnya. Terakhir kali, sahabatnya menanyakan sesuatu dengan berbisik yang tidak bisa didengarnya. Beberapa menit kemudian terdengar teriakan.
"REII!"
Hening. Gelap gulita. Gadis itu memberanikan diri membuka mata. Sebuah lilin yang telah ditata rapi kini mati satu persatu. Segera gadis itu menyalakan lampu. Posisi jendela masih terbuka lebar, angin malam berhembus memasuki kamar itu.
Gadis itu meneteskan air matanya. Kini sahabat terbaiknya lenyap, entah dibawa kemana. Bisa saja, dia melanggar peraturan di buku dengan bertanya hal yang dilarang dan dijadikan tumbal. Kini gadis itu menjadi saksi atas kematian sahabatnya. Tapi dia hanya tutup mulut tak tahu harus berkata apa. Tak ada seorang pun yang tahu selain dia. Yang orang tahu hanya sahabatnya itu bunuh diri.
Gadis itu sendirian. Duduk dibawah pohon menatap langit sambil menyesali perbuatannya.
"Butuh teman?" Gadis itu menatapnya ngeri. Dia tahu siapa yang datang.
***
Boleh dong ya vomentnyaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost in Venesia
HorrorAina. Itu namaku. Aku pindah ke Venesia bersama kedua orang tuaku. Ayahku ditugaskan pindah dan bekerja di Venesia. Dengan berat hati, aku meninggalkan kota kelahiranku, Tokyo. Banyak kejadian yang kulakukan bersama keluarga, sahabatku. Kini semua i...