bab1

56 3 1
                                    

"Aigooooo ouch." seorang gadis tengah meregangkan otot2nya stelah membersihkan rumah kontrakannya yg baru hari ini akan ia tempati.

"Jika butuh bantuan, kau bisa panggil saya di dalam." kata si penyewa.
"Ne.. Gamsaminda." angguk gadis itu.

Lee jieun dengan tekat sukses ia mencoba mengadu nasib di kota besar, seoul. Setelah perdebatan yg cukup panjang antara ia dn ayahnya, akhirnya ia bisa menginjakan kaki di kota yg sangat menakjubkan itu.

Yeah jieun meninggalkan desanya berdasarkan N E K A T!
Ia ingin membuktikan pada orang tuanya jika ia bisa sukses dengan caranya dn mereka tidak akan meremehkannya lagi.
Bagai mana ia bisa sukses itu bisa ia pikirkan nanti, untuk saat ini yg harus ia lakukan hanyalah

T I D U R zzzz..

------

"Omo! Jam berapa sekarang?!" setelah terkapar kurang lebih 3 jam akhirnya jieun membuka matanya dn ternyata waktu sudah menunjukan pukul 5 sore.

Dengan langkah gontainya ia berjalan menuju wastafel untuk mencuci muka.

Setlah ritual cucimukanya selesai ia kembali keruang tengah dn mencari baju hangat untuk ia pakai.

"Cuacanya sangat dingin." gumamnya pada diri sendiri.
Setelah menemukan apa yg ia cari ia segera bergegas keluar, cacing2 di perutnya sudah mendemo minta di beri makan.

----

Saat tiba di swalayan ia segera memilih milih makanan dn camilan.
"Makanan di seoul mahal2." gumamnya dn lagi2 pada diri semdiri.
"Agar bisa tetap hidup kau harus menghemat, jieun." perintahnya sambil melihat lihat barang mana yg sedang discount.

Kereta belanjaanya sudah di sisi dengan beraneka ragam ramen, camilan dn beberapa perlengkapan mandi. Dan tentunya ia memilih yg diacount.

Setelah membayar barang belanjaanya iapun segera keluar.
saat hendak keluar ia melihat selebatan pengumuman di pintu masuk, Jieun yg membaca pengumuman itu dengan seksama..

Ia kembali masuk setelah membaca semua pengumuman itu.
"Maaf apa pengumuman itu masih berlaku.?" tanyanya pada seorang kasir.
"Ne." angguk kasir itu.
"Di mana aku harus mendaftar.?" tanyanya antusias.

"Kau ingin melamar disini.?"

"Ne.." dengan sangat antusias jieun menganggukan kepalanya, sampai2 jidatnya taksengaja membentur koputer didepannya.
"Ouch." ia nggosok gosok keningnya, sakitnya sih tidak seberapa tpi rasa malunya yg takbisa ia sembunyikan.

"Changkaman." pria itu mencari sesuatu dilaci kasir dn setelah itu mengeluarkan sebuah lembaran kertas.

"Anda harus mengisi formulir pendaftaran ini dn setelah itu anda bisa menyerahkannya kesini, nanti sajangnim yg akan menentukannya."

Jieun hanya mengangguk anggukan kepalanya.

"Baiklah aku ambil ini.. Terimakasih.. Selamat malam."

Setelah mengambil formulir pendaftaran jieun segera keluar swalayan sembari menenteng dua kantong belanjaan.

-----

Lain tempat lain cerita..

Setelah konser usai kim jiwon aka bobby pergi minum bersama teman2nya.
Ia dn shota menghabiskan waktunya di club, melupakan sejenak urusan bandnya yg semakin hari semakin menguras waktu serta pikirannya.

Dulu saat the freak'rs takseterkenal sekarang mereka banyak memiliki waktu untuk main atau berkencan. Tapi saat ini jangankan waktu untuk bermain, untuk sekedar istirahat saja mereka harus mencuri waktu dari jadwal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ternyata suamiku selebritiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang