Setelah 1 tahun menjalin hubungan dengannya, akhirnya aku bisa bertemu dengan dia secara langsung. Aku bisa memeluk tubuhnya, aku bisa menatap matanya yg indah, aku bisa berbincang dengannya selama yg aku mau. "Ah ya, ini saat-saat yg ku tunggu. menyambutnya datang ke negara tempat tinggalku".
Sebelum aku pergi ke airport, aku membeli bunga untuk menyambutnya. "Ya tuhan aku sangat merindukan wajah tampan nya".
Setelah 1 jam menunggu, aku melihatnya. Dia berjalan ke arahku dengan memberikan senyuman yg menurutku bisa membuat setiap gadis meleleh jika melihatnya. Tapi tunggu.. dia tidak sendiri, ada 2 orang lelaki dan 3 perempuan yg berjalan di belakangnya.
Dan sampailah mereka semua di hadapanku. Hanya Aiden yg menatapku sangat bahagia tapi tidak dengan yg lain. Aku tidak memperdulikan mereka semua, yg aku pedulikan hanya lelaki yg berdiri tepat di hadapanku.
"Hai Aiden apa kabar?" sapaku pada Aiden.
"Kabarku baik" jawab Aiden sambil memberikan senyuman khas nya.
Aiden rela belajar bahasa indonesia demi aku dan sampai saat ini dia sangat lancar berbahasa indonesia.
"Ah ya aku lupa, kenalkan mereka teman-temanku. Dia Jessica dan Louis, dan yg itu Gabriel dan David" ucap Aiden memperkenalkan teman-temannya.
"Oh hai, hmm dia siapa?" tanya Adel pada Aiden yg menunjuk kearah gadis di samping Aiden.
"Oh dia---"
"I'm Aiden girlfriend and my name is Angel" ucap gadis itu seraya mengulurkan tangannya kearah Adel.
Adel merasa dada nya sesak bagaikan ada beribu-beribu jarum yg menusuk jatnungnya.
"O..oh hai Angel, okay i must go. Bye". Adel tidak sempat memberikan bunga yg di belinya untuk Aiden. Bunga yg sedaritadi ia genggam, ia jatuhkan dan berlari meninggalkan Aiden dan gadis di sampingnya.
"Adelll........tunggu" ucap Aiden berusaha menjelaskan tapi sayang, Aiden terlambat. Adel sudah lebih dulu masuk ke dalam taxi dan pergi menjauh dari tatapan Aiden.
"Bukan kejadian ini yg ingin ku tunjukkan padamu" ucap batin Aiden.
----------------------------
