Sebuah Mawar Merah

34 3 0
                                    

Hari itu, Agatha mendapat sebuah bunga mawar merah dan sebuah surat.
"ini bukan bucket bunga. Hanya setangkai bunga mawar merah, yang dihiasi sebuah tali pita. Semoga kamu suka, ini bukan hadiah untuk Agatha Claudia seorang model terkenal. Tetapi hadiah teruntuk Agatha kelas 8 biologi.
-from R, 07."

Meskipun di suratnya hanya berisi inisial R saja, Agatha sudah mengira bahwa ini dari kak Randy. Cowok cool yang terkenal jago main basket dengan no. punggung 07.

Dari sekian banyak hadiah yang Agatha terima, Agatha menyukai yang ini. Bukan. Bukan karena mawarnya yang berwarna merah. Bukan pula karena isi suratnya. Tapi karena yang memberinya adalah orang yang Agatha sayang. Orang yang Agatha suka dan orang yang Agatha cinta.

Betapa bahagianya hati Agatha. Agatha merasa kalau perasaannya dibalas, setelah ia menjadi secret admirernya selama 1th. Maka tak heran, Agatha langsung menguploadnya ke media sosial dengan caption yang menandakan bahwa ia sangat bahagia mendapatkan bunga ini.

Daniel yang melihat media sosial Agatha pun mulai kebakaran jenggot *eh, Daniel ga jenggotan ko,hehe becanda. Daniel mulai cemburu, Daniel marah, Daniel bingung siapa yang memberi bunga mawar kepada Agatha? sampai-sampai ia post di media sosialnya, padahal sering Agatha mendapatkan bunga, tapi ia tak pernah mempublishnya ke media sosial.

"ini pasti seseorang yang bermakna untuk Agatha" tegas Daniel dalam hatinya.

Daniel takut Agatha jatuh cinta kepada orang lain selain dirinya. Dia takut ada yang menyakiti hati Agatha. Dia takut Agatha terluka, bahkan menangis. Selama Daniel mengenal Agatha, Daniel tidak pernah melihat Agatha menangis, ataupun bersedih. Agatha memang selalu bahagia. Ia memiliki segalanya. Ia juga disayangi orang-orang disekitarnya, termasuk Daniel.

***

Keesokan harinya, Daniel menjemput Agatha untuk berangkat sekolah bersama seperti biasanya. Tetapi Agatha sudah berangkat lebih dulu.

"ini aneh" tutur Daniel dalam hatinya.

Daniel yang sedari kemarin sudah cemburu, malah makin cemburu. Daniel takut Agatha berangkat ke sekolah dengan orang yang memberi Agatha bunga. Sekali lagi, Daniel takut Agatha jatuh cinta pada orang lain selain dirinya.

Sesampainya di sekolah, Daniel langsung mencari Agatha ke kelasnya. Daniel dan Agatha berbeda kelas karena Daniel lebih suka bersosialisasi daripada sains, sedangkan Agatha lebih suka sains.

Setelah Daniel ke kelas Agatha, ternyata Agatha tidak di kelasnya. Kata salah satu teman Agatha, Agatha pergi bersama seorang lelaki. Daniel semakin penasaran siapa lelaki itu. Daniel menyelurusi sekolah hanya untuk mencari seorang Agatha. Agatha Claudia.

"Agatha" teriak Daniel dari kejauhan yang melihat Agatha sedang duduk sendirian dipinggir lapangan basket.
Agatha hanya menoleh sebentar sambil melambaikan tangannya. Lalu kembali fokus ke arah pemain basket dengan no. punggung 07 itu.

Tidak lama kemudian, pemain basket no. 07 itu menghampiri Agatha, dan Agatha memberikan minuman lalu mengelap keringatnya dengan handuk kecil. Daniel yang melihatnya dari kejauhan langsung berlari mendekati mereka, dan langsung menghajar muka lelaki itu.

"brengsek ya lo, udah tau Agatha punya gue masih lo embat juga. belom puas kemarin-kemarin lo rebut semua milik gue? besok, apalagi yang mau lo rebut dari gue, hah?" kata Daniel, sambil terus menghajarnya.

"stop, Dan. Stop!" Agatha menangis berusaha memberhentikan Daniel, tetapi tak bisa. Agatha hanya bisa menangis, sedangkan orang-orang yang melihat mereka bukannya melerai malah memanas-manasi situasi yang sudah panas ini.

"lawan, lawan, lawan!" teriak siswa-siswi yang sedang menonton kejadian tersebut. Mendengar teriakan seperti itu membuat Agatha yang sedari tadi menangis menjadi berpikir, kenapa Randy hanya diam saja? dan kenapa Daniel bilang kepada Randy seolah-olah ini bukan pertama kalinya Randy merebut milik Daniel. Apa maksud dari perkataan Daniel? Apa yang mereka sembunyikan dari Agatha?

"Stop, Dan. Gue bilang Stop ya Stop! Gue ga suka sama Daniel yang kasar. Ini bukan Daniel yang gue kenal!" kata Agatha sambil menangis tersedu-sedu.

Akhirnya Daniel berhenti karna tak bisa melihat seorang Agatha yang ia sayang menangis.

"Kenapa lo nangis? Gue cuma ngasih pelajaran sama dia. Gue sayang sama lo. Gue cuma ga mau lo jatuh cinta sama orang lain, yang nantinya malah nyakitin hati lo. Termasuk dia!" kata Daniel, menjelaskan.

"Kenapa? Lo tanya gue kenapa, setelah lo nyakitin orang yang gue sayang? Lo takut gue jatuh cinta sama orang lain cuma karna takut gue sakit hati? Alesan lo ga logis, Dan! Lo bukan Daniel yang gue kenal lagi. Lo jahat. Lo kasar. Gue ga suka sama cara lo. Lo emang cinta sama gue, lo emang sayang, tapi ga seharusnya lo ngasih pelajaran ke orang yang ada di dekat gue. Sekali lagi gue ga suka cara lo. Makasih untuk 8th ini Dan. Gue nyesel pernah kenal sama lo. Gue benci. Mulai detik ini, jauhin gue. Gue gamau punya sahabat yang ga pernah bahagia liat gue bahagia sama orang lain." Kata Agatha sambil menangis kemudian lari meninggalkan lapangan.

"Itu? Itu yang lo mau? Puas lo bikin Agatha nangis? Lo ga mau ada yang nyakitin hati Agatha tapi lo sendiri yang nyakitin hatinya! Gue tau lo cinta juga sama dia, tapi dengan cara lo yang salah, lo malah bikin dia jadi benci sama lo. Ngerti?!" Kata Randy.

"Arrrgghhhhh semua ini gara-gara lo!" Daniel mengacak-ngacak rambutnya seraya prustasi, lalu meninggalkan lapangan.

***

Setelah seminggu dari kejadian itu, Agatha benar-benar menjauhi Daniel. Meskipun tak mau jauh dari Agatha, namun Daniel tetap melakukannya demi kebahagiaan Agatha. Karna pada kenyataannya, Agatha bisa bahagia tanpa Daniel. Dan itu salah satu fakta yang menyakitkan untuk Daniel.

Light Behind The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang