Hidden Chapter (1/2)

1.5K 280 13
                                    

Terdengar suara erangan dari sebuah kamar.

Suara tersebut terdengar seperti menahan sakit yang benar-benar menyakitkan.

Suara tersebut berasal dari seorang pemuda yang terbaring di lantai yang licin di gudang ini.

Pemuda tersebut, atau bisa kalian katakan, Xiumin, memegang dadanya yang berdarah.

Terlihat jelas bulatan peluru di dadanya.

Ia berusaha bangkit dan bangkit lagi.

Hingga akhirnya ia berhasil dan berjalan dengan terseok-seok keluar dari kamar dimana ia terbaring.

Saat Xiumin mencapai koridor, ia melihat mayat Chen yang terbaring dengan mata terbuka dan penuh dengan darah di sekitarnya.

Ia duduk tepat di sebelah Chen lalu menelusuri wajahnya.

Ia menutup mata Chen.

"S-sampai ketemu lagi, Chen." Ujar Xiumin.

Xiumin mulai berdiri dan melanjutkan jalannya yang terseok-seok itu lagi.

Ia baru menyadari air yang berceceran di koridor yang ia telusuri.

Ah- bukan, bukan air, melainkan minyak.

"Sehun. Apa itu kasih sayang?"

Sebuah suara dari ruangan yang tidak jauh darinya membuat Xiumin mengintip kedalam ruangan tersebut.

"Kasih sayang? Rasa ingin memiliki?" Jawab Sehun.

Xiumin menaikan salah satu alisnya.

"Salah. Kasih sayang tidak bisa diungkapkan. Tidak bisa dimiliki. Aku baru mengerti." Ucap Kai.

Xiumin tersenyum dengan bangga.

"Akhirnya kau mengerti juga, Kai."

Seperti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, Xiumin kembali ketempat dimana ia meninggalkan Chen sambil terus memegang dadanya yang tak henti-hentinya berdarah.

Ia menjatuhkan dirinya di sebelah Chen lalu melirik kearah mayat temannya itu.

"Awas saja kau tidak menyambutku di akhirat sana. Aku akan datang jadi pastikan kau menyiapkan Bakpao untukku."

Lalu Xiumin menutup matanya bersamaan dengan api yang mulai memakan dirinya.

вroтнerѕWhere stories live. Discover now