13. Terpaksa

45 3 0
                                    

Tempo lalu Zahra sangat kesal dengan kelakuan-kelakuan nya si Daniel, untung saja hari ini adalah hari minggu jadi, Zahra tak perlu lagi membuang tenaga dengan amarah setiap kali bertemu Daniel.

"Ra... Ada temennya tuh didepan nyariin", ucap bunda Zahra.

"Aduh bun masih pagi juga siapa sih? ". Tanya ku pada bunda, karena ini masih jam setengah 8,ya jelas Zahra belum mandi apalagi ini weekend.

"Gak tau sih, cowo, jadi bunda kurang kenal".

Hah cowo? Siapa? Kira gw cewe palingan si difa ngajak mainan disini, lah... Ini cowo. Panji mungkin.

"Owh... Yaudh Zahra mandi dulu ya bun".

"Iya, cepetan mandinya kasian dia udh nunggu lama".

"Iya iya bun... ".

****

"Daniel? ". Daniel bangkit dari duduk setelah mendengar Sapaan Zahra.

"Oh... Hy Ra, udh mandi? ". Basa basi Daniel.

"Hm, ngapain lo kesini pagi-pagi?". Tanyaku mengintimindasi, kiraku Panji karena tidak pernah teman cowok yang datang kerumah selain panji.

"Jadi,  gak boleh gitu?". Ucap Daniel dengan pakaian santainya.

"Ya jelas lah gak nerima tamu macam lo gini apalagi ini masih pagi!" jawab Zahra ketus.

"Tan....Daniel gak boleh main kesini lagi sana Zahra tan", kata Daniel mengadu kepada bunda Zahra.

"Heh....ngapain lo manggil-manggil bunda gw".

"Ra...gak boleh gitu sama nak daniel, kesini sering-seeing juga boleh kok Niel" teriak bunda dari dapur.

Apaan sih bunda kok ngebela dia, yang jadi anaknya siapa sih?

Daniel tertawa mendengar Bunda Zahra dengan  tuturan seperti itu.

"Ngapain lo ketawa!".

"Ya..gw pengen ketawa aja".

"Udah deh to the point aja, ngapain lo kesini!". Jelas Zahra pada Adrian karena berencana weekend ini untuk bermalas-malasan gagal karena cowo yang ada dihadapannya ini.

"Hm... Jadi gini, gw mau ngajak lo otw nih".

"Kenapa gak sendiri aja ngapain ngajak-ngajak gw ganggu tau gak! ".

"Yaelah.... Udah sana siap-siap dulu gw tungguin kok".

"Idih, siapa juga yang mau diajak jalan sama orang kayak lo". ucap Zahra ketus, tetap dengan pendiriannya bahwa Daniel adalah orang yang jail yang bisa membuat amarahnya muncul walau tidak sedang pms.

"Loh loh loh.. Zahra kenapa teriak-teriak?". Ucap Bundanya yang muncul dari dapur.

"Ini nih bun.... " .

"Tan.... Daniel boleh ngajak Zahra jalankan? ".tanya Daniel.

"Oh, boleh kok. Ra cepet sana ganti baju".

"Bun, apaan sih... ". Ucap Zahra terpotong.

"Udah sana". Sergah Bundanya, sebenarnya Bundanya itu tau jika Zahra tidak akan mau diajak jalan dihari weekend, namun ia mencegah anak gadisnya itu dan menutur untuk ikut.

***

"Puas lo pake bantuan bunda". Teriak Zahra yang sedang duduk di atas motor milik Daniel.

Daniel diam saja karena jika ia menjawab Zahra tidak akan berhenti memarahinya jika ia berhenti tentu saja dengan tatapan tajam yang terlihat jutek itu.

"Daniel, lo denger gak sih, apa lo budek".

Dari tadi ia mengomel tak di respon oleh Daniel bahkan mungkin tak didengar. Huh.

Ia, memilih diam dan menikmati perjalananya saja.

***

Sorry dikit 🙏

Sesuai judul subbabnya tuh 😒🙃
Tapi bersyukur lah ada yg mau lanjut 👍😊
Thks.



The Fall Of My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang