Tap dulu bintangnya kuy
•••
"selamat pagi princess ayah."Ben seraya melempar senyum kearah Alana yang baru saja turun dari kamarnya.
"selamat pagi My hero." Alana mengalungkan tangannya dileher Ben kemudian mengecup pipi ayahnya singkat.
"Ayo dimakan dulu sarapannya, bunda sudah siapkan nasi goreng kesukaanmu sayang." ucap Clara
"Terimakasih bundaku sayang." Alana memeluk Clara juga lalu berlenggang menuju kursi disamping Clara kemudian duduk dengan senyum sumringah.
Bukan karena masalah yang dihadapinya selesai dalam satu malam seperti layaknya cerita dongen yang sering dibacakan Clara saat Alana kecil, melainkan Alana takut membuat kedua orang tuanya khawatir, terlebih bundanya. Alana tak ingin menambah beban fikiran Clara.
"Alana jika kau makan dengan tergesa gesa begitu kau bisa tersedak nak." Clara yang sedari tadi melihat putrinya itu makan dengan tergesa gesa seperti orang yang belum makan selama bertahun tahun.
"Alana hampir telat bun, hari ini ada kelas pagi." jawab Alana dengan makanan yang penuh dalam mulutnya.
"kalau begitu cepat habiskan kita berangkat. Tapi makanlah dengan tenang Alana, jangan tergesa-gesa." ucap Ben yang sedari tadi memang sudah menyelesaikan makannya dan tinggal menunggu Alana untuk berangkat bersama.
Alana meminum susu yang sudah disiapkan Clara untuknya. Lalu menyalami tangan Clara untuk berangkat bersama Ben yang kebetulan kampus Alana dan kantor tempat Ben bekerja satu arah.
"hati-hati sayang." Clara mengecup pipi Alana.
"Dah bunda." Alana masuk kedalam mobil sederhana milik ayahnya, seraya melambaikan tangan kepada Clara yang semakin jauh dari pandangan mata.
•••
"Alana pergi yah." Alana meraih tangan Ben dan menyalaminya.
Alana turun dari mobil, menuju kelas. Alana harus tepat waktu. Jika tidak dosen kiler itu akan menyemprotnya dengan ocehan yang tiada habisnya, belum lagi Alana harus menerima detensi yang penuh lika-liku sebelum diterima oleh Mr.Edward dosen kiler yang super disiplin. seperti beberapa minggu lalu ketika Alana tak sengaja datang telat karena kesiangan dan Alana tak ingin hal yang serupa terjadi kepadanya lagi.
Alana celingukan melihat kiri dan kanan yang ternyata sudah banyak siswa disana. Nasib baik sedang berpihak padanya, Mr.Edward, dosen yang paling disegani oleh mahasiswa belum masuk kelas. Alana berlenggang duduk dikursi paling pojok sebelah kanan. Karna tak ada lagi kursi tersisa untuknya.
"ah Alana kupikir hari ini kau akan berakhir dengan detensi yang super merepotkan seperti beberapa minggu lalu ." suara Jane yang berasal dari sebelah kursi tempat Alana duduk
"Big no! Aku takkan mengulanginya Jane."Alana mutar bola matanya jengah.
Jane hanya terkikik geli. Tak lama setelah itu Mr. Edward datang dengan tumpukan buku yang dibawanya, kemudian memulai mata pelajaran pertama hari ini.
•••
"jadi bagimana?" Jane membuka suara sambil menyuapkan mie yang ia pesan kedalam mulut.
