Sebagai manusia biasa yang merasa tersakiti, aku selalu mencoba untuk terus bersabar, meyakini bahwa ujian yang diturunkan kepada manusia adalah sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing. Allah mengajarkan untuk mengahadapinya dengan sabar dan shalat sebagai penolong, sesuai dengan firmanNya dalam surat Al-Baqarah ayat 286 :
"Allah tidak akan membebani seseorang melainka sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan yang dikerjakannya)
Oleh karena itu aku ikhlas, meski semua mengasingkanku, tapi aku memaklumi Ibu yang ketika itu menjadi sangat membenciku. Ibu mana yang mau anaknya keluar dari agama yang dianggapnya benar.
Puncaknya ketika aku merasa kesabaranku sudah habis, aku sudah tidak tahan berada dalam lingkunganku sendiri, aku memutuskan untuk pergi dari rumah dan hanya meninggalkan sepucuk surat, agar kedua orang tuaku tidak khawatir kalau aku akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhijrah adalah memperbaiki diri
SpiritualTak pernah tepikirkan sebelumnya jika aku harus mengenakan khimar, menutup kepala dan rambutku. Semua berawal dari ketertarikanku melihat kawan sekelasku berhijab, aku pikir meraka terlihat cantik dan anggun memadukan warna pakaian dengan khimarnya...