1

1.5K 40 0
                                    


"ochii bangun nak, ayo sholat subuh terus kamu siap-siap buat nganter ayah ke bandara" kata mirai sambil menguncang tubuh ochi.

"lima menit lagi mah" kata ochi dengan suara seraknya.

"gak ada lima menit-lima menit an, cepat bangun sholat subuh terus kamu siap-siap"

"iyah iyah" ochi bangun dengan mengacak-acak rambutnya yang mirip dengan orang gila.

Ochi berjalan ke kamar andi untuk cuci muka sama wudhu'. Saat membasuh wudhu' ochi lupa niatnya.

" oh iyah yah, niat wudhu' itu kayak apa yah. Lupa gue" ochi berpikir sebentar dengan mulut menganga. Dia sedikit frustasi karena tidak bisa mengingatnya.

" Aaah biarin lah yang penting gue niat wudhu".

Ochi membasuh mukanya dengan membaca niat, tapi bacaannya dia ngawur mulai ayat kursi sampai-sampai do'a mau makan. Kebayangkan begonya dia. Selesai wudhu' ochi langsung sholat dikamarnya. Kadang ochi kalau sholat gak pake baca. Asal dia gerak dengan benar aja dia anggep itu sholat yang benar-benar perfect selama hidupnya sampai saat ini. Sebenarnya ochi itu tidak hafal bacaan-bacaan sholat. Jangan tanyakan ayah dan mamanya. Karena mereka berdua sudah mati-matian mengajari anaknya agama. Mulai dari diajarin sama mereka sampai guru ngaji pun ochi masih gak bisa ngafalin bacaan-bacaan sholat. Dia hanya hafal do'a mau makan dan mau tidur karena doa itu yang paling gampang diingat ochi. Dan untung-untungan ochi bisa bacaan ayat kursi karena dia orangnya agak penakut dan selalu baca itu kalau dia lagi ketakutan. Mirai sama mic sering marah sama ochi. Karena ochi kalau disuruh ngaji malah dia kabur dan bolos ngaji ke warung yang deket temapat ngajinya itu. Kadang mic sama mirai heran dengan anak tunggalnya itu. Ochi adalah anak perempuan tapi kelakuannya kayak anaka cowok. Sempet waktu smp ochi pernah masuk BK gara-gara dia tawuran sama anak laki-laki. Hebatnya bukan ochi yang terluka tapi anak laki-laki itu yang babak belur.

Setelah sholat ochi pun ganti baju. Ia menggunakan hoody soft pink dan rok putih diatas selutut. Ochi terlihat cantik dengan penampilan yang sederhana. Ochi pun keluar dari kamarnya dan bertemu ayah sama mamanya yang ada di ruang makan.

"pagiii ayah" sapanya dengan senyum yang mengembang lalu ia memeluk ayahnya itu.

"chii kamu jangan bandel yah kalau ayah di Amerika"

"iyah yah, tapi ochi gak bisa janji" jawabnya dengan sedikit ringisan

"awas yah kalau kamu berulah ayah bakal masukin kamu ke pesantren"

Ochi membayangkan hidupnya kalau di pesentren. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

" gak ah yah, hiii ochi gak mau masuk pesantren. Sumpah pandangan ochi jadi serem kalau masuk pesantren" kata ochi sambil melepas pelukannya.

"di pesantren itu gk serem chi, ada ada aja kamu" sahut mamanya ochi

"ayo 45 menit lagi penerbangannya, kita berangkat" kata ayahnya ochi . mereka berjalan menuju mobil. Disana ayahnya yang menyetir mobil dan mamanya duduk didepan disamping ayahnya, ochi duduk di bangku penumpang. Ochi sebenarnya sedikit kesal melihat ayah dan mamanya yang ngobrol sendiri kayak dunia milik mereka dan ochi cuma ngekost didunia ini.

"ekheem" ochi pun berdehem tapi tidak direspon sama orong tuanya.

"eee-kkhhh-eee-mmmm" ochi menekan setiap dehemannya.

"kenapa kamu sayang" tanya mamanya

"itu mah tadi aku keselek kodok gede"

"ngomong yang jelas dong chi" tanya ayahnya sambil memperhatikan ochi lewat sepion depan.

"enggak kok gak papa" jawab ochi dengan ekspresi wajah ditekuk

"ooh yaudah" balas ayahnya. Tapi balasan ayahnya bikin ochi kesel sendiri.

'peka dikit kek jadi bapak' batin ochi.

30 menit berlalu mereka pun sampai dibandara.

"kamu jaga ochi yah" pesan mic ke mirai

"iyah yah, mama pasti jagain ochi. Baik-baik yah disana, jangan lupa jaga kesehatan disana" balas mira dengan pelukan yang hangat. Lalu mirai melepas pelukannya.

"ochi ingat yah jangan nakal, jaga mama, hukumannya harus kamu jalanin" pintah mic ke ochi.

"yaelah yah, masak yang diingat cuma hukumannya, oh iyah yah pesenan ochi jangan lupa yah. Dan awas! Ingat yah jangan sampai ayah kecantol bule yang sexy disana" kata ochi dengan muka yang serius. Dan dibalas dengan jitakan dari ayahnya.

"aaaww"

"sekali lagi kamu ngomong gitu, hukuman kamu ayah tambahin. Dan denger yah ochi cinta sama sayang ayah itu Cuma hanya untuk kamu sama mama kamu"

"udah-udah kok malah berantem sih" lerai mirai

"ayah nih mah, main jitak-jitak" aduh ochi dengan sedikit kemanjaan

"lebay kamu chi" balas mic karna gak mau kalah sama ochi

"biariin wleek..." kata ochi sambil menjulurkan lidahnya

"haduuh gak anak gak bapaknya, sama-sama gak mau kalah" keluh mirai

"yaudah ayah berangkat dulu yah, jangan pada kangen karna emang dasarnya ayah itu ngangenin"

"ya in aja" kata ochi sedangkan mirai hanya memutar bola matanya dengan malas. Lalu mic mencium kening mirai dan ochi. Tak lupa mirai dan ochi mencium punggung tangan mic. Mic mulai berjalan menjauh sambil melambaikan tangannya.

"yaudah ayo chi pulang, nanti kamu telat lagi sekolahnya"

"yaelah mah gapapa kali telat. Biar lebih seru"

"kamu mau tambah hukuman lagi" sambil menjewer ochi.

"aduduh ampum mah, malu kali diliatoin orang disini" keluh ochi sambil memperhatikan sekitar karna banyak orang yang ngelihatin mereka.

"biarin aja, biar kamu tau malu itu kayak apa" kata mirai sambil narik ochi keparkiran bandara. Mereka pun akhirnya pulang karna ochi akan segera berangkat sekolah-

Anak Alim VS TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang