Sang Mantan

7 1 0
                                    





Aku tidak tau begini sulitnya melupakan seseorang yang penah singgah dihati, boleh ku sebut ia adalah Cinta Pertamaku. Sungguh masih teringat di kepalaku saat ia mengatakan "sampai sini saja hubungan kita, terimakasih" disitu aku hanya menunjukkan senyum termanisku, aku bahkan tidak tau alasannya memutuskanku.

Dia yang selama ini kubanggakan, yang selama ini membuatku tertawa, yang membuatku menjadi sosok yang lebih baik tapi dia juga yang menorehkan luka di hati. Dia yang selama ini kusebut pacar tapi sekarang hanya mantan, Kau percaya Mantan Terindah? Aku tak percaya, Kenapa? Karena yang terindah tak akan menjadi mantan, karena yang terindah akan selalu menemanimu di setiap keadaanmu, entah kau terpuruk atau kau lagi jayanya.

Cerita pembuka memang selalu indah, manis, dan bahkan bisa membuat siapapun terkesima membacanya, tapi apa kau berani membuka halaman terakhirnya? Halaman terakhir yang menceritakan kepahitan, kekecewaan, dan kesedihan. Tapi karena kau telah membuka halaman pertamanya maka mau tak mau kau harus menanggung resikonya, 'membaca hingga halaman terkahir' tak peduli kau siap atau tidak, tak peduli kau akan mendapatkan akhir yang bahagia atau kecewa, tak peduli kau akan tertawa atau malah menangis. Inilah hidup ada suka ada duka, jika kau menyukai seseorang kau harus menanggung resikonya, entah kau akan bahagia atau kau akan patah hati dibuatnya.

"Hei Stev, kau masih saja mengetik? Nulis apa sih?"

"ah bukan apa apa" segera kututup laptopku agar sahabat baikku tak tau apa yang aku tulis

'Sahabat' kau tau mereka yang selalu ada saat kita terpuruk. Tapi dengan mudahnya kita menggantikan posisinya dengan orang lain yang kita sebut 'Pacar'. Padahal pacarmu mungkin tak mengerti tentangmu, ah bukan pacar lagi sekarang, ia Sang Mantan

Hai, bolehkah ku menyapa atau mengatakan sesuatu?

Terimakasih sudah datang, memberikan sesuatu yang kusebut kenangan, kenangan terindah saat aku dan kamu menjadi kita, kenangan yang mungkin akan selalu kukenang, kau tau kenapa? Karena kau yang pertama. Terimakasih karena sudah memberikan ketulusan walaupun hanya beberapa saat saja, terimakasih sudah tinggal disisku walalupun akhirnya kau pergi, dan terimakasih sudah mampir dan memberikan luka. Aku tak menyesal kehilanganmu, kenapa? Karena aku percaya yang pergi akan tergantikan.


--------------------------

Hai readers, gimana menurut kalian? aku butuh saran, menurut kalian gimana, bagus atau b aja atau malah jelek wkwk. like, comment and share ketemen kalian kalau emang ini cerita lumayan baik hehe, ini openingnya singkat dulu ya next time agak panjangan deh

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Memutar WaktuWhere stories live. Discover now